SUKABUMIUPDATE.com - Pembangunan wisata penunjang Geopark Ciletuh Palabuhanratu di Kabupaten Sukabumi terkunci pandemi. Komisi II DPRD Jabar (Jawa Barat) menyebut sejumlah rencana pembangunan terpaksa digeser untuk kebutuhan penanganan covid-19.
Hal ini diungkapkan anggota Komisi II DPRD Jabar Lina Ruslinawati kepada warga Jampang Kulon Kabupaten Sukabumi dalam reses 2 tahun 2021 di Desa Bojongsari pada hari Senin, 8 Maret 2021 lalu. Saat itu Lina diserbu aspirasi dari pemerintah desa dan warga yang ingin pemerintah provinsi Jabar membantu pembangunan wisata penunjang di daerah yang berada diluar kawasan geopark ciletuh.
"Maksud warga dan pemdes itu bagus. Mereka ingin memanfaatkan momentum booming geopark ciletuh Palabuhanratu. Jampang Kulon itu kan di luar kawasan tapi beririsan dengan zona geopark, mereka ingin punya spot wisata yang bagus," jelas Lina kepada sukabumiupdate.com, Rabu (10/3/2021).
Sedikitnya ada tiga spot wisata yang sudah dikenal berada di wilayah tersebut, seperti puncak heas, curug banten dan pasir vilar. Sejauh ini sejumlah lokasi wisata tersebut sudah dibuka dan dikelola oleh warga atau komunitas setempat.
"Mereka ingin ditata hingga potensi alam yang sudah dikenal itu bisa benar-benar maksimal menjadi objek wisata yang mendatangkan income bagi warga setempat," sambung Lina.
Baca Juga :
Namun sepengetahuan Lina, saat ini anggaran pembangunan wisata Pemprov Jabar memang banyak yang dialihkan untuk penanganan pandemi covid-19. "Jangankan wisata penunjang, untuk mendukung Geopark Ciletuhnya sendiri banyak yang digeser," beber politisi Partai Gerindra ini lebih jauh.
Untuk itu ia minta warga bersabar, dan tetap menjaga kesehatan agar pandemi ini segera berakhir. "Tetap kita usulkan, dan berdoa agar pandemi ini secepatnya usai sehingga pemerintah bisa kembali fokus dengan rencana semua untuk membangun kawasan di Jawa Barat khususnya pesisir selatan Jawa Barat," pungkas Lina.