SUKABUMIUPDATE.com - Wakil Wali Kota Palu Sigit Purnomo Said atau yang lebih dikenal Pasha Ungu, meresmikan salah satu titik usaha tempe milik Forum Komunikasi Doa Bangsa (FKDB).
BACA JUGA: FKDB Kembali Membuka Usaha Tempe a-zaki di Kisaran Sumut
Hadir dalam peresmian tersebut Ketua FKDB Cucup Ruhiyat, koordinator pengembangan usaha tempe wilayah timur Indonesia, Erick Herwinda dan seluruh insan FKDB, yang berdomisili di Sulawesi dan Dr. Dadi H. Maskar mewakili USSEC.
"Saya sangat mengucapkan terimakasih dan apresiasi yang tinggi pada FKDB yang telah melakukan investasi di Kota Palu. Mudah-mudahan dengan adanya pabrik tempe FKDB, yang higienis ini mampu memberikan asupan nutrisi yang baik bagi masyarakat Indonesia khususnya di Kota Palu," ujar Pasha, Senin (20/1/2020).
Prasasti Tempe HB Palu FKDB yang ditanda tangani oleh Wakil Wali Kota Palu, Sigit Purnomo Said.//FOTO: ISTIMEWA.
Pasha berharap usaha ini juga akan menyerap tenaga kerja lokal dengan baik, sehingga membantu pemerintah mengatasi masalah pengangguran dan kemiskinan di wilayah Kota Palu.
Penanggung jawab titik usaha Rudhian Aripin menjelaskan, bahwa luas pabrik yang diresmikan adalah 192 M2 dibangun di atas lahan seluas 634 M2. Produksi tempe saat ini di titik eksisting sudah mencapai 300 kg/hari, dan ditargetkan dalam 4 bulan kedepan bisa mencapai 500 kg per hari.
Pabrik tempe yang diresmikan ini beralamat di Jalan Kalora Lorong Satu RT 004 RW 004 Kelurahan Nunu Kecamatan Tatanga Kota Palu Sulawesi Tengah, merupakan pabrik relokasi dari pabrik yang sudah berjalan dua tahun lalu.
Ketua FKDB Cucup Ruhiyat menjelaskan, bahwa pembangunan rumah produksi tempe Palu adalah proyek kerjasama antara FKDB dengan USSEC, untuk mendukung program Palu Bangkit. Disampaikan juga bahwa 9 pabrik baru ditargetkan akan dibangun di wilayah Sulawesi lainnya pada 2020 ini.
BACA JUGA: FKDB dan FTI Mengajak Pelajar SMA Doa Bangsa Lirik Peluang Usaha Tempe
Sementara itu Dr. Dadi dari USSEC dalam sambutannya menyampaikan, bahwa memproduksi tempe secara higienis bisa meningkatkan nilai jual dan menjadikan tempe sebagai makanan kebanggaan masyarakat Indonesia.
"Saat ini kita Ussec, FKDB dan FTI sedang berjuang mengajukan ke unesco untuk menjadikan tempe sebagai warisan budaya asli Indonesia tak beda seperti halnya batik yang telah mendapat pengakuan dunia," singkatnya.
Sementara itu ketua umum FKDB Ayep Zaki menyambut gembira peresmian titik usaha tempe yang menjadi binaannya. "Kita insan FKDB akan terus berjuang membantu pemerintah mengentaskan pengangguran dan kemiskinan, peningkatan tarap hidup masyarakat dan daya beli masyarakat adalah kunci Kesejahteraan dan kemakmuran masyarakat," jelas pria yang akrab disapa Aa Zaki ini.
Oleh karena itu, sambung Aa Zaki, FKDB akan terus mengembangkan sayap, dan saat ini selain tempe, pihaknya bergerak di FKDB on FARM DEVELOPMENT. "Mudah-mudahan ini juga mendapat dukungan dari stakeholders terutama pemerintah," tandasnya.