SUKABUMIUPDATE.com - Sekolah Menengah Kejuruan Negri (SMKN) 1 Sukalarang, Kabupaten Sukabumi, menerapkan metode unik untuk meningkatkan latihan fisik. Sejumlah permainan tradisional Sunda yang nyaris punah kembali dihidupkan dalam mata pelajaran olahraga.
Rista Julianti, pelajar SMKN 1 Sukalarang yang saat ini sedang magang di sukabumiupdate.com, mencoba meliput permainan tradisional ini di sekolahnya. Selasa pagi (13/3/3018), sejumlah siswa sudah dikumpulkan di lapang yang biasa digunakan untuk pelajaran olaharaga.
Para siswa ini mulai membentuk lingkaran manusia untuk memulai permainan tradisional ayam-ayaman (hayam-hayaman-red). Dua orang siswa dipilih dan akan bergantian dengan siswa lainnya, sebagai ayam dan musang.
BACA JUGA: Keseruan Eskul SMK Negeri I Cibadak Kabupaten Sukabumi
"Permainan ini tak hanya melatih fisik karena ada banyak gerakan, tapi juga kekompakan tim dan paling utama strategi layaknya olahraga modern," jelas Yogi Iskandar, guru olahraga SMKN 1 Sukalarang yang menjadi pencetus permainkan tradisional dalam mata pelajaran olahraga.
Kepada reporter magang sukabumiupdate.com, Yogi menjelaskan menerapkan permainkan tradisional sunda di pelajaran olahraga yang dibidanginya tak hanya itu alasannya. "Ini adalah salah satu upaya pelestarian permainan tradisional yang makin tergerus kemajuan teknologi da permainan modern," ujarnya.
Dengan permainan ayam-ayaman dan permainan boy-boyan, pelajaran olahraga menjadi lebih hidup. Permainan yang mengandung unsur fisik seperti berlari untuk mengejar da menghindar, menjadikan proses penilaian juga tidak sulit.
BACA JUGA: Ekskul Remaja Mesjid SMK Negeri I Cibadak Kabupaten Sukabumi Ini Jadi Ikatan Persaudaraan
"Ada kelincahan, kekompakan dan pengetahuan siswa tentang permainkan tradisional yang menjadi tiga point utama penilaian," lanjut Yogi.
Lalu apa tanggapan siswa SMKN 1 Sukalarang pada permainan ini? Muhammadin Fauzan siswa kelas X mengaku senang bisa bermain dan mempelajari permainan tradisional sunda.
"Ini lebih seru dari olahraga biasa modern. Karena permainannya tim, lebih pada tim buka soal kalah menang. Lebih serulah pokoknya," kelas Fauzan kepada sukabumiupdate.com
BACA JUGA: Ribuan Siswa PAUD di Cibadak Kabupaten Sukabumi Berlatih Manasik Haji
Fauzan mengakui jika ia sendiri sudah tidak mengenal banyak permainan tradisional, karena memang jarang yang mengajak main dan mengajari. "Sekarangkan kita lebih banyak bermain permainan modern, teknologi makin maju, yang tradisional pasti hilang kalau tidak dilestarikan. Semoga kami bisa menjaganya," lanjut Fauzan.
Ayam-ayaman di SMKN 1 Sukalarang ini akan terus bergulir. Setiap anak akan merasakan jadi ayam, jadi musang atau jagi pagar yang melindungi ayam dari sergapan musang.