SUKABUMIUPDATE.com - Bencana gempa bumi yang berulang kali mengguncang Kabupaten Sukabumi menjadi perhatian Badan Meteorologi dan Klimatologi Geofisika (BMKG) Bandung. BMKG menilai, masyarakat Kabupaten Sukabumi harus memiliki ilmu tentang tanggap bencana untuk menghadapi potensi gempa dan tsunami.
BACA JUGA : BMKG Peringatkan Gelombang Selatan Banten Berpeluang 6 Meter
Hal tersebut yang melatarbelakangi BMKG menyelenggarakan sekolah lapang gempa bumi di salah satu hotel di Palabuhanratu, Kabupaten sukabumi Sukabumi, Selasa (5/3/2019).
Acara yang diselenggarakan satu hari ini dihadiri 70 peserta yang terdiri dari unsur pemerintah, relawan dan masyarakat. Yaitu BPBD, TNI, Polri, PMI, Tagana, Orari, Rapi, perwakilan sekolah, perwakilan media massa, dan relawan kebencanaan dari unsur masyarakat.
Kepala BMKG Stasiun Geofisika Bandung, Tony Agus Wijaya mengatakan kegiatan tersebut bertujuan untuk meningkatkan peran BPBD sebagai simpul utama dari komunikasi di daerah dalam memberikan informasi dan arahan kepada masyarakat tentang peringatan dini tsunami.
"Intinya kegiatan ini juga untuk meningkatkan sikap tanggap gempa bumi dan tsunami dari unsur di masyarakat Sukabumi sebagai wilayah yang berpotensi gempa bumi dan tsunami," ujar Tony kepada sukabumiupdate.com.
BACA JUGA: BMKG Pasang Peringatan Dini Tsunami di Pesisir Pandeglang
Tony menjelaskan, dalam kegiatan tersebut disampaikan materi presentasi tentang sistem, rantai, dan produk, peringatan dini tsunami. Kemudian presentasi tentang pemahaman mengenai tanggap gempa dan tsunami. Lalu diskusi kelompok untuk menggali kapasitas peserta terkait tanggap gempa bumi dan tsunami. Kemudian tentang sistem peringatan dini tsunami.
"Kegiatan ini sangat penting untuk meningkatkan kapasitas BPBD dan masyarakat dalam menghadapi potensi bencana gempa dan tsunami, dan melatih masyarakat dalam merespon dan tanggap dengan informasi gempa dan tsunami," pungkasnya.