SUKABUMIUPDATE.com - Anggota Komisi II DPRD Jawa Barat, Hendar Darsono menyebut saat ini tengah disusun roadmap pemulihan sektor pariwisata untuk memperkuat bangkitnya perekonomian daerah pasca pandemi covid-19. Bersama pemerintah provinsi, DPRD fokus pada pemulihan ekonomi, salah satunya melalui sektor pariwisata yang menjadi salah satu potensi seluruh kota dan kabupaten di Jawa Barat.
Anggota Fraksi Partai Demokrat DPRD Jabar ini mengungkap data sektor pariwisata di tanah pasundan saat ini. "Data BPS dan Dinas Pariwisata mencatat Jawa Barat memiliki 2.780 destinasi yang terdiri dari 1.436 wisata alam, 585 wisata budaya dan 759 wisata buatan. Ini potensi yang kita miliknya saat ini," jelasnya kepada sukabumiupdate.com, Selasa (25/1/2021).
Destinasi ini didukung oleh banyak usaha pariwisata mulai dari hotel dan cafe serta travel. Ada 1.741 hotel di Jawa Barat, 1.420 homestay, 3.809 restoran, 4.083 rumah makan dan 1.423 cafe.
Sementara untuk usaha travel wisata yang tercatat saat ini ada 724 biro perjalanan dengan 1.186 orang pramuwisata dan 20,764 kendaraan umum pendukung wisata.
"Usaha wisata ini cukup terdampak selama pandemi karena harus menerapkan pembatasan sosial dan lainnya. Berbasis data, kita (Komisi II DPRD Jabar) kita menyusun langkah, mendorong pemerintah daerah bergerak cepat untuk pemulihan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif," lanjut politisi yang berangkat dari daerah pemilihan Kota dan Kabupaten Sukabumi ini lebih jauh.
Dimana data tahun 2020, Jawa Barat masih bisa menarik kunjungan 31 ribu lebih wisatawan mancanegara dan 35.577.849 wisatawan nusantara. Secara ekonomi, nilai realisasi investasi pariwisata sebelum pandemi atau ditahun 2018 mencapai Rp 16,9 triliun.
"Saat ini tengah disusun 3 tahap menuju pemulihan sektor pariwisata di Jawa Barat. Hasil rapat kerja dengan Dinas Pariwisata Jabar beberapa waktu lalu, kita tengah berada di tahap pemulihan menuju normalisasi," beber Hendar.
Pria yang menjabat Ketua DPC Partai Demokrat Kabupaten Sukabumi menyebut ada 4 poin dalam tahap pemulihan sektor pariwisata, kebudayaan dan Ektaf yaitu;
- Penyiapan pilar pembangunan yang meliputi kebudayaan, destinasi, kelembagaanm industri dan pemasaran.
- Koordinasi risk transfer/risk sharing dampak bidang parbudkraf
- Publikasi, promosi dan penyelenggaraan MICE, aktivitas budaya dan kegiatan lainnya.
- Dukungan kepada industri dan pelaku pariwisata, budaya dan ekraf.
"Ini perlu didorong agar program dan anggaran bisa maksimal disalurkan untuk upaya pemulihan, sebelum menuju normalisasi," jelas Hendar.
Dimana pada tahap normalisasi, ada 3 fokus yang akan dilakukan yaitu;
- Publikasi dan promosi dalam negeri dan luar negeri.
- Penyelenggaraan event
- Dukungan kepada destinasi.