SUKABUMIUPDATE.com - Direktur Bursa Tani Forum Komunikasi Doa Bangsa (FKDB) Zainal Muttaqin, mengungkapkan upaya untuk meningkatan produktivitas pertanian, yang dalam hal ini produksi beras harus terus dilakukan.
Apalagi dengan tantangan yang harus dihadapi berupa beralihnya sawah menjadi perumahan, pabrik-pabrik dan infrastrutur jalan tol, serta berkurangnya tenaga kerja di pertanian yang tak bisa dielakan, harus disikapi dengan langkah yang tepat.
BACA JUGA: FKDB Usul Pemerintah Tetapkan 5 Mei Hari Anak Yatim Piatu Nasional
Menurut Zainal, langkah yang tepat adalah mengunakan pupuk yang tepat, sehingga dengan luasan sawah yang tetap, bisa menghasilkan panen yang lebih tinggi. Pupuk yang tepat yang dimaksud adalah dengan menggunakan pupuk batubara, sebanyak 30 persen.
“Hanya melakukan penggantian pupuk 30 persennya, yaitu diganti dengan pupuk batubara, maka produktivitas satu hektar bisa meningkat. Dari hasil uji coba kami di 16 provinsi mulai dari wilayah Indonesia bagian barat hingga bagian timur, pengunaan pupuk batubara bisa meningkatkan rata-rata produksi per hektarnya sebesar 43 persen. Bila rata-rata produksi per hektar petani kita 5,2 ton, maka dengan pengunaan pupuk batubara bisa mencapai 7,4 ton,” papar Zainal dalam acara ngopi sore bareng Akang Zaki jelang Bulan Suci di Restoran Handayani, Matraman Raya, Jakarta Timur, Minggu (5/5/2019) sore.
Dengan meningkatnya produktivitas pertanian, kata Zaenal maka otomatis membuat pendapatan petani juga meningkat. Namun apabila semula orang enggan bertani karena produktivitas rendah, sehingga income juga rendah. Maka dengan penggunaan pupuk batubara, diharapkan akan mengubah kondisi seperti itu.
BACA JUGA: Tumbuhkan Rasa Kepedulian, FKDB Selenggarakan Khitanan Massal di Kota Padang
“Kami dari Forum Komunikasi Doa Bangsa ingin ada perubahan yang positif bagi petani. Dengan petani semangat lagi, panennya meningkat, pendapatan meningkat, maka mereka bisa berbelanja," paparnya.
Hal ini selain menggerakkan roda perekonomian, tambah Zainal, juga membuat kita surplus beras, tak perlu lagi impor. Bahkan kita bisa ekspor beras.
"Alhamdulillah BUMN Perum Bulog dan Pertani sudah bekerjasama dengan kami, sehingga panen yang berlimpah dari petani yang menggunakan pupuk batubara, nanti ada kepastian yang membelinya,” kata Zainal.
BACA JUGA: FKDB Buka Peluang Sukabumi Jadi Basis Pembuatan Komponen Motor Listrik
Zainal juga menjelaskan, bahwa batubara adalah fosil tumbuhan yang terawetkan. Sehingga mampu memenuhi unsur hara tanah yang mana tanaman padi menyerap 21 unsur hara tanah.
"Sehingga wajar bila pasca panen tanah menjadi makin berkurang unsur hara, karena pupuk kimia yang diberikan petani hanya mengandung 6 unsur hara," pungkasnya.
Sementara itu, Ketua Umum FKDB H Ayep Zaki atau yang akrab disapa Akang Zaki, menjelaskan tujuan acara ngopi bareng tersebut adalah untuk mensosialisasikan upaya yang telah dilakukan pihaknya dalam bidang pertanian serta perekonomian, untuk membantu pemerintah mengentaskan kemiskinan.
BACA JUGA: Bentukan FKDB, Refleksi Kesehatan Haji Uhud Genjot Program Ekonomi Kerakyatan
“Kami juga punya program Wirausaha Anak Yatim Fakir Miskin atau WAY FAR. Prinsipnya program kami selaras dengan program pemerintah," ucapnya.
WAY FAR ini juga, lanjut Akang Zaki didukung teknologi program Blockchain, semua donasi akan terdata dan bisa dilacak secara rinci. Ada unit usaha pabrik tempe, pabrik tahu, refleksi, warung makan dan toko pertanian.
"Sebelum program ini, kami sejak 2005 telah bergerak dan bisa mengentaskan 650 keluarga miskin, sehingga mereka bisa sejahtera dan menyekolahkan anaknya hingga sarjana,” tandasnya.