Di Nusapala, Menjadi Pecinta Alam Lebih dari Sebuah Hobi

Kamis 20 Februari 2020, 09:15 WIB

SUKABUMIUPDATE.com - Fikri Fahrozi (Gondrong), Galih Putra Munggaran (Ratom) dan M. Rijka Hamdani (Erik Koek) sore itu, Jum'at (10/4/2015) berkumpul di warung samping Kampus Nusa Putra, Sukabumi. Ketiganya akan merencanakan sebuah ekspedisi pendakian ke Gunung Argopuro, Jawa Timur pada hari Selasa (15/4/2015). 

BACA JUGA: Tradisi Penyambutan Remaja Menwa Universitas Nusa Putra

Pendakian kali ini syarat makna, sebabnya ketiganya sudah merasa jenuh dengan situasi penuh intrik dan konflik politik di kalangan mahasiswa waktu itu. Di Sabana Cisentor, Gunung Argopuro rencananya mereka akan merenung mencari inspirasi untuk mensikapi keadaan kampus yang sementara ditinggalkannya.

Sepulang pendakian, seperti telah mendapat "wahyu", ketiganya kembali berkumpul untuk merumuskan pembentukan sebuah organisasi. Mimpinya waktu itu, membentuk organisasi yang bisa menjadi wadah berkumpulnya berbagai kelompok mahasiswa, demi meredam intrik dan konflik politik antar mahasiswa. 

Kegiatan Diklatsar Nusapala angkatan ke II, Februari 2020.//FOTO: ISTIMEWA.

Setahun kemudian, tepatnya 16 April 2016 lahirlah organisasi yang digagas bersama tersebut, sebuah organisasi Mahasiswa Pencinta Alam (Mapala) yang mereka beri nama Nusa Putra Pencinta Alam Rimba (Nusapala).

Sepenggal cerita latar belakang pembentukan Nusapala itu diceritakan kembali oleh Fikri Fahrozi, pembina Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Nusapala saat ini. Kepada Sukabumiupdate.com, saat ditemui di Kampus Universitas Nusa Putra seusai rapat persiapan kegiatan Nusapala belum lama ini, alumni Universitas Nusa Putra ini pun bercerita, ada tiga nama lainnya yang jadi pionir atau pelopor dibalik lahirnya Nusapala.

"Ada Indra Fajar Himawan (Indro) angkatan 2014 dan M. Ilham Wardana Putra (Buluk) angkatan 2014, mahasiswa jurusan Desain Komunikasi Visual (DKV), serta  Rizki Widi Nugraha (mang Ikiw) angkatan 2014, mahasiswa jurusan Teknik Informatika" terang Fikri.

BACA JUGA: Internship di Universitas Nusa Putra, Ini Cara Laila Beradaptasi dengan Budaya Sukabumi

Setelah lebih dari lima tahun Nusapala berdiri, sampai saat ini Fikri dan rekan-rekannya masih konsisten dengan tujuan awal dibentuknya Nusapala, yaitu sebagai wadah bagi mahasiswa Universitas Nusa Putra untuk berkegiatan di alam bebas, berkontribusi bagi masyarakat, serta peduli terhadap pelestarian lingkungan.

Konsistensi itu dibuktikannya melalui proses perkaderan anggota. Prosesnya diawali rekruitmen anggota baru satu kali dalam satu tahun. Meski belum signifikan hasilnya, saat ini Nusapala baru beranggotakan 26 mahasiswa dari berbagai jurusan di Universitas Nusa Putra.

Proses seleksinya relatif ketat, hal itu dilakukan, karena Fikri tahu menjadi pencinta alam lebih dari sekedar menyalurkan hobi, tapi ada misi utama yang harus dijalani yaitu peduli pada pelestarian alam. "Mereka akan melewati tes tertulis, tes fisik, dan wawancara," ujar Fikri.

