Sembuh dari Covid-19 Wagub Uu Tiba-tiba Usulkan Jabar Lockdown, Apa Alasannya?

Kamis 24 Juni 2021, 17:52 WIB

SUKABUMIUPDATE.com - Satu minggu setelah dinyatakan sembuh dari paparan COVID-19, Wakil Gubernur Jawa Barat (Jabar) Uu Ruzhanul Ulum kepada awak media di Tasikmalaya mengaku akan mengusulkan penerapan karantina wilayah atau lockdown pada Gubernur Jabar Ridwan Kamil.

Uu mengatakan, usulan penerapan lockdown di Jabar itu ia ambil mengingat kasus COVID-19 di wilayahnya terus mengalami peningkatan.

Menurut Uu, kebijakan yang saat ini diberlakukan kurang efektif untuk memutus penyebaran COVID-19.

"Solusi untuk memutus penyebaran Covid-19 di Jabar ini dengan lockdown. Saya akan sampaikan nanti pada rapat dengan Pak Gubernur untuk di-lockdown," kata Uu seperti dilansir Suara.com, Kamis (24/6/2021).

Uu menilai, kebijakan lockdown pasti akan ada konsekuensinya. Ia mencontohkan, pemerintah harus menyiapkan bantuan sosial (bansos) untuk warga yang terdampak lockdown. Namun, menurut dia, hal itu bukan masalah asal penyebaran COVID-19 dapat ditekan.

Uu menegaskan, lonjakan kasus Covid-19 yang terjadi saat ini tak bisa ditangani dengan cara biasa. Sebab, sudah dalam beberapa pekan terkahir, kasus COVID-19 terus melonjak.

Baca Juga :

Positif Covid-19, Wagub Jabar Uu Ruzhanul Jalani Isolasi Mandiri di Rumah Dinas

Dampaknya, saat ini hampir seluruh rumah sakit kewalahan menangani pasien COVID-19. Angka kematian akibat COVID-19 juga terus meningkat.

"Masa akan dibiarkan terus seperti ini. Pemerintah harus berani dalam bersikap, harus tegas. Saya hanya usul, nanti mungkin Gubernur memutuskan. Saya minta di-lockdown, kunci total. Tidak lagi PPKM," kata dia.

Uu mengatakan, kebijakan lockdown dapat dilakukan selama sepekan hingga 10 hari. Setidaknya, hingga penambahan kasus Covid-19 berkurang, baru setelah itu aktivitas masyarakat bisa berjalan lagi.

Anggaran Sudah Tidak Ada

Dilain pihak, saat ditanya awak media terkait adanya wacana lockdown, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengaku heran dengan munculnya lagi wacana itu.

“Sebenarnya tidak ada istilah lockdown. Saya juga bingung dihidupkan lagi istilah lockdown. Karena dulu sudah disepakati namanya lockdown itu bahasa Indonesianya adalah PSBB,” kata Ridwan Kamil seperti dilansir dari tempo, Senin, 21 Juni 2021.

Kendati demikian, dia akan mengikuti apapun keputusan pemerintah pusat. “Pada dasarnya kami akan mengikuti arahan pemerintah pusat,” kata Ridwan Kamil.

Ridwan Kamil mengatakan, pelaksanaan PSBB, atau Pembatasan Sosial Berskala Besar ini membutuhkan sejumlah persiapan. “PSBB ini harus dibarengi dengan kesiapan pangan, sembako, dan lain-lain,” kata dia.

Penyediaan bahan makanan tersebut misalnya diperuntukkan bagi warga yang mata pencariannya terganggu karena pembatasan tersebut. “Kami dari Jawa Barat, anggaran memang sudah tidak ada. Jadi kalau pun itu diadakan, kepastian dukungan logistik dari pusat harus betul-betul sudah siap, baru kami akan terapkan di Jawa Barat,” ujar Ridwan Kamil.

Baca Juga :

Kasus COVID-19 di Jawa Barat (Jabar) sendiri telah menyentuh angka 353.629 setelah bertambah 2.910 kasus pada Rabu, 23 Juni 2021.

Berdasarkan laman Pusat Informasi dan Koordinasi Covid-19 Jabar atau Pikobar, Kamis, 24 Juni 2021, kasus tertinggi ditempati Kota Depok dengan 6.278 kasus positif aktif.

Wilayah dengan jumlah kasus terendah menurut Pikobar adalah Kabupaten Tasikmalaya dengan 82 kasus positif aktif.

Di Jabar, saat ini masih ada 34.413 pasien Covid-19 yang masih dalam perawatan. Sementara 314.472 sembuh dan 4.744 meninggal.

Meski begitu, Gubernur Ridwan Kamil mengungkapkan pekan ini tidak ada kabupaten/kota zona merah di Jawa Barat. Namun ia meminta masyarakat harus tetap waspada dan makin ketat disiplin protokol kesehatan 5M. Bebas zona merah bukan bearti prokes kendur. 

Sebelumnya, Kabupaten Bandung Barat dan Kabupaten Bandung berstatus zona merah atau risiko tinggi. Kini status kedua daerah tersebut zona oranye atau risiko sedang. 

"Ada berita baik minggu ini tidak ada zona merah di Jabar. Provinsi lain masih banyak, kita minggu ini diumumkan tidak ada zona merah. Daerah terakhir (zona merah) adalah Kabupaten Bandung dan Bandung Barat," kata Ridwan Kamil dilansir dari siaran persnya, Kamis 24 Juni 2021.

