SUKABUMIUPDATE.com - Smishing menjadi salah satu modus kejahatan digital yang memanfaatkan teknologi, modus penipuan smishing ini berkedok pesan singkat atau Short Message Service (SMS).
Mengutip dari Tempo.co, contoh penipuan ini seperti “mama minta pulsa” melalui pesan singkat SMS yang pernah marak di Indonesia beberapa tahun silam.
Menurut laman Terranova Security, pelaku dalam melancarkan aksinya kerap mengirim pesan teks manipulatif untuk mengelabui korban. Isi pesan teks itu, misalnya, berusaha mendesak korban agar mengklik tautan tertentu atau pun sekadar meminta uang.
Contoh lainnya, bisa berupa pesan singkat yang berisi pemberitahuan bahwa korban memenangkan hadiah. Namun, untuk bisa mendapatkannya harus membuka tautan yang sudah diatur sedemikian rupa.
Yang paling berbahaya dari kejahatan digital ini adalah jika pelaku berhasil mengakses detail informasi pribadi korban. Dengan begitu, pelaku bisa membobol sejumlah aset penting korban, termasuk rekening keuangan.
Di Indonesia, kasus kejahatan digital smishing berkedok SMS ini sudah sangat marak terjadi di masyarakat. Meski modus yang demikian sudah ketinggalan, nyatanya masyarakat justru mengabaikan sehingga masih banyak korban yang tertipu.
Tahun lalu, penyidik Polda Metro Jaya meringkus dua pelaku smishing di wilayah Pondok Jaya, Tangerang.
Tak tanggung-tanggung, keuntungan yang diperoleh pelaku dengan aksi shimming mencapai Rp 200 juta per bulan. "Ingat kalau dulu SMS bertuliskan 'mama butuh pulsa' atau 'menang undian harapan'. Itu bentuk, cara mereka semuanya. Banyak modus-modus lainnya, ada juga anak kecelakaan dan butuh biaya obat," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusri Yunus di Mapolda Metro Jaya seperti dikutip dari Antara via Tempo.co.
Tips Menghindari Aksi Kejahatan Smishing
Seperti halnya kejahatan digital phising, kiat supaya terhindar dari smishing bergantung pada respons pengguna yang ditargetkan. Apabila pengguna terpengaruh hingga mengklik tautan dari pesan SMS, maka hal itu berbahaya.
Dengan kata lain, melansir Kaspersky, perlindungan paling sederhana terhadap serangan ini adalah tidak melakukan apa pun alias mengabaikan pesan SMS yang diterima.
Selain itu, usahakan memeriksa kembali pengaturan keamanan ponsel terkait layanan SMS. Beberapa penyedia layanan ponsel akan memblokir pesan spam yang masuk melalui SMS atau bahkan panggilan masuk yang dianggap mengganggu.
Baca Juga :
SUMBER: TEMPO.CO/HARIS SETYAWAN