6 Fitur di Mobil yang Membantu Berkendara Saat Hujan

Sabtu 18 Desember 2021, 22:55 WIB

SUKABUMIUPDATE.com - Mengemudikan mobil saat hujan memang perlu kehatian-hatian. Sebab hujan yang mengguyur dapat menyebabkan permukaan jalan menjadi licin kemudian jarak pandang yang terbatas.

Agar tetap aman, produsen kendaraan melengkapi produk dengan fitur-fitur yang membantu saat berkendara di tengah guyuran hujan. Apa saja, simak penjelasannya.

Baca Juga :

1. Wiper Otomatis

photo(Ilustrasi) Wiper mobil - (Unplash Mark Boss)</span

Wiper merupakan alat yang berfungsi untuk menghalau air hujan pada kaca kendaraan. Wiper terletak di kaca depan kendaraan namun ada juga mobil yang dilengkapi wiper pada kaca belakangnya.

Dengan kemajuan teknologi, kini sebagian mobil keluaran terbaru juga dilengkapi dengan rain sensor.

Sehingga saat hujan turun, wiper akan otomatis bekerja tanpa perlu kita menghidupkan tuas wiper. Sensor ini juga mampu membaca intensitas hujan sehingga akan secara otomatis menentukan kecepatan wiper.

Dengan sensor ini, penggunaan wiper menjadi lebih efektif dan sekaligus menjaga keawetan karet wiper serta motor penggerak wiper.

Karet wiper yang sudah rusak atau mengeras sebaiknya segera kamu ganti karena dikhawatirkan akan meninggalkan goresan di kaca mobil ketika digunakan.

2. Fog Lamp

photo(Ilustrasi) Fog lamp atau lampu kabut pada mobil - (Unplash.com Olav Tvedt)</span

Hujan yang mengguyur akan membuat arak pandang saat berkendara berkurang. Karena itu produsen otomotif melengkapi produknya dengan fog lamp atau lampu kabut.

Fog lamp berguna untuk memberikan tambahan cahaya dan sebagai tanda keberadaan kendaraan kamu kepada pengendara lain.

Fog lamp didesain sedemikian rupa hingga memiliki intensitas dan warna cahaya yang mampu menembus kabut, selain itu cahaya yang dikeluarkan pun lebih lebar dan tajam.

Jadi dengan adanya fog lamp ini saat hujan, kamu tidak perlu menyalakan lampu hazard, sebab hal ini dapat membingungkan pengendara lain.

Masih banyak yang keliru saat menggunakan lampu hazard saat hujan lebat. Menurut informasi di halaman Nissan.co.id, menggunakan lampu hazard saat hujan tidak disarankan.

Pasalnya, lampu hazard justru akan menutupi fungsi lampu sein sehingga akan berbahaya jika pengendara lain tidak menyadari ketika kamu akan berbelok.

Lampu hazard sebaiknya digunakan saat dalam keadaan darurat saja misalnya mobil kamu mengalami mogok di tengah jalan.

3. Defogger

photo(Ilustrasi) Deffoger pada kaca bagian belakang yang berupa garis-garis tipis - (via autoportal.com)</span

Saat hujan biasanya kaca depan menjadi berembun dan menyebabkan penglihatan pengemudi terhadap jalan menjadi terhalang.

Hal ini tentu berbahaya karena dapat meningkatkan resiko kecelakaan, terlebih jika kamu berkendara dengan kecepatan yang lumayan tinggi.

Embun atau kabut ini disebabkan karena perbedaan temperatur yang signifikan antara yang ada di luar dengan temperatur di dalam kabin mobil.

Untuk mengantisipasi hal ini, produsen otomotif melengkapi hampir setiap produk terbarunya dengan fitur yang bernama ‘Defogger’.

Fitur ini terbagi dua yaitu untuk kaca depan dan belakang. Untuk kaca depan biasanya bekerja dengan mengeluarkan hawa panas.

Sedangkan pada kaca belakang biasanya berbentuk seperti kawat yang juga dapat mengeluarkan panas. Fungsi keduanya sama yaitu untuk menguapkan embun yang menempel di kaca kendaraan.

