SUKABUMIUPDATE.com - Lebih dari satu pekan pada perdagangan Kamis, harga emas dunia naik ke level tertinggi. Karenanya para investor khawatir inflasi akan melonjak dan ketidakpastian seputar perang di Ukraina.
Seperti dikutip oleh suara.com dari CNBC, Jumat (15/32022) harga emas di spot melonjak 1 persen menjadi USD1.963,21 per ounce level tertinggi sejak 14 Maret lalu.
Sementara emas berjangka Amerika Serikat ditutup melejit 1,3 persen menjadi USD1.962,20 per ounce.
"Tekanan inflasi yang mendasarinya sangat kuat terus menjadi faktor fundamental pendukung utama yang mendorong harga emas. Ada faktor pendukung lainnya, terutama perang di Ukraina," kata David Meger, Direktur High Ridge Futures.
Federal Reserve menaikkan suku bunga acuan sebesar 25 basis poin pada 16 Maret, dan sejak itu penyusun kebijakan bank sentral AS mengisyaratkan pendekatan yang lebih agresif terhadap pengetatan kebijakan moneter tahun ini untuk melawan kenaikan inflasi.
Kepemilikan SPDR Gold Trust, ETF emas terbesar di dunia, naik ke level tertinggi sejak Februari 2021 pada sesi Rabu.
"Dengan kenaikan ETF emas, logam kuning bisa menarik lebih banyak investor jika risiko stagflasi menjadi lebih besar dalam jangka pendek," kata Han Tan, analis Exinity.
Sementara itu, para pemimpin Barat yang bertemu di Brussel sepakat untuk memperkuat pasukan mereka di Eropa Timur, meningkatkan bantuan militer ke Ukraina dan memperketat sanksi terhadap Rusia saat serangan Moskow terhadap tetangganya memasuki bulan kedua.
Lalu harga logam lainnya seperti perak melambung 2 persen menjadi USD25,55 per ounce, platinum naik 0,4 persen menjadi USD1.024,50, dan paladium bertambah 0,6 persen menjadi USD2.525,72.
SUMBER: SUARA.COM