SUKABUMIUPDATE.com – Sejumlah komunitas di Sukabumi akhirnya membawa Juansah (50 tahun) warga Kampung Cimareme Desa Sukatani, Kecamatan Surade, Kabupaten Sukabumi, yang cacat permanen akibat luka bakar ke rumah sakit. Juansa dibawa ke RSUD R Syamsudin SH (Bunut) Kota Sukabumi, untuk mengembalikan fungsi organ pernafasannya yang rusak akibat kecelakaan luka bakar tersebut.
Sejak Selasa tanggal 9 Juni 2020, ibu empat anak ini sudah berada di RS Bunut untuk menjalani pemeriksaan awal, sebelum naik ke meja operasi beda mulut. Sejak tiga bulan terakhir terakhir, janda yang ditinggal pergi suami tak lama setelah ia mengalami kecelakan luka bakar tersebut mulai mengalami kesulitan bernafas.
Lubang kecil dimulutnya yang selama 10 tahun terakhir menjadi saluran oksigen mengalami penyumbatan. Ada daging tumbuh yang menutup lubang kecil dibagian mulutnya yang rusak akibat luka bakar tesebut.
Sekedar informasi, 10 tahun lalu saat tengah mengandung anak keempatnya. Juansa mengalami kecelakaan tersiram adonan gula merah panas yang tengah dimasak di tempat pengolahan.
Keluarga Juansa adalah pengrajin gula merah kelapa yang menjadi penghasilan utama. "Saat saya mau memindahkan wajan besar berisi adonan gula mendidih untuk dicetak, tubuh saya yang lagi hamil tua tak mampu angkat wajan besar berisi adonan gula panas itu. Badan tak seimbang, akhirnya wajah dan tangan saya tersungkur dan masuk ke wajan berisi adonan gula panas," ujar perempuan ini mengulangi ceritanya.
Saat itu ia dihadapkan pada dua pilihan. Menyelamatkan tangan dan wajah saya atau perut yang tengah hamil tua. “Saya pilih membungkukan badan ke depan untuk menyelamatkan anak yang ada dalam perut saya. Alhamdulilah anak keempat saya lahir dalam keadaan sehat. Wajah tangan dan sekujur tubuh sejak saat itu tidak berfungsi, karena luka bakar ini,” sambungnya.
BACA JUGA: 10 Tahun Tubuhnya Kena Adonan Gula Panas, Ibu di Surade Sukabumi Ingin Dioperasi
Sejak 10 tahun lalu, ia hidup dengan kondisi tubuh seperti itu tanpa keluhan. Karena akhir-akhir ini mulai kesulitan bernafas, ia ingin sekali berobat namun harus menerima kenyataan tidak memiliki biaya untuk operasi bedah mulut.
Keinginan Juansah ini kemudian terdengar oleh sejumlah relawan dan komunitas di Sukabumi. Mereka yang peduli kemudian mengumpulkan donasi sejak beberapa bulan kebelakang. “Alhamdulilah donasi terkumpul dari banyak pihak yang peduli, dan hari ini kami bawa bu Juansah ke rumah sakit,”jelas relawan Jampang Peduli (Jampe), UJ Sukma Wijaya, kepada Sukabumiupdate.com, Selasa (9/6/2020).
Relawan dari komunitas Jampe (Jampang Peduli) antar Juansah ke RSUD R Syamsudin SH Kota Sukabumi
Berangkat pagi-pagi, sambung UJ, dengan ambulance Puskesmas Buniwangi. Dari hasil pemeriksaan awal bu Juansah harus diobservasi mendalam. "Dari hasil pemeriksaan dokter, bu juansah dirawat dulu," jelasnya.
UJ menguncapkan terima kasih pada semua pihak yang membantu, mulai dari tim medis puskesmas Buniwangi, pihak kecamatan Surade, dan sejumlah relawan serta komunitas lainnya. “Makasih untuk teman-teman di SKP (SahabatKristiawanPeduli), pemdes Sukatani dan semuanya yang tidak bisa disebutkan satu persatu. Semoga keinginan bu Juansah untuk memilihi organ pernasafan yang baik bisa terwujud,” pungkasnya.