SUKABUMIUPDATE.com - Anggota DPR RI Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (F-PKS) drh Slamet, menyoroti pernyataan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), yang mengingatkan bahwa Pandemi Covid-19 dapat mengancam pasokan pangan global. Sebab, berbagai negara melakukan pembatasan hingga lockdown, akibatnya rantai pasokan berpotensi terputus.
BACA JUGA: Waspadai Covid-19, drh Slamet Cek Persediaan Bahan Pangan Pokok ke Bulog Sukabumi
Slamet mengatakan, di tengah situasi seperti itu sudah seharusnya pemerintah melakukan optimalisasi produksi pangan dalam negeri. Pasalnya, Covid-19 sudah menjadi pandemi global, di mana akan berdampak pada kebiasaan pemerintah dalam memenuhi kebutuhan dalam negeri melalui impor.
"Mulai sekarang pemerintah harus berpikir bagaimana caranya membenahi produksi dalam negeri. Bagaimana caranya pula persediaan produk petani kita bisa diserap untuk memenuhi kebutuhan masyarakat di tengah pandemi seperti sekarang. Negeri kita kaya, selama pemerintah orientasinya kesejahteraan petani dan kemandiriannya bukan untung rugi (berdagang). Jangan ada intervensi kepentingan pengusaha yang hanya cari untung. Kita bisa," ucap Slamet kepada sukabumiupdate.com, Senin (13/4/2020).
Slamet mengungkapkan, pemerintah harus bergerak cepat dalam melakukan penanganan Covid-19, tetapi dengan tidak mengesampingkan sektor pertanian melalui pemotongan anggaran pada Kementerian Pertanian (Kementan). Slamet menegaskan, sektor pertanian adalah sektor yang langsung berhubungan dengan perut masyarakat.
BACA JUGA: Cegah Covid-19, drh Slamet Lakukan Penyemprotan Disinfektan di Beberapa Masjid
"Karena sesaat lagi kita akan menghadapi bulan suci Ramadhan, tentu kebutuhan pangan masyarakat akan meningkat. Nah di sini, peran Kementan dan Kemendag sangat penting untuk menjamin ketersediaan pangan tetap stabil. Adanya peringatan dari PBB itu, menjadi early warning bagi presiden untuk tidak memangkas anggaran Kementan," tukasnya.