SUKABUMIUPDATE.com - Selain untuk mengangkut hasil bumi, kendaraan hasil modifikasi, engkreg, juga kerap dijadikan kuda besi dalam perlombaan grass track. Salah satunya di Desa Tegalbuleud, Kecamatan Tegalbuleud, Kabupaten Sukabumi.
Salah satu warga Desa Tegalbuleud, Dede Saripudin menuturkan engkreg kerap dipakai lomba grass track di lahan persawahan kering. "Di Tegalbuleud, engkreg mudah ditemui dan kerap diadakan lomba di lahan sawah," kata dia, Senin, 9 Agustus 2021.
Sebelum Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat atau PPKM, Deden menyebut beberapa warga sering menggelar perlombaan grass track engkreg, terutama mereka yang mengadakan acara syukuran, baik pernikahan maupun khitanan
"Pesertanya memang yang sudah biasa mengendarai motor engkreg, seperti perajin gula, tukang angkut kayu, dan lain-lain," imbuhnya. "Peserta biasanya 30 hingga 40 orang yang dibagi ke beberapa kelompok. Biasanya, satu kelompok dalam babak penyisihan sekira tujuh hingga sepuluh peserta," tambah dia.
Menukil penjelasan di website Ikatan Motor Indonesia atau IMI, grass track adalah ajang balapan yang menggunakan track tanah. Grass track berbeda dengan ajang balapan moto croos. Sebab, balapan grass track mebatasi kapasitas mesin motor balapnya, di mana umumnya mempunyai kapasitas mesin dari 110 sampai 125 cc. Selama PPKM pun kegiatan lomba grass track engkreg diliburkan.