SUKABUMIUPDATE.com - Lapas Kelas IIB Warungkiara, Kabupaten Sukabumi menggelar acara Media Gathering. Acara yang digelar di aula Kantor Lapas Warungkiara mengusung tema "Kolaborasi Dukungan Resolusi Pemasyarakatan Tahun 2020".
PLH Kepala Seksi Binadik lapas kelas II B Warungkiara, Upu Rahman mengatakan kegiatan tersebut merupakan program dari Direktorat Jenderal Pemasyarakatan. Media gathering dilaksanakan secara serentak di seluruh lapas dengan memberikan informasi bahwa penjara bukan akhir segalanya.
BACA JUGA: Cari Solusi Overload, Lapas Nyomplong Sukabumi Ternyata Jadi Produsen Bakso
Sebab, kata Upu, di Lapas, warga binaan dibina terutama akhlak melalui pesantren, gereja dan lainnya serta bertujuan untuk memberikan informasi kepada masyarakat bahwa konsep penjara sudah berubah menjadi konsep kemasyarakatan yang mengutamakan pembinaan.
"Pembinaan di lapas ini sudah berjalan lama sejak UU dicetuskan namun dalam perjalanannya mungkin kurang memuas maka dicetuskan lah resolusi permasyarakatan peningkatan kualitas pelayanan terhadap warga binaan, mulai dari peningkatan banyaknya remisi, peningkatan terhadap penanganan penyakit, peningkatan pemberian keterampilan," ujarnya.
BACA JUGA: Di Lapas Warungkiara, Wabup Adjo Dapat Hadiah dari Napi
Menurut Upu, di Lapas Warungkiara sudah berjalan program kemandirian maupun pembinaan kepribadian. "Kita punya pesantren bekerja sama dengan MUI, Baznas, pemda bagian keagamaan, yang beragama nasrani juga bekerjasama Dewan Gereja Indonesia, kepribadiannya kita bekerjasama dengan pihak ke tiga," jelasnya.
Tidak hanya itu, Lapas Warungkiara sudah ditunjuk sebagai lapas industri menonjolkan peternakan sapi yang sudah mendapatkan anggaran melalui APBNP tahun 2016 untuk pembuatan kandang dan sarana lainya. Sampai sekarang program tersebut sudah berjalan cukup baik bekerjasama dengan pihak ketiga yakni dengan PT Karyana Gita Utama, dalam bidang pembinaan teknik bagaimana beternak sapi yang baik.
"Industri produksi sapi terpadu merupakan bagian kecil dari peningkatan pelayanan, karena selain itu ada pembinaan keterampilan mebeler, keterampilan membuat sendok untuk kepentingan kebutuhan pasar hotel dan pembinaan membuat keset dan semuanya dikerjakan oleh ratusan warga binaan lapas warungkiara berdasarakan MOU dengan pihak ketiga," terangnya.
BACA JUGA: Bersama 600 Lebih Napi Warungkiara, Pria Bertato Ini Dapat Remisi Kemerdekaan
"Saat ini kurang lebih ada 189 ekor merupakan milik pihak ketiga dan kita sudah punya 6 ekor sapi melalui koperasi pegawai Lapas Warungkiara, mudah-mudahan ditahun yang akan terus bertambah melalui anggaran koperasi pegawai lapas tadi," paparnya.
Masih kata Upu semua aktivitas, seratus persen dikelola oleh warga binaan adapun pihaknya sebagai petugas lapas hanya mendampingi, mengawasi dan mengarahkan serta membina. Untuk itu dirinya berharap semua bisa berdampak terhadap para penghuni lapas saat mereka berada di lingkungan masyarakat.
"Minimal ada semangat untuk mencari nafkah saat mereka keluar dari lapas, jalannya sebagaimana kebiasaan yang sudah dilaksanakan di dalam lapas ini. Karena berbagai macam keterampilan sudah kita berikan dan bersertifikat, kita juga beberapa hari kemarin mengadakan pelatihan peternakan puyuh dari mulai pembibitan sampai dengan memproduksi daging untuk dipasarkan dengan kerjsama pihak ketiga," pungkasnya.