SUKABUMIUPDATE.com - Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Sukabumi, hari ini Sabtu (7/4/2018) menggelar Konfercab ke IV. Pemilihan kepengurusan baru periode 2018-2020 ini berlangsung Hotel Cleopatra, Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi.
Dalam ajang regenari kepengurusan kali ini, GMNI Sukabumi mengusung tema "machvorming-machwanding" sebagai upaya dan langkah gerakan dalam mempertahankan eksistensi organisasi untuk senantiasa berjuang dalam barisan massa Rakyat Marhaen.
BACA JUGA: Duet Bandung Sukabumi, Dewex Sapta Anugrah Pimpin DPD GMNI Jawa Barat
Hadir dalam Konfercab GMNI Sukabumi ke IV sejumlah perwakilan organisasi mahasiswa da pemuda, termasuk Ketua DPD GMNI Jawa Barat bung Wahyu Khanoris dan perwakilan DPP GMNI Muhammad Azmi. Ketua pelaksana Konfrecab Eriyudin menyampaikan ajang ini merupakan amanat organisasi yang harus diselesaikan dengan cepat sebagai estafet kepemimpinan dan percepatan proses distribusi kader kedepan.
Dalam kesempatan ini Ketua GMNI Sukabumi periode lama, sekaligus Sekretaris GMNI Jawa Barat, Dewex Sapta Anugrah menegaskan konfercab ini perlu menjadi sarana penyatuan pemikiran seluruh kader serta anggota guna melahirkan pemikiran yang segar bagi pembangunan organisasi.
BACA JUGA: Aksi Damai, GMNI Sukabumi Kutuk Pembangunan Bandara Kulon Progo
"Proses konfercab ini merupakan tahapan penting pengkonsolidasian gerakan dan gagasan agar kedepannya GMNI senantiasa memegang teguh ajaran Ideologi, sebagai suatu pembuktian bahwa jalan revolusi adalah pilihan atas keyakinan hidup seluruh kader GMNI. Tema "machvorming-machwanding" sebagai pemantik semangat juang GMNI dengan usungan Tricitra yang menjadi visi dari pada DPP Saat ini. Karena sinergitas ini perlu dilakukan secara pasti mulai dari pengurus pusat hingga pengurus DPK," jelas Dewex.
Konfercap ini memilih Abdullah Masyhudi, mahasiswa Stisip Widyapuri Mandiri Sukabumi sebagai nahkhoda baru GMNI bersama Rizky mahasiswa Kampung Ummi sebagai sekretaris. Abdullah mengusung visi peneguhan konsistensi gerakan dan aktualisasi keilmuan demi mencapai jalan sosialisme Indonesia dengan jalan Trisakti.
BACA JUGA: Bagikan Ribuan Sertifikat Tanah Gratis di Sukabumi, Jokowi: Jangan 'Disekolahkan'
"Pemuda hari ini adalah salah satu garda penting dalam membangun peradaban baru ditengah kekuatan neokolim yang berusaha merusak tatanan nilai kehidupan berbangsa dan bernegara," ungkap Abdullah.
Tidak hanya itu, Ia juga menyampaikan pemuda sebagai Soko revolusi perlu saling bahu membahu agar senantiasa melakukan gotong royong dalam membuktikan kualitas sebagai generasi penerus dan generasi perubahan sebagaimana dicita-citakan Soekarno.