SUKABUMIUPDATE.com - Busi motor merupakan komponen penting dalam mesin untuk menghasilkan terjadinya proses pembakaran.
Busi berfungsi mengubah arus listrik menjadi percikan api. Komponen ini memiliki bentuk yang kecil sehingga mudah dilupakan oleh sebagian pemilik kendaraan.
Namun meskipun kecil, jika terjadi masalah pada busi dapat menyebabkan mesin kendaraan tidak dapat bekerja optimal atau bahkan tidak menyala sama sekali.
Jika dirawat secara rutin, busi motor biasanya dapat berfungsi maksimal hingga 8000- 10000 km pemakaian.
Baca Juga :
Namun, terkadang komponen ini mengalami kerusakan lebih cepat disebabkan beberapa alasan. Dan berikut beberapa penyebab yang menyebabkan busi cepat rusak.
1. Kebocoran Kompresi Mesin
Kompresi mesin yang bocor dapat menyebabkan hilangnya tekanan di silinder ruang pembakaran atau combustion chamber.
Ciri dari kebocoran kompresi pada mesin adalah mesin menjadi kurang bertenaga karena pembakaran didalam mesin yang kurang maksimal dan busi yang cepat mati.
Jika kondisi ini terjadi pada motor kamu, sebaiknya kamu segera membawa motor ke bengkel untuk dilakukan pemeriksaan dan diukur tekanan kompresi mesin menggunakan compression tester.
2. Bahan Bakar Tidak Pas
Setelan bahan bakar yang tidak tepat dapat menyebabkan pasokan bahan bakar menjadi kurang atau kadang berlebih.
Jika bahan bakar terlalu banyak yang masuk ke ruang bakar akan menyebabkan busi cepat mati karena mengalami lembab oleh bahan bakar.
Selain itu hal ini juga menyebabkan konsumsi bahan bakar motor menjadi boros.
Hal ini bisa dilihat dari kondisi elektroda busi motor yang selalu basah oleh bahan bakar.
Untuk mengatasi hal ini bisa dengan melakukan pengaturan ulang pasokan bahan bakar. Biasanya hal ini sering dialami oleh motor-motor yang masih menggunakan sistem karburator.
3. Korsleting Pada Jalur Pengapian
Korsleting pada jalur pengapian dapat menyebabkan busi cepat mati. Saat terjadi konsleting biasanya pembakaran motor menjadi tidak sempurna sehingga menyebabkan motor brebet atau bahkan bisa mengalami mati mesin mendadak.
Selain menyebabkan busi cepat mati, korsleting ini juga dapat menyebabkan kerusakan pada komponen lain seperti CDI (Capacitor Discharge Ignition), coil hingga spul motor.
Untuk mengatasi korsleting ini bisa dilakukan dengan cara memeriksa jalur kelistrikan apakah ada kabel yang terbakar atau adanya air yang masuk ke soket kabel.
Namun, jika kurang memahami masalah kelistrikan, sebaiknya serahkan pada mekanik yang berpengalaman agar kerusakan tidak semakin parah.
4. Pemasangan Busi yang Kurang Tepat
Biasanya hal ini disebabkan pemasangan busi motor yang terburu-buru sehingga busi tidak terpasang dengan posisi yang benar.
Tanpa kita sadari kesalahan seperti itu dapat menyebabkan banyak masalah.
Masalah yang biasanya terjadi yaitu bisa mengurangi tenaga motor dan menyebabkan cepat matinya busi motor. Untuk mengatasi hal seperti ini yaitu usahakan memasang busi dengan lebih hati-hati agar posisi busi tidak salah.
Itulah hal yang dapat menyebabkan usia busi motor menjadi pendek atau cepat rusak. Sebenarnya busi akan lebih awet jika rutin dirawat dengan baik.
Cara Merawat Busi Motor
Merawat busi berarti sama dengan menjaga kondisi ruang bakar tetap optimal.
Biasanya bagian busi yang harus diperhatikan yaitu bagian elektroda busi. Bagian ini berfungsi sebagai inti penyaluran energi listrik.
Berikut cara merawat busi yang bisa dilakukan.
Yang pertama yaitu periksa ujung elektroda. Kondisi elektroda bisa menjadi tanda pembakaran di dalam mesin apakah maksimal atau tidak.
Warna elektroda abu-abu atau merah bata berarti menandakan proses pembakaran bekerja maksimal dan busi motor dalam keadaan normal.
Yang kedua, Ujung elektroda busi harus dibersihkan dari arang sisa pembakaran di dalam mesin. Kotoran ini dapat menghambat kinerja busi dalam memercikan api.
Cara membersihkannya bisa dengan menggunakan cairan semprot yang bersifat non metal. Hindari menggunakan amplas atau cairan yang bersifat abrasive karena bisa mengikis permukaan elektroda busi.
Yang ketiga,yaitu dengan memeriksa keausan elektroda busi. Elektroda yang masih baik akan memiliki bentuk kotak.
Bagian ini menjadi komponen busi yang paling sering terkikis dan mengalami keausan akibat panas yang dihasilkan dari proses pembakaran.
Yang keempat, yaitu melakukan penggantian busi jika elektroda busi sudah tipis dan tidak layak digunakan.
Biasanya busi diganti jika telah menempuh jarak 12.000 km atau 12 bulan tergantung kondisi mana yang lebih dulu tercapai.
Perawatan busi secara berkala dapat menyebabkan performa mesin menjadi maksimal.