Menurut Ridwan Kamil, perbaikan keadaan ini merupakan hasil semua stakeholders terutama tenaga kesehatan yang berjuang di garda terdepan. Namun begitu, pandemi masih belum berakhir. "Nah inilah mungkin sebuah upaya yang membuahkan hasil. Tapi situasi masih belum normal," pungkasnya.

SUMBER: SUARA.COM 

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Berita Terkini
Musik22 November 2024, 17:00 WIB

Lirik dan Terjemahan Lagu Thats The Dream​ Shawn Mendes yang Viral di TikTok

Berikut Lirik Lagu Thats The Dream​ Shawn Mendes, cocok untuk playlist musik hari ini!
Official Video Lirik Lagu Thats The Dream Shawn Mendes. Foto: YouTube/Shawn Mendes
Sukabumi Memilih22 November 2024, 16:56 WIB

Iyos-Zainul: Komitmen Nyata untuk Sukabumi yang Lebih Baik, Bukan Sekadar Janji!

Iyos-Zainul hadir dengan komitmen nyata! Dari gizi balita, pasar murah, hingga 10 ribu lapangan kerja, mereka tawarkan solusi untuk Sukabumi yang sejahtera, agamis, dan inovatif. Yuk, kenali visi mereka!
Iyos-Zainul: Bersama Wujudkan Sukabumi yang Lebih Baik! Dari bantuan gizi hingga peluang kerja, mereka hadir membawa perubahan nyata untuk Sukabumi. Siap mendukung? (Sumber : Youtube/@kpukab.sukabumi)
Sukabumi Memilih22 November 2024, 16:44 WIB

Debat Pilbup Sukabumi: Kata Kedua Paslon soal Isu Perikanan, Cold Storage Jadi Sorotan

Kata kedua Paslon soal isu perikanan dan kelautan dalam Debat Terakhir Pilkada Kabupaten Sukabumi 2024.
Suasana debat publik terakhir Pilkada Kabupaten Sukabumi 2024 membahas isu kelautan dan perikanan. (Sumber : YouTube Sukabumiupdate)
Sukabumi22 November 2024, 15:46 WIB

Sukabumi dalam Lingkaran Setan Judi Online

Sadbor merupakan fenomena gunung es kasus judi online di Sukabumi.
Foto ilustrasi tentang kasus judi online di Sukabumi. | Foto: SU
Food & Travel22 November 2024, 15:30 WIB

Curug Dengdeng, Surga Air Terjun Tersembunyi di Garut Selatan

Air Terjun Dengdeng adalah sebuah objek wisata alam tersembunyi yang terletak di bagian selatan Kota Intan, Garut.
Curug Dengdeng Garut Selatan. Foto: IG/curugdengdeng_grt
Sukabumi Memilih22 November 2024, 15:16 WIB

Debat Pilbup Sukabumi: Asep Japar-Andreas Sampaikan Kunci Wujudkan Sukabumi Mubarakah

Paslon nomor urut 2, Asep Japar-Andreas paparkan komitmen dan kunci dalam mewujudkan Kabupaten Sukabumi Mubarakah.
Paslon nomor urut 1 Asep Japar-Andreas saat memaparkan visi-misi dalam sesi pertama debat publik terakhir Pilkada Kabupaten Sukabumi 2024. (Sumber : Youtube Sukabumiupdate)
Sukabumi Memilih22 November 2024, 15:13 WIB

Debat Pilbup Sukabumi: Iyos-Zainul Sebut Solusi Masyarakat Sejahtera Tak Cukup Melanjutkan

Paslon Iyos-Zainul berkomitmen mengelola seluruh potensi demi mewujudkan Sukabumi yang Agamis, Sejahtera, Inovatif dan Kolaboratif.
Paslon nomor urut 1 Iyos-Zainul saat memaparkan visi-misi dalam sesi pertama debat publik terakhir Pilkada Kabupaten Sukabumi 2024. (Sumber : Youtube Sukabumiupdate)
Inspirasi22 November 2024, 15:00 WIB

Loker Sukabumi Sebagai Cook/Commis 1 Minimal SMK, Cek Kualifikasinya Disini!

Apabila kamu tertarik dengan lowongan kerja ini, segera daftarkan diri sekarang juga!
Ilustrasi. Loker Sukabumi Sebagai Cook/Commis 1 Minimal SMK, Cek Kualifikasinya Disini! (Sumber : Freepik)
Sukabumi Memilih22 November 2024, 14:55 WIB

Debat Publik II Pilbup Sukabumi 2024, Tim Asep Japar - Andreas: Visi Misi

Ajang adu gagasan pasangan calon ini disiarkan secara langsung oleh stasiun tv nasional atau bisa diakses melalui kanal youtube sukabumiupdate.com.
Paslon 02 pilkada kabupaten sukabumi 2024, Asep Japar - Andreas (Sumber: dok kpu kabupaten sukabumi)
Life22 November 2024, 14:39 WIB

Media Sosial: Senjata Baru dalam Kampanye Politik?

Media sosial mengubah kampanye politik: cepat, luas, dan interaktif. Namun, hoaks dan manipulasi jadi tantangan. Bagaimana memanfaatkan peluangnya tanpa terjebak risikonya? Simak ulasannya di sini!
Media sosial: alat kampanye politik yang efektif, tapi penuh tantangan. Bijaklah dalam menggunakan dan menerima informasi! (Sumber : freepik)