Bahkan pada mobil-mobil kelas premium, fitur ini juga bisa ditemukan pada kaca spion. Jika hujan sudah berhenti dan kaca sudah bersih kembali, jangan lupa untuk mematikan fitur defogger ini.

4. Kontrol Traksi

photo(Ilustrasi) Mobil keluaran terbaru biasanya telah dilengkapi fitur kontrol traksi - (Pexels.com Ryan West)</span

Saat hujan, kondisi jalan biasanya menjadi licin dan dapat menyebabkan ban kehilangan kendali hingga kendaraan sulit untuk dikendalikan.

Untuk mengantisipasi hal ini, maka mobil dilengkapi dengan fitur kontrol traksi yang berfungsi menjaga putaran roda saat melintasi jalanan yang licin.

Kontrol traksi ini mampu mendeteksi jika terjadi slip pada roda dan dengan otomatis akan mengurangi tenaga pada roda yang mengalami slip serta mengaplikasikan rem secara otomatis agar roda mendapatkan traksi kembali.

5. ESP/ESC

Electronic Stability Programme (ESP) atau Electronic Stability Control (ESC) bisa dibilang sebagai pengembangan dari kontrol traksi.

ESP/ESC ini bekerja dengan sensor yang sanggup menganalisa gerakan kemudi pada mobil, putaran roda hingga pergerakan body kendaraan.

Jika system mendeteksi adanya pergeseran arah laju kendaraan, maka system secara otomatis akan bereaksi dengan mengatur tekanan rem yang berbeda pada setiap roda dan menyesuaikan kemudi agar mobil kembali stabil.

6. ABS

photo(Ilustrasi) Rem mobil - (Pexels.com Lex Ger)</span

Genangan air yang ada dipermukaan jalan menyebabkan menjadi licin sehingga mengakibatkan kinerja pengereman menjadi kurang maksimal.

Terkadang saat melakukan pengereman, mobil tetap meluncur dan sulit dikendalikan karena roda yang terkunci.

Karena itu fitur ABS (Anti-lock Braking System) diterapkan pada mobil. Mobil keluaran terbaru rata-rata telah dilengkapi dengan fitur ini.

Sistem ABS ini bekerja menggunakan sensor. Saat sensor mendeteksi gejala rem yang mengunci, secara otomatis ABS akan mengurangi tekanan rem pada roda sehingga roda dapat kembali berputar sembari terus mengerem.

Proses ini akan dilakukan secara berulang ulang hingga mobil benar-benar berhenti. Dengan sistem ABS ini jarak pengereman menjadi lebih pendek meski pada kondisi jalan yang licin jika dibandingkan dengan mobil yang non-ABS.

Singkatnya, dengan sistem ABS ini roda tidak akan terkunci meski pedal rem ditekan penuh sehingga laju mobil tetap bisa dikendalikan dan meminimalisir resiko tergelincir.

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Editor :
Tags :
Berita Terkini
Bola23 Februari 2025, 21:46 WIB

Gagal Bawa U-20 ke Piala Dunia, Erick Thohir Pecat Indra Sjafri

PSSI memutuskan untuk mengakhiri kerja sama dengan Indra Sjafri sebagai pelatih Timnas Indonesia U-20.
Jelang laga Timnas Indonesia U-24 vs Uzbekistan di babak 16 Asian Games, pelatih Indra Sjafri telah menyiapkan taktik khusus (Sumber : dok.pssi)
Sukabumi23 Februari 2025, 21:28 WIB

Api Merembet dari Hawu, Rumah Panggung di Purabaya Sukabumi Ludes Terbakar

Rumah panggung milik Adsiah (65 tahun) warga Kampung Cipari RT 006/01, Desa Neglasari, Kecamatan Purabaya, Kabupaten Sukabumi, ludes terbakar
Rumah panggung milik Adsiah (65 tahun) warga Kampung Cipari RT 006/01, Desa Neglasari, Kecamatan Purabaya, Kabupaten Sukabumi, ludes terbakar pada Minggu (23/2/2025) | Foto : P2BK Purabaya
Sukabumi23 Februari 2025, 21:03 WIB

