SUKABUMIUPDATE.com - Tepat tujuh hari yang lalu banjir bandang melanda kecamatan Cicurug, Cidahu, dan Parungkuda Kabupaten Sukabumi.
Tak hanya harta benda yang hilang dan rusak akibat kejadian tersebut, tercatat tiga orang tewas karena terbawa hanyut saat banjir bandang itu terjadi.
Peristiwa itu berdampak pada lima desa dan satu kelurahan di Kecamatan Cicurug. Kelima desa itu adalah Desa Pasawahan, Cisaat, Mekarsari, Nyangkowek, Bangbayang, dan Kelurahan Cicurug.
Ratusan warga, terutama anak-anak di lokasi yang terdampak bencana, nampaknya perlu menerima penanganan trauma alias trauma healing setelah melihat dan merasakan langsung bagaimana mencekamnya banjir bandang itu menghancurkan rumah dan desanya.
Ketua Persit Kartika Chandra Kirana (KCK) Cabang XVII, Rinita Danang Prasetyo Wibowo mengatakan, trauma healing yang dilakukan pihaknya ditujukan kepada warga, khususnya anak di bawah umur, agar mereka bisa segera bangkit dari pengalaman buruk tentang peristiwa tersebut.
BACA JUGA: Desa Cisaat Cicurug Laporkan 30 Hektar Sawah Rusak Diterjang Banjir Bandang Sukabumi
"Kami berupaya memberikan trauma healing melalui tema "Berbagi Kebahagiaan". Karena kami yakin adik-adik yang terdampak butuh sentuhan agar bisa tertawa lepas kembali dan melupakan kejadian banjir bandang itu," kata Rinita kepada sukabumiupdate.com, saat berada di Kampung Cibuntu, Desa Pasawahan, Kecamatan Cicurug, Kabupaten Sukabumi, usai melakukan trauma healing, Senin (28/9/2020).
Dalam kesempatan itu Rinita mendatangkan sekitar 300 anak yang berasal dari tiga kampung dan desa. Ia menuturkan, kegiatan tersebut akan terus dilaksanakan selama tiga hari ke depan kepada warga yang berada di kampung terdampak.
"Anak-anak dunia canda dan tawa, jadi seberapa pun sedihnya begitu dihibur mereka akan tertawa, seakan kejadian tidak ada. Kegiatan ini akan terus dilakukan. Kegiatan ini kami datangkan anak dari Kampung Cibuntu Desa Pasawahan, Kampung Nyangkowek Desa Mekarsari, dan Kampung Cipari Desa Cisaat," tandasnya.