Bagi yang lulus, kata Fikri akan masuk tahap selanjutnya, yaitu mengikuti Pendidikan dan Latihan Dasar (Diklatsar) untuk menentukan ujian akhir menjadi anggota muda Nusapala. Tak berhenti disana, setelah menjadi anggota muda mereka akan dibekali dengan pelatihan dasar navigasi darat (Navdar), tali temali, Explorer Sar And Rescue (ESAR), Pertolongan Pertama Pada Gawat Darurat (PPGD) dan survival.

Semua kemampuan itu, lanjut Fikri akan bermanfaat pada pendakian gunung dan jelajah hutan sebagai salah satu kegiatan dan kemampuan dasar yang harus dimiliki oleh tiap anggota Nusapala. "Juga untuk kegiatan lainnya yaitu panjat tebing, telusur gua, dan arung jeram," ucapnya.

Meski masih muda secara usia, namun Nusapala punya banyak pengalaman, khususnya di pendakian, tercatat beberapa pendakian sudah dilakukan, seperti ke Gunung Argopuro, open trip Gunung Gede Pangrango bersama WNA, open trip Gunung Gede Pangrango dengan Mapala dan Sispala, Pendakian Gunung Semeru, Pendakian Gunung Salak, dan pendakian Gunung Gede Pangrango.

BACA JUGA: Mengenal Coding dan Prospek Karirnya

Selain pendakian, Nusapala juga terlibat dalam beberapa aksi kemanusian melalui bakti sosial (baksos) di Garut saat terkena banjir bandang, penanaman pohon di sungai Cimandiri, baksos bencana longsor Cisolok bersama PMI, baksos di Bogor saat terkena banjir bandang.

"Dalam waktu dekat, kami juga punya agenda materi lanjutan Masa Bimbingan (Mabim) untuk anggota muda dan pengembaraan sebagai tahapan agar mereka menjadi anggota tetap Nusapala," terang Fikri.

Fikri mengaku Nusapala tak menemukan banyak kendala berarti selama ini, karena masalah yang dihadapi hanya seputar komunikasi dan koordinasi antar lembaga dan unit kegiatan mahasiswa di Nusa Putra. Dalam hal administrasi dan jalur birokrasi pun, menurutnya tinggal peningkatan pemahaman dan pembiasaan saja.

Menutup pembicaraan, ketika ditanya kepuasaan apa yang didapat dari kegiatan Nusapala?, Fikri menjawab dengan penuh keyakinan, bahwa ia dan anggota Nusapala lainnya ingin mengetahui kehebatan Allah SWT yang telah menciptakan alam yang sangat indah beserta isinya ini, kemudian mempererat tali persaudaraan antar pecinta alam, serta mengetahui keadaan alam dan sekitarnya.

Atas nama Nusapala, Fikri pun ingin mengajak semua pihak untuk selalu mencintai dan merawat kelestarian alam ini, khusunya di daerah Sukabumi. "Gunakanlah sumber daya alam dengan bijak," imbuhnya.

"Nusapala, Rimba Nusa, Salam Rimba, Lestari, Lestari, Lestari," pungkasnya dengan salam Nusapala.

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Editor :
Berita Terkini
Life24 November 2024, 16:00 WIB

Kisah Si Tumang dalam Cerita Legenda Sangkuriang dan Dayang Sumbi

Legenda Si Tumang, anjing yang sebenarnya adalah ayah dari Sangkuriang, adalah bagian penting dari cerita rakyat Sangkuriang di Jawa Barat.
Ilustrasi. Kisah Si Tumang dalam Cerita Legenda Sangkuriang dan Dayang Sumbi (Sumber : Ist)
Nasional24 November 2024, 15:57 WIB

Profil Rohidin Mersyah, Cagub Bengkulu yang Terseret OTT KPK Jelang Hari Tenang

Calon Gubernur Petahana Bengkulu, Rohidin Mersyah, turut diperiksa buntut Operasi Tangkap Tangan (OTT) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada Sabtu (23/11/2024). Saat Pilgub tengah memasuki hari tenang.
Rohidin Mersyah, Salah satu calon gubernur di Pilkada Bengkulu | Foto : Istimewa
Sukabumi24 November 2024, 15:04 WIB

