SUKABUMIUPDATE.com - Banyak pemilik kendaraan yang memilih menggunakan jenis ban tubeless daripada menggunakan jenis ban tube type.
Jenis ban tubeless banyak dipilih karena dinilai memiliki banyak kelebihan dibanding ban tube type, salah satunya yaitu ben jenis ini tidak mudah kempes saat tertusuk benda tajam.
Agar ban lebih awet, pemilik kendaraan perlu merawat bannya secara rutin.
Melansir dari Tempo.co, ban tubeless merupakan ban yang tidak memiliki ban dalam atau karet sebagai komponennya.
Model ban jenis ini memiliki jenis desain khusus agar dapat terisi angin tanpa harus memasang ban dalam.
Biasanya, terdapat satu pelindung dan seal antara velg dan ban. Tujuannya, mencegah angin dari dalam ban agar tidak keluar.
Ban tubeless juga memiliki sistem yang baik untuk menjaga tekanan ban. Dengan begitu, pengguna sepeda motor atau mobil tidak perlu khawatir tekanan ban akan berkurang saat berkendara.
Berikut tips merawat ban tubeless supaya tetap awet.
1. Periksa Seal Pelindung
Seal atau pelindung yang ada di dalam ban tubeless berfungsi untuk mencegah angin keluar dari ban. Semakin lama digunakan, maka semakin berpotensi terjadi kerusakan juga pada seal ini. Jika sudah terjadi kerusakan, pengguna harus mengganti ban tubeless. Direkomendasikan bagi pengguna sepeda motor, dalam jangka waktu dua tahun sebaiknya sudah harus mengganti ban motor demi kenyamanan.
2. Periksa Tekanan Angin Ban
Salah satu faktor penting dalam perawatan ban kendaraan adalah tekanan angin atau udara, baik ban depan maupun ban belakang. Tekanan udara yang berlebihan, akan berdampak terlepasnya ban dari velg kendaraan.
Sebaliknya, jika tekanan kurang akan menyebabkan performa kendaraan tidak stabil. Penyesuaian tekanan pada ban, sebaiknya dilakukan ketika ban kendaraan dalam keadaan dingin.
3. Gunakan Angin Nitrogen
Pengisian angin ban tubeless, dianjurkan menggunakan gas nitrogen. Sebab, bisa mengurangi panas yang dihasilkan saat ban digunakan dalam kecepatan tinggi dan waktu yang lama. Hal ini dimaksudkan, untuk mencegah potensi kerusakan yang akan terjadi.
Selain itu, dalam hal menjaga tekanan, dibandingkan dengan menggunakan angina biasa, gas nitrogen bisa lebih bertahan lama.
4. Perhatikan Beban Kendaraan
Masing-masing jenis kendaraan memiliki kapasitas muatan yang berbeda-beda. Untuk itu, pemilik kendaraan harus mengetahuinya agar ketika digunakan untuk mengangkut beban dapat memperkirakan batas maksimumnya.
Mengangkut beban yang berlebih, menjadi faktor utama kerusakan pada ban. Tidak hanya ban, komponen lain juga dapat rusak bila beban yang dibawa melebihi kapasitas.
5.Hindari Jalan Rusak
Tips terakhir ini sebenarnya berlaku juga untuk jenis ban lain selain ban tubeless. Benturan ban dengan jalan berlubang, tentu akan membuat hentakan yang cukup kuat yang menghantam ban. Satu dua kali mungkin kuat, tetapi jika terus digunakan pada jalan berlubang ditambah dengan muatan kendaraan yang berat, maka tentu akan membuat ban kendaraan menjadi rusak.
Sumber: Tempo.co/HARIS SETYAWAN