SUKABUMIUPDATE.com - Forum Komunikasi Doa Bangsa (FKDB) memberikan laporan kerja tahunan berupa update profil dan laporan kegiatan FKDB periode 2018, kepada Bakesbangpol Kabupaten Sukabumi, Selasa (28/5/2019).
Sekjen FKDB, Entus Wahidin A.Q mengungkapkan pelaporan ini mengacu kepada UU No.17 tahun 2013, PP No.58 tahun 2016, UU No.2 tahun 2017 dan UU No. 16 tahun 2017 tentang organisasi kemasyarakatan, terkhusus sekali menyangkut masalah pelaporan.
Dalam laporannya, FKDB sebagai lembaga ormas yang berfungsi sebagai sosial kontrol dibawah binaan Pemerintah c.q. Bakesbangpol, selama kurun waktu tahun ke 3 setelah pendiriannya tahun 2015, dalam tata kelola asuhan, Ayep Zaki ini, telah banyak menganalisis kenyataan sosial terutama kalangan masyarakat menengah ke bawah, yang masih banyak dihinggapi oleh adanya mindset yang keliru tentang kesejahteraan dan kemakmuran.
BACA JUGA: FKDB jadi Peserta US Soy Asia Trade Exchange 2019 di Thailand
Menurutnya, dari hasil assessment yang sangat sederhana, FKDB berupaya untuk mencoba membantu menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan Kemiskinan dan kebodohan ini melalui Dwi program utama yaitu sektor Pendidikan dan sektor Ekonomi.
"Dua faktor ini dalam perspektif FKDB merupakan dua sektor yang sangat krusial dan antara satu dengan yang lainnya memiliki relevansi yang kuat," ujar Entus.
Entus juga memaparkan, perekonomian sangat membutuhkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang handal hasil dari pendidikan dan seiring dengan itu, pendidikan yang berkualitas perlu didukung oleh sarana prasarana yang dihasilkan dari tata kelola perekonomian.
"Tahun 2018, FKDB memasuki tahapan perkembangan yang sangat optimis. FKDB telah membina 247 unit usaha di sebaran 28 Provinsi dan membina pula bersama Yayasan Pembina Pendidikan Doa Bangsa (YPPDB). Sarana-sarana pendidikan dari satuan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Doa Bangsa, SMP Doa Bangsa, SMA Doa Bangsa, dan SMK Doa Bangsa," jelasnya.
BACA JUGA: Upaya FKDB Tingkatkan Produktivitas Petani Menggunakan Batubara
Selain itu, kata Entus program unggulan yang lainnya adalah Kedaulatan Pangan melalui peningkatan produktivitas para petani dan Wira Usaha Fakir Miskin - Anak Yatim (WAY FAR).
"Melihat progres FKDB di 2018 kemarin, sambungnya, maka ke depan FKDB sangat optimis dengan jargon-jargonnya diantaranya, Kedaulatan Pangan Terbukti, Kesejahteraan dan Kemakmuran Harga Mati bagi NKRI, Kemiskinan dan Kebodohan harus hapus di bumi pertiwi ini, serta Bersatu untuk Kejayaan Indonesia," tandasnya.
Kabid Wasbang dan ormas Bakesbangpol, Kabupaten Sukabumi, Edyatna Susila mengapresiasi apa yang telah dikaryakan oleh ormas FKDB ini.
BACA JUGA: FKDB Usul Pemerintah Tetapkan 5 Mei Hari Anak Yatim Piatu Nasional
“Sering muncul stigma negatif dari keberadaan ormas di Indonesia ini. Namun dengan adanya ormas seperti FKDB yang benar-benar mandiri, bisa menghidupi dirinya, dan juga bisa menghidupkan yang lain, maka stigma negatif itu bisa hilang," katanya.
Selain itu, Ormas haruslah bekerja sesuai dengan definisi Ormas dalam perspektif pembangunan. "Insya Allah, kami dari pihak Bakesbangpol akan menyampaikan hal ini kepada yang lebih luas kebijakannya di tingkat provinsi," paparnya.
"Semoga kehadiran FKDB bisa bermanfaat bagi masyarakat luas dan mampu menjadi mitra pemerintah dalam perjuangan mencapai tujuan pembangunan nasional," tandasnya.