SUKABUMIUPDATE.com - Puluhan pemuda di Kampung Simpang RT 03/02 Desa Wangunsari, Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi, punya tradisi sendiri kalau berkeliling kampung sambil membangungkan warga untuk sahur sejak hari pertama puasa.
Para pemuda itu berkeliling sambil memukul bunyi-bunyian seperti pentungan bambu, kaleng bekas, ember, galon, wajan bekas, atau alat apapun yang mengeluarkan bunyi nyaring. Dan yang tak kalah nyaring adalah teriakan atau seruan untuk segera sahur.
BACA JUGA: Kesadaran Wajib Masker Rendah, Spanduk-spanduk Ini Hiasi Pajampangan Sukabumi
Tradisi itu mereka beri nama Gogobrot. Tradisi itu tetap ada meski kini kondisinya masih ditengah Pandemi Covid-19. Ketua Pemuda Kampung Simpang, Ari Hamdani (23 tahun) menyebut tradisi ini sudah ada di kampung itu sejak puluhan tahun silam.
"Dulu waktu saya SD sama teman sebaya suka diajak orang tua untuk bangunkan sahur dengan cara ini. Jadi untuk pertahankan tradisi sejak kemarin saya kembali lakukan hal sama dengan mengajak anak-anak SD untuk mengingat dan mempertahankan tradisi ini," kata Ari kepada sukabumiupdate.com, Sabtu (25/4/2020).
BACA JUGA: Surat Edaran Kemenag: Tidak Perlu Buka Puasa Bersama dan Sahur on the Road
Ari mengakui cukup was-was saat akan melakukan tradisi Gogobrot di tengah pandemi Covid-19 ini lantaran aktivitas yang dilakukan melibatkan cukup banyak orang. Namun demikian hal itu tak menyurutkan niatnya dan teman-temannya untuk melakukan tradisi turun-temurun itu.
"Kegiatan ini membuat kampung terasa enggak sepi. Takut mah takut, cuma kita jangan terpaku sama virus corona itu. Dengan cara ini kita bisa menjaga dan menghangatkan suasana kampung supaya aman, supaya beribadah nyaman juga. Kegiatan yang kita lakukan ini juga ibadah. Beribadah itu tidak hanya salat, membangunkan orang sahur juga ibadah," tandasnya.