Phalamartha dan Dinsos Salurkan Bantuan untuk Korban Longsor di Nagrak Sukabumi

Kementrian sosial melalui Sentra Phalamartha dan Dinas Sosial Kabupaten Sukabumi menyalurkan bantuan logistik kepada para korban tanah longsor di Nagrak Sukabumi
Sentra Phalamartha dan Dinas Sosial Kabupaten Sukabumi menyalurkan bantuan kepada para korban tanah longsor di Desa Darmareja, Kecamatan Nagrak, pada Sabtu, (23/11/2024)
Inspirasi24 November 2024, 15:00 WIB

Loker QC di Perusahaan Makanan, Syarat Pelamar Minimal Lulusan D3

Info Loker Lulusan D3 di Indofood untuk posisi Quality Control Section Head ini dibuka hingga 19 Januari 2024 mendatang.
Ilustrasi. Karyawan. Loker QC di Perusahaan Makanan, Syarat Pelamar Minimal Lulusan D3. (Sumber : Freepik/@pressfoto)
Nasional24 November 2024, 14:08 WIB

KPK OTT 7 Orang Terkait Pendanaan Pilkada, Ada Cagub Bengkulu

KPK melakukan operasi tangkap tangan (OTT) di Bengkulu pada Sabtu malam, 23 November 2024. OTT tersebut diduga terkait dengan pungutan yang dilakukan terhadap pegawai untuk pendanaan pemilihan kepala daerah (pilkada).
Kantor KPK RI di Jakarta | Foto : Ist
Sukabumi24 November 2024, 13:27 WIB

Korban Ungkap Ciri Pelaku Pembacokan Di Jampangtengah Sukabumi: Kulit Putih Penampilan Keren

Y (47 tahun) korban pembacokan orang tak dikenal merupakan warga Kampung Simpang RT 12/ 04 Desa Bojongjengkol, Kecamatan Jampangtengah, Kabupaten Sukabumi, melalui keponakannya Rahman (32 tahun) mengungkapkan ciri ciri pelaku
Y (47 tahun) korban pembacokan orang tak dikenal di Jampangtengah Sukabumi | Foto : Istimewa
Jawa Barat24 November 2024, 13:00 WIB

Gema Petani Jabar Kecam Kriminalisasi ke Penggarap di Bantargadung Sukabumi

Gerakan Mahasiswa Petani Jawa Barat (Gema Petani Jabar) mengutuk keras tindakan kriminalisasi yang dilakukan terhadap tiga petani penggarap di Cijambe, Bantargadung, Kabupaten Sukabumi.
Gema Petani Jabar kecam kriminalisasi penggarap PT Bantargadung Kabupaten Sukabumi | Foto : Istimewa
Sehat24 November 2024, 13:00 WIB

Sesak Napas Berkaitan dengan Jantung? Cek Gejala, Penyebab dan Cara Mengatasinya!

Sesak napas adalah gejala umum yang sering terjadi pada penderita gagal jantung.
Ilustrasi. Waspada Masalah Pernapasan Akibat Obesitas, Bisa Mengalami Asma! (Sumber : Freepik/@jcomp)
Sukabumi Memilih24 November 2024, 11:37 WIB

Ribuan TPS Pilkada 2024 di Sukabumi Rawan: Potensi Bencana Alam, Konflik hingga Politik Uang

Menjelang Pilkada Serentak 2024, Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kabupaten Sukabumi telah mengidentifikasi sejumlah Tempat Pemungutan Suara (TPS) yang berpotensi rawan
Logo Pilkada Kabupaten Sukabumi 2024 | Foto : Istimewa
Life24 November 2024, 10:43 WIB

Liburan di Musim Penghujan: Petualangan Virtual – Jelajahi Dunia dari Rumah

Musim penghujan sering kali memaksa kita untuk berdiam diri di rumah, menikmati kenyamanan di dalam ruangan. Namun, dengan kemajuan teknologi, hujan yang turun bisa menjadi kesempatan untuk menjelajahi dunia tanpa harus melangkah keluar rumah.
Petualangan Virtual, Jelajahi Dunia dari Rumah (Sumber : Freepik)