Sederet Alasan Anggota DPR RI drh Slamet Tolak RUU Cipta Kerja

Senin 05 Oktober 2020, 14:53 WIB

SUKABUMIUPDATE.com - Anggota Komisi IV DPR RI Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (F-PKS) drh Slamet menyayangkan soal disahkannya RUU Cipta Kerja. Sebab ia menilai, RUU kontroversial tersebut melanggar sejumlah prinsip, salah satunya terkait terancamnya kelestarian lingkungan hidup dan kedaulatan pangan.

Slamet menuturkan, kedua isu itu menjadi fokus Komisi IV DPR RI, di mana pihaknya selalu meminta kepada pemerintah (mitra komisi) agar RUU Cipta Kerja tidak keluar dari rambu-rambu UUD NRI 1945.

"Meskipun pembahasan RUU ini dilakukan di Badan Legislasi DPR bukan di komisi, namun karena isunya menyangkut dengan ranah pembahasan komisi, sehingga kewajiban kami untuk selalu mengingatkan pemerintah," kata Slamet kepada sukabumiupdate.com, Senin (5/10/2020).

BACA JUGA: RUU Cipta Kerja Mendadak Disahkan, Ada Apa dengan Pemerintah dan DPR

Legislator asal Sukabumi itu menjelaskan, RUU Cipta Kerja juga telah memformulasikan empat UU eksisting yang berkaitan dengan ketentuan World Trade Organization (WTO), hanya ke dalam satu bentuk aturan. UU itu antara lain UU perlindungan dan pemberdayaan petani, UU hortikultura, UU peternakan dan kesehatan hewan, serta UU pangan.

"Bagi kami kedaulatan pagan adalah hal yang sangat krusial, khususnya di tengah ketidakpastian ekonomi global akibat Pandemi Covid-19. Sektor kepentingan dalam negeri terkait pangan tidak boleh dilemahkan, impor harus tetap dibatasi jika masih bisa dipenuhi oleh produksi dalam negeri," jelas Slamet menegaskan penolakannya terhadap RUU Cipta Kerja.

"Selain itu, pembatasan impor juga akan menyelamatkan petani kecil yang selama ini sangat terpukul akibat kebijakan impor yang ugal-ugalan. RUU Cipta Kerja juga menghapus ketentuan pelarangan orang perorangan atau korporasi untuk mengimpor pangan saat kondisi pangan dalam negeri masih mencukupi, begitu juga dengan sanksinya," beber Slamet menambahkan.

BACA JUGA: Gejolak dan Seruan Aksi Tolak Omnibus Law dari Serikat Buruh di Sukabumi

Slamet menilai, visi kedaulatan pangan hanya menjadi isapan jempol belaka. Tak cukup di sana, politisi senior PKS ini juga menyoroti soal penghapusan ketentuan luasan hutan minimum 30 persen.

"Memang betul saat ini tidak semua daerah proporsi hutannya ada yang sudah di bawah 30 persen, namun itu bukan menjadi alasan untuk menghilangkan batas minimum tersebut. Karena luasan itu bisa dialihkan ke ruang terbuka hijau misalnya, ucap Slamet.

"Dengan kondisi luas kawasan hutan yang terus mengalami penurunan, sudah seyogyanya pemerintah tidak menurunkan batas minimum tersebut," sambungnya.

Terakhir Slamet juga menyayangkan usulan pihaknya terkait Pasal 67 dan 68 di UU Perkebunan yang diabaikan pemerintah. Pasalnya, RUU Cipta Kerja justru menghapus Pasal 67 yang mewajibkan pelaku usaha membuat analisis mengenai dampak lingkungan hidup.

"Oleh sebab itu sudah sewajarnya draft RUU Cipta Kerja ini ditolak oleh Fraksi PKS," pungkas Slamet.

