SUKABUMIUPDATE.com - Pemerintah terus mendorong agar masyarakat mau beralih menggunakan kendaraan listrik baik itu motor maupun mobil. Namun, harga unit yang mahal menjadi salah satu kendala orang-orang enggan beralih pada kendaraan listrik.
Melansir dari Tempo.co, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengungkapkan, pemerintah menargetkan pemberian insentif berupa subsidi pembelian mobil dan motor listrik bisa dilaksanakan pada 2023.
"Insya Allah tahun depan," kata Menhub di Hotel Fairmont, Jakarta, Rabu, 12 Oktober 2022.
Meski ditargetkan subsidi itu bisa diberikan mulai tahun depan, Budi mengatakan, pemerintah hingga saat ini masih menggodok bentuk dari insentif yang akan diberikan.
Menurut dia, subsidi pembelian itu nantinya akan setara dengan besaran pemberian subsidi bahan bakar minyak (BBM) dalam kurun waktu tertentu. Sehingga, ada peralihan fungsi dari subsidi yang diberikan selama ini.
"Dari perhitungan yang dibuat subsidi kepada pembeli motor dan mobil dalam kurun 3 - 4 tahun setara dengan subsidi BBM selama 3 - 4 tahun," ujar Budi.
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif juga sebelumnya telah mengatakan pemerintah tengah menggodok sejumlah paket insentif untuk memberi subsidi pembelian kendaraan listrik kepada masyarakat.
Arifin mengatakan aturan itu tengah didorong untuk mempercepat peralihan penggunaan kendaraan berbasis energi fosil menuju listrik domestik.
“Sekarang mekanismenya sedang digodok, sedang kita bahas,” kata Arifin saat ditemui di Kompleks Kementerian ESDM, Jakarta, Jumat 16 September 2022 seperti dikutip dari Bisnis.
Arifin mengatakan rencana itu menjadi krusial di tengah daya tawar energi listrik yang lebih kompetitif ketimbang fosil ke depan. Malahan, kata dia, harga keekonomian untuk listrik jauh lebih murah dari pengadaan setiap liter bahan bakar minyak (BBM).
“Contohnya sekarang ini berapa, pertalite Rp10.000 untuk 30 kilometer kalau sekarang pakai listrik 1 kWh bisa juga 30 kilometer kalau charge listrik ongkosnya kan gak sampai Rp2.000,” ujarnya.
Kementerian ESDM menargetkan peralihan penggunaan motor listrik berbasis baterai sebanyak 6 juta unit pada 2025. Target itu dipatok untuk mempercepat program transisi energi bersih sembari menekan impor dan subsidi BBM yang terlanjur lebar cukup besar pada tahun ini.
Selain itu, Kementerian ESDM juga menargetkan konversi motor BBM ke motor listrik sebanyak 1.000 unit pada tahun ini. Rencananya, bakal terdapat 13 juta motor listrik dari motor listrik baru maupun hasil konversi pada tahun 2030.
Baca Juga :
SUMBER: TEMPO.CO