SUKABUMIUPDATE.com - Anggota DPR RI dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (FPKS) Slamet, mengkritisi penyaluran corporate social responsibility (CSR) PT Telkom. Pasalnya besaran dana yang disalurkan lebih besar untuk gereja dibandingkan ke tempat ibadah umat muslim.
''Bila informasi ini benar maka semestinya hal tersebut tidak perlu terjadi,'' ujar anggota Komisi VI DPR RI Slamet kepada wartawan Senin (23/4/2018).
BACA JUGA: drh Slamet, Legislator Senayan Baru dari Sukabumi
Menurutnya, konsumen atau pelanggan layanan Telkom di Indonesia sebagian besar muslim. Masalah inilah yang menjadikan bibit-bibit terjadinya disintegrasi antar elemen dan komponen bangsa.
"Sebaiknya Jokowi mengevalusi pejabat yang punya mental seperti ini. Bahkan kalau perlu di copot dari jabatannya. Di lihat dari sisi apapun hal ini sangat tidak bisa dimengerti," tegasnya.
Menurut Slamet, pembagian CSR itu tidak hanya bagi-bagi berdasarkan bagaimana maunya atau keinginan pimpinan di perusahaan tersebut. Melainkan tetap harus melihat hal apa yang di butuhkan oleh masyarakat atau konsumen.
BACA JUGA: Mantan Ketua DPD PKS Kabupaten Sukabumi Gantikan Yudi Widiana di Senayan
''Tentunya yang bisa memberikan penguatan nilai-nilai kebangsaan. Bukan bahkan sebaliknya membahayakan nilai-nilai kebangsaan," tandasnya.
Sebelumnya masalah CSR Telkom ini menjadi topik hangat di media sosial. Dalam pemberitaan itu disebutkan besaran CSR untuk gereja Rp 3.5 miliar sementara masjid Rp 100 juta.