SUKABUMIUPDATE.com – Bertahap program bangun kembali rumah Neneh Hasanah, guru perempuan berusia 84 tahun yang hingga kini masih aktif mengajar terus berjalan. Progres pembangunan yang digagas warga Kampung Ciseupan Hilir, Desa Ciseupan Kecamatan Caringin Kabupaten Sukabumi sudah mencapai lebih dari 50 persen.
Panitia pembangunan melaporkan tembok sudah berdiri penuh tinggal menunggu bahan atap yang hingga kini masih menunggu bantuan donatur. “Awalnya ada yang mau bantu, rangka baja ringan dan atapnya, tapi ternyata ada kendala. Bangunan sudah mencapai 50 persen lebih,” jelas Solihin dan Ujang Sumarna tokoh pemuda setempat yang menjadi panitia pembangunan, Jumat (13/3/2020).
Menurut Solihin saat ini panitia tengah berupaya mencari bantuan untuk mempercepat penyelesaian pembangunan rumah guru yang sudah mengajar sejak tahun 1954. Perempuan yang masih sehat dan bisa baca tulis dengan lancar ini, sudah mengajar sejak jama presiden pertama republik Indonesia, dan hingga saat ini tetap menjadi guru.
Video: Presiden 7 Kali Ganti Nenek 84 Tahun Ini Tetap Semangat Mengajar
“Kami tetap pada impian rumah guru kami ini bisa selesai dan kembali ditempati sebelum Ramadan tahun ini,” ujar Solihin.
Panitia menghitung untuk kebutuhan atap dari baja ringan butuh dana sekitar Rp 7,6 juta. “Kemarin alhamdulilah ada sumbangan dari Kecamatan Caringin sebesar Rp 1 juta rupiah. Bagi yang mau membantu juga bisa langsung ke bahannya tak perlu dalam bentuk uang.” Sambung Solihin.
Kecamatan Caringin memberikan bantuan untuk pembangunan rumah guru Neneh Hasanah
Selain atap, panitai juga membutuhkan toren dan pipa air untuk kebutuhan Neneh Hasanah yang selama menempati rumah lamanya harus berjalan ke rumah kerabat atau ke sekolah hanya untuk buang air. Bahan lainnya untuk proses finishing juga masih kurag seperti semen, cat, pasir batu coran lainnya.
Video: Rumah Guru Inspiratif Neneh Hasanah Mulai Dibangun
Proses pembangunan kembali rumah Neneh Hasanah ini sudah berlangsung 20 hari lebih. Rumah lama guru yang diusia 84 tahun tetap mengajar ilmu umum dan agama ini sudah dibongkar. Rumah kayu guru yang mengajar di Yayasan Pendidikan Islam (YPI) Assahriyah Diniyah Takmiliyah Awaliyah (DTA) Misbahul Aulad, sudah tak layak, salah satunya karena tidak memiliki wc atau toilet.
BACA JUGA: Pelajar Ikut Berdonasi Untuk Rumah Neneh Hasanah, Guru Inspiratif di Caringin Sukabumi
Pembangunan rumah Neneh Hasanah ini juga mendapat atensi dari pembaca sukabumiupdate.com. Donasi yang dibuka untuk membantu pembangunan rumah guru inspiratif ini sudah dua kali menyalukan dana.
Donasi online yang dikumpulkan mulai pekan pertama Februari 2020 mulai disalurkan pada tanggal 21 Februari 2020, sebagai tahap pertama sebesar Rp 7.300.000. Penyaluran donasi pembaca sukabumiupdate tahap kedua kembali dilakukan pada tanggal 9 Maret 2020 silam sebesar Rp 7 juta.
BACA JUGA: Progres Pembangunan Rumah Guru Inspiratif 84 Tahun di Sukabumi, Cek Daftar Kebutuhan
“Saat ini donasi untuk pembangunan rumah mak Neneh Hasanah tetap dibuka dengan saldo baru Rp 700 ribuan. Baru kita salurkan kalau sudah terkumpul diatas lima juta rupiah, agar uang tersebut bisa dibelanjakan barang untuk proses pembangunan,” jelas Annisa Rahmatillah perwakilan manajemen sukabumiupdate.com.
Selain donasi online, sejumlah warga juga langsung memberikan bantuan baik berupa bahan bangunan atau uang ke panitia pembangunan di lokasi rumah Neneh Hasanah. “Kita akan tetap bukan donasi hingga pembangunan selesai, alhamdulilah Neneh Hasanah bisa mengerti dengan kondisi ini, dan beliau saat ini tinggal bersama keluarga masih di Kampung Ciseupan hilir juga,” tegas Annisa.