SUKABUMIUPDATE.com - Wagub Jabar Uu Ruzhanul Ulum mengakui masih adanya masyarakat yang termakan hoaks mengenai vaksin Covid-19 sehingga menolak mengikuti vaksinasi.
Meski hal tersebut sudah terjadi sejak awal diberlakukannya program vaksinasi, namun dari hasil evaluasi menunjukan data yang sebaliknya. Pada awalnya menolak, namun kini masyarakat mau menerimanya.
“Justru kami cukup sayangkan kalau saat ini masih ada warga yang termakan hoax jadi tidak mau di vaksin,” kata Uu Ruzhanul Ulum saat meninjau PTM terbatas dan vaksinasi Covid-19 di SMAN 1 Ciamis, Kamis (23/9/2021).
Ia mengatakan bahwa sesungguhnya vaksin Covid-19 itu aman, bahkan tidak ada efek samping. Meski terdapat efek samping pada tubuh, dimungkinkan warga tersebut tidak jujur pada saat dilakukan screening.
“Jadi mungkin dalam screening warga tersebut tidak menyebut bahwa dirinya punya penyakit bawaan dan malah bilang sehat, jadinya tidak jujur. Kalau jujur pasti tidak akan disuntik vaksin jika orang itu sakit,” ungkapnya seperti dilansir dari Harapanrakyat.com.
Dalam gerakan vaksinasi Covid-19 ini, Jawa Barat menargetkan sekitar 80 persen masyarakat mendapatkan vaksin. Namun, lanjut Uu, akan lebih bagus lagi jika mencapai 100 persen.
Sejauh ini pada tahap pertama jumlah masyarakat yang sudah di vaksin baru mencapai 14 juta orang. Sementara tahap kedua mencapai kurang lebih 7 juta orang.
Target yang sudah ditentukan Pemprov Jabar yakni 500 ribu orang setiap harinya. Namun kini baru mencapai 350 ribu per hari.
Berdasarkan data sementara tersebut maka estimasi dalam satu bulan 15 juta warga Jabar mendapatkan vaksin atau sekitar 80 persen sampai akhir Desember 2021 nanti.
“Jadi bagi masyarakat yang termakan hoax tolong berpikir ulang kembali, karena vaksin ini aman, saya juga sudah di vaksin tidak ada apa-apa yang penting dalam tahapan screening jujur kalau punya penyakit,” ungkapnya.