Wabup Andreas Gelar Open House, Komitmen Kerja untuk Semua Warga Sukabumi

Wakil Bupati Sukabumi, Andreas, menggelar acara open house di kediamannya di Kampung Pasir Reungit, Desa Jayabakti, Kecamatan Cidahu, Minggu (23/2/2025)
Ribuan warga menghadiri open house Wakil Bupati Sukabumi Andreas di kediamannya di Cidahu, Minggu (23/2/2025) | Foto : Ibnu Sanubari
Sukabumi23 Februari 2025, 21:00 WIB

SPI Sukabumi Temukan 3 Lahan Eks HGU Dikuasai Segelintir Orang, Minta GTRA Bertindak

DPC SPI Sukabumi menyoroti berbagai masalah ketimpangan kepemilikan tanah dan konflik agraria yang terjadi di Kabupaten Sukabumi.
Ketimpangan kepemilikan tanah dan konflik agraria yang terjadi di Kabupaten Sukabumi. | Foto : Ilustrasi kebun pIxabay
Life23 Februari 2025, 20:00 WIB

6 Hal Kritis di Usia 20-30 Tahun yang Harus Dihadapi Generasi Muda

Generasi muda di usia 20-30 tahun menghadapi banyak tantangan dan peluang yang akan membentuk masa depan mereka.
Ilustrasi. Hal Kritis di Usia 20-30 Tahun yang Harus Dihadapi Generasi Muda (Sumber : Pexels/AndreaPiacquadio)
Sukabumi23 Februari 2025, 19:51 WIB

Wabup Sukabumi Antar Almarhum Dedi Damhudi ke Peristirahatan Terakhir, Sebut Kehilangan Sosok Kakak

Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Kabupaten Sukabumi, Dedi Damhudi, telah meninggal dunia pada Minggu (23/2/2025) dini hari.
Wakil Bupati Sukabumi, Andreas, saat berdoa di peristirahan terakhir almarhum Dedi Damhudi | Foto : Ibnu Sanubari
Life23 Februari 2025, 19:00 WIB

4 Cerita Mitos Curug Seribu di Bogor yang Menambah Daya Tarik Wisatawan

Disclaimer: meskipun cerita-cerita mistis ini menambah daya tarik Curug Seribu, penting untuk selalu berhati-hati dan menghormati tempat tersebut saat berkunjung.
Curug Seribu 100 Meter, Wisata Air Terjun Tertinggi di Bogor Jawa Barat. Foto: IG/@ferdinandpatar/@pesonaairterjunindonesia
Bola23 Februari 2025, 18:00 WIB

Link Live Streaming Malut United vs PSS Sleman di BRI Liga 1

Berikut ini link live streaming Malut United vs PSS Sleman akan berlangsung di Stadion Kie Raha, Minggu, 23 Februari 2025 mulai pukul 19.00 WIB.
Malut United vs PSS Sleman (Sumber : Vidio)
Musik23 Februari 2025, 17:00 WIB

Lewat Lagu Tawamu, Keisya Levronka Dedikasikan Karyanya untuk Sang Adik Tercinta

Segmen awal Official Music Video ini menyebutkan bahwa Lagu Tawamu didedikasikan oleh Keisya untuk sang adik, Lexi VallenoHavlenda yang mengalami musibah jatuh dari lantai 6.
Official Music Video Tawamu dari Keisya Levronka. Foto: YouTube/@KeisyaLevronkaChannel
Inspirasi23 Februari 2025, 16:34 WIB

Bayar Pajak Dapat Hadiah Umrah, Bapenda Sukabumi Jelaskan Regulasi dan Ketentuannya

Bapenda Kabupaten Sukabumi memastikan pemberian hadiah umrah gratis telah mendapat izin resmi dari Kemensos dan dilakukan melalui mekanisme pengundian yang transparan.
Program Gebyar Sipenyu: Bayar Pajak Berhadiah Umrah yang digagas Bapenda Kabupaten Sukabumi. (Sumber Foto: Istimewa)