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Editor :
Berita Terkini
Sukabumi18 Februari 2025, 10:16 WIB

Warganet Laporkan Ada Penyerangan Rumah di Sukabumi Pasca Laga Persija vs Persib

Penduduk setempat menyayangkan tindakan ini dan mendesak aparat mengusutnya.
Tangkapan layar rekaman video dugaan penyerangan rumah di Jalan Pelabuhan II, Kecamatan Cikembar, Kabupaten Sukabumi. | Foto: Instagram/@insan_sukma_nurjaman
Inspirasi18 Februari 2025, 10:00 WIB

Rekrutmen Pegawai Perusahaan Makanan, Pendaftaran Terbuka untuk Lulusan SMA

Rekrutmen Pegawai Perusahaan Makanan, Pendaftaran Terbuka untuk Lulusan SMA hingga 1 April  2025 mendatang.
Ilustrasi. Rekrutmen Pegawai Perusahaan Makanan, Pendaftaran Terbuka untuk Lulusan SMA (Sumber : Freepik/@azerbaijan_stockers)
Sehat18 Februari 2025, 09:50 WIB

Selain Makanan Pedas dan Asam, Ini Hal-Hal yang Perlu Dihindari Oleh Penderita Penyakit Lambung

Penyakit lambung, seperti GERD (gastroesophageal reflux disease) atau tukak lambung, dapat menyebabkan ketidaknyamanan yang cukup besar bagi penderitanya.
Ilustrasi Sakit Pada Bagian Perut, Selain Makanan Pedas dan Asam, Ini Hal-Hal yang Perlu Dihindari Penderita Penyakit Lambung (Sumber : Freepik/@kotemangostar)
Sukabumi18 Februari 2025, 09:42 WIB

PU Bahas Perbaikan Jalan di Musrenbang Jampangtengah Sukabumi, Tiga Ruas Jadi Prioritas

Isu utama yang dibahas dalam Musrenbang adalah perbaikan infrastruktur jalan.
Musrenbang Kecamatan Jampangtengah, Kabupaten Sukabumi. | Foto: Istimewa
Sehat18 Februari 2025, 09:30 WIB

8 Ciri-Ciri Orang Kurang Serat: Perut Kembung, Susah BAB hingga Kulit Kusam

Kurangnya serat dapat membuat tinja menjadi keras dan sulit dikeluarkan, menyebabkan sembelit.
Ilustrasi. Ciri-Ciri Orang Kurang Serat: Perut Kembung dan Sulit BAB (Sumber : Freepik/@master1305)
Sehat18 Februari 2025, 09:00 WIB

13 Khasiat Daun Pandan bagi Kesehatan dan Cara Membuat Tehnya

Daun Pandan memiliki segudang manfaat kesehatan bagi tubuh manusia.
Ilustrasi - Manfaat Daun Pandan untuk Kesehatan. (Sumber : Freepik/jcomp)
Life18 Februari 2025, 08:30 WIB

7 Ciri Orang Guilt Trip, Suka Membesar-besarkan Keadaan Agar Merasa Bersalah

Pelaku Trip cenderung menghindari tanggung jawab atas tindakan mereka sendiri dan lebih suka menimpakan kesalahan pada orang lain.
Ilustrasi. Korban Orang Guilt Trip yang Suka Membesar-besarkan Keadaan Agar Merasa Bersalah. (Sumber : Freepik/@freepic.diller)
Food & Travel18 Februari 2025, 07:30 WIB

Resep Bolu Marmer Jadul, Kue Tradisional yang Kini Mulai Jarang Ditemukan

Bolu Marmer Jadul memiliki pola yang menyerupai marmer, yang diberikan oleh adonan cokelat yang dicampur dengan adonan putih.
Bolu Marmer Jadul, Kue Tradisional yang Kini Mulai Jarang Ditemukan. Foto: IG/@boluku_palembang
Nasional18 Februari 2025, 07:22 WIB

Demonstrasi 'Indonesia Gelap': Mahasiswa dan Koalisi Masyarakat Sipil Tuntut Perubahan

Tagar #IndonesiaGelap menggema! Ribuan mahasiswa dan koalisi sipil turun ke jalan, Senin (17/2), menuntut kebijakan Prabowo yang lebih pro-rakyat. Aksi serentak digelar di berbagai kota besar.
Tagar #IndonesiaGelap menggema! Mahasiswa dan masyarakat sipil turun ke jalan menuntut perubahan. Aksi serentak digelar di berbagai kota, menyoroti kebijakan yang dinilai tidak pro-rakyat. (Sumber : Twiter/@jack)
Science18 Februari 2025, 06:00 WIB

Prakiraan Cuaca Jawa Barat 18 Februari 2025, Waspada Hujan Ringan Hingga Lebat di Siang Hari!

Sebagian besar wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya diperkirakan mengalami cuaca berawan hingga hujan pada 18 Februari 2025.
(Foto Ilustrasi) Sebagian besar wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya diperkirakan mengalami cuaca berawan hingga hujan pada 18 Februari 2025. | Foto: Freepik