SUKABUMIUPDATE.com - Pada tahun 2021, investor ramai-ramai membeli Solana (SOL) sebagai aset kripto top dengan potensi besar. SOL kemudian melambung 16 ribu persen dari awal tahun dan mencapai rekor puncak US$250 pada bulan November.
Dilansir dari blockchainmedia.com (jaringan suara.com), Solana merupakan blockchain tersendiri dengan koin SOL. Blockchain ini meningkat dengan cepat sebagai tempat aplikasi desentralistik dan NFT dimana proyek di Solana beranjak dari 70 menjadi lebih dari 5.100 dalam waktu satu tahun.
Dikutip dari Nasdaq, di sektor NFT, Solana menjadi blockchain terbesar kedua berdasarkan volume perdagangan NFT selama 30 hari terakhir setelah Ethereum.
Selebriti pun tergiur memasuki Solana. Tahun lalu, atlet basket Michael Jordan mengumumkan rencana platform berbasis Solana yang menghubungkan bintang olahraga dengan penggemar.
Baca Juga :
Platform yang bernama HEIR tersebut baru-baru ini meluncurkan koleksi NFT pertama yang disambut antusias oleh para pelaku NFT di Solana.
Kendati harga SOL telah turun 60 persen dari puncak, Solana masih bertumbuh pesat. Blockchain ini baru mengumumkan fitur baru Solana Pay yang merupakan platform pembayaran digital bagi pedagang dan pelanggan.
Solana merupakan blockchain yang cocok untuk transaksi ritel dikarenakan waktu transaksi yang cepat dan biaya transaksi rendah. Saat ini, Solana memproses lebih dari 2.400 transaksi per detik dengan rata-rata biaya transaksi Solana Pay sebesar US$0,01.
Bank of Amerika Sebut Solana (SOL) Kripto Terhebat
Berkat kemiripannya dengan sistem pembayaran tradisional, pakar strategi aset digital Bank of America, Alkesh Shah, berkata Solana (SOL) dapat berfungsi sebagai Visa di ekosistem aset digital.
Shah mengatakan, Solana mampu menyediakan lalu lintas tinggi, biaya rendah serta kegunaan mudah. Hal ini menjadikan Solana teroptimasi bagi kebutuhan konsumen seperti pembayaran mikro, DeFi, NFT, web3 dan gaming.
Pernah Kena Serang DDos
Di tengah popularitasnya, Solana sempat mengalami serangan DDoS. Distribusi token di jaringan tersebut memakan waktu lama karena ada serangan DDoS yang membebani blockchain Solana.
Serangan itu berhasil diatasi setelah validator Solana bekerjasama untuk memadamkan dan menyalakan kembali jaringan. Total waktu pemadaman mencapai 17 jam dimana blockchain tersebut tidak dapat dipakai sama sekali.
Solana menjadi blockchain favorit dikarenakan kecepatan transaksi, sehingga SOL menjadi aset kripto yang gurih dilirik. Kendati pasar kripto sangat beresiko, Solana memiliki banyak elemen yang mendukungnya menjadi pemain besar di masa depan.