SUKABUMIUPDATE.com - Pengamen badut jalanan jumlahnya makin banyak di Sukabumi. Mereka jadi badut karena alasan ekonomi, namun di sisi lain tidak sedikit warga merasa tak nyaman dengan kehadirannya hingga melapor ke pemerintah daerah.
Ini yang mendorong Dinas Sosial Kota Sukabumi melakukan penjangkauan kepada para pengamen badut jalanan ini. Mereka dirayu untuk mencari pekerjaan atau penghasilan lain yang lebih baik.
Dikutip dari portal Pemkot Sukabumi, Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Kota Sukabumi, Punjul Saepul Hayat, mengatakan siap memfasilitasi para badut jalanan, pengamen dan anak jalanan yang sebelumnya terjaring dalam kegiatan penjangkauan.
"Berupa pelatihan bahkan modal usaha," ungkap Punjul dalam artikel yang dipublish 23 September 2022 tersebut.
Ia juga menyampaikan dari kegiatan penjangkauan yang dilaksanakan pada tanggal 13 dan 16 September 2022 lalu, diketahui bahwa para badut jalanan, pengamen dan anak jalanan yang berstatus warga Kota Sukabumi, rata – rata telah mendapatkan perlindungan sosial.
Seperti bantuan sosial atau bansos bahkan bantuan usaha. Kadinsos menyebut lebih mudah cari uang di jalanan, membuat mereka kembali menekuni profesi ini, baik mengamen atau menjadi badut dan lainnya.
Baca Juga :
Baca Juga :
Fasilitasi yang dilakukan oleh Dinsos sebelumnya lanjut Punjul telah dilakukan, bahkan cukup banyak berhasil meninggalkan profesi jalanan. "Kegiatan penjangkauan dilakukan untuk mengajak mereka keluar dari siklus hidup jalanan dan menjalani kehidupan yang lebih baik."