SUKABUMIUPDATE.com - Sistem keselamatan Halo menjadi fitur penting pada mobil Formula 1. Mengingat, dunia balap kendaraan bermotor memang identik dengan bahaya.
karena itu otoritas balap dunia selalu berusaha meminimalisir bahaya yang ditimbulkan jika terjadi kecelakaan saat balapan berlangsung.
Seperti yang dilakukan FIA (The Fédération Internationale de l’Automobile) selaku organisasi yang mengatur kegiatan olahraga balap Formula 1, telah mewajibkan penggunaan sistem keselamatan yang bernama Halo pada semua mobil balap Formula 1.
Lalu seperti apa Halo itu dan apa kegunaan serta dampaknya bagi pembalap itu sendiri? Kami akan coba bahas fitur keselamatan yang dulu sempat ditentang ini.
Apa itu Halo pada Formula 1?
Halo adalah sistem keselamatan baru yang diterapkan FIA pada mobil balap formula 1, Formula 2, dan Formula E.
Komponen ini berbentuk flip-flop yang terpasang pada kokpit pembalap Formula 1. Tujuannya untuk melindungi pembalap dari puing-puing yang terlempar saat terjadi kecelakaan.
Fitur keselamatan tersebut di klaim dapat meningkatkan keselamatan pembalap hingga 17%.
Komponen ini sendiri terbuat dari bahan titanium yang sangat kuat dan terhubung dengan rangka utama kendaraan.
Untuk kekuatannya sendiri komponen ini diklaim mampu menahan beban hingga setara bus tingkat.
Apa yang mendasari diciptakannya Halo?
Lahirnya fitur keamanan tersebut dipicu saat terjadi kecelakaan fatal di GP Jepang pada tahun 2014, lalu disusul dengan tewasnya pembalap Jules Bianchi pada tahun 2015.
Saat itu mobil yang dikemudikan Bianchi menabrak Crane, hingga menyebabkan dia menderita kerusakan tengkorak yang serius.
Ini merupakan kematian kedua yang disebabkan cedera seperti itu, setelah sebelumnya atau tepatnya tahun 1994 Ayrton Senna harus meregang nyawa setelah sepotong besi menembus helm dan merusak tengkoraknya pada GP Imola.
Kematian kedua pembalap ini menjadi perhatian serius pihak penyelenggara balapan jet darat itu. kemudian FIA melakukan riset pada struktur mobil single seaters.
Mercedes-Benz lalu mengajukan konsep sistem keamanan ini pada 2015 dengan bahan dasar besi.
Prototype diuji dengan melontarkan beban yang berupa roda mobil seberat 20 kg dengan kecepatan 225 km/jam, dan hasilnya prototype ini ampuh melindungi kepala pembalap.
Kemudian Ferrari berinovasi dengan menciptakan prototype Halo berbahan dasar karbon pada tes pramusim 2016.
Masih di tahun yang sama, saat seri Austria komponen berbahan titanium diperkenalkan yang diklaim lebih kuat dan ringan.
Bentuknya pun dibuat lebih lebar guna meningkatkan visibilitas pembalap serta mengantisipasi kepala pembalap terbentur rangka komponen keamanan tersebut.
Tahun 2017 dilakukan pengujian terakhir yang difokuskan menguji kekuatan. Halo dilempari dan dibenturkan dari berbagai arah , hasilnya pun positif dan terbukti sangat kuat menahan semua hantaman serta benturan.
Kenapa Halo Sempat Ditentang?
Komponen keselamatan ini mulai diperkenalkan pada tahun 2016, dan mulai wajib dipasang pada setiap mobil Formula 1 pada tahun 2018. Banyak pihak yang menentang bahkan mencibir komponen keselamatan baru ini.
Salah satunya karena bentuknya yang flip-flop atau banyak yang menyebut jika fitur keamanan ini lebih mirip sandal jepit sehingga dianggap mengurangi nilai estetika pada mobil. Terlebih Halo ini terpasang tepat diatas kepala pembalap formula 1
Selain itu, dari pihak pembalap sendiri mengkritik komponen ini karena dinilai mengganggu visibilitas mereka.
Bahkan ada pihak yang menilai jika komponen ini akan menyulitkan proses evakuasi, dan menyulitkan pembalap jika akan meloloskan diri dari mobil ketika terjadi kecelakaan.
Banyak tim yang menentang penggunaan komponen ini karena mereka harus mendesain ulang monocoque sepenuhnya.
Tim juga harus memperkuat rangka kendaraan agar bisa lolos tes keselamatan kecelakaan dari FIA.
Akibatnya, penguatan ini menyebabkan bobot kendaraan akan meningkat hingga 12-13 kg dalam beberapa kasus, ditambah dengan berat Halo itu sendiri yang mencapai 7 kg.
Ini jelas akan memaksa tim untuk memutar otak dan mengurangi berat di area lain sehingga menimbulkan efek domino.
Namun tidak semua orang menentang kebijakan ini, banyak pula yang setuju karena semua dilakukan demi kebaikan pembalap dan tim itu sendiri.
Dengan semua pro kontra yang ada, nyatanya Formula 1 tidak bergeming dan tetap mewajibkan komponen keselamatan ini terpasang pada mobil sejak tahun 2018.
Banyak pembalap yang diselamatkan Halo
Pembalap Mercedes-AMG Petronas yaitu Lewis Hamilton terlibat insiden dengan pembalap Red Bull, Max Verstappen di Grand Prix Italia pada Minggu 12 September 2021.
Mobil kedua pembalap bersenggolan saat di tikungan hingga mobil Verstappen naik ke atas mobil Hamilton.
Insiden tersebut mengakibatkan keduanya tidak bisa melanjutkan balapan.
Meski begitu Lewis Hamilton tidak mengalami cedera serius, karena dirinya terlindungi oleh komponen keamanan yang sempat ditentang tersebut.
Kemudian ada pembalap Formula 1 lainnya yaitu Charles Leclerc yang mengalami tabrakan dengan Fernando Alonso di GP Belgia 2018 silam.
Akibat tabrakan itu mobil Fernando Alonso melayang ke atas kokpit Charles Leclerc. Beruntung kepala Leclerc terlindungi komponen keamanan baru itu.
Pembalap lain yang diselamatkan komponen keamanan ini adalah Romain Grosjean saat mengikuti GP Bahrain 2020.
Mobil pembalap asal Swiss itu menghantam pagar pembatas dengan kecepatan tinggi.
Tercatat mobil Grosjean menghantam pembatas itu dengan gaya impact mencapai 50G, hingga menyebabkan kebakaran hebat.
Selain terbakar mobilnya hingga terbelah menjadi dua bagian dan tersangkut di dinding pembatas.
Meski begitu, Grosjean hanya mengalami luka bakar ringan pada beberapa bagian tubuhnya. Dia merasa bersyukur bisa selamat berkat apa yang sebelumnya sempat dia tentang.
Tak hanya di Formula 1, Halo juga pernah menyelamatkan pembalap Jepang di Formula 2 yaitu Tadasuke Makino yang terlibat kecelakaan dengan pembalap Jepang lain yaitu Nirei Fukuzumi di GP Spanyol pada 2018 lalu.
Lalu ada Alex Peroni yang berlaga di ajang Formula 3. Mobilnya terlibat kecelakaan di GP Italia tahun 2019, hingga menyebabkan mobil Alex Peroni melayang ke udara kemudian jatuh tepat di pembatas sirkuit.
Beruntung dia masih bisa selamat dari insiden yang sangat mengerikan tersebut.
Lagi-lagi komponen keamanan itu memainkan peran yang sangat penting pada insiden kali ini.