SUKABUMIUPDATE.com - Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat, H.A Sopyan BHM mengingatkan tantangan eksternal kebangsaaan kini semakin kuat dan telah menjadikan Indonesia sebagai salah satu objek perebutan kepentingan global. Jika tidak dihadapi, bukan tidak mungkin Indonesia akan tergerus persaingan kepentingan global.
"Ada dua tantangan eksternal kebangsaan kita yang dominan pengaruhnya, yaitu globalisasi kehidupan yang semakin meluas dan persaingan antar bangsa yang semakin tajam serta makin kuatnya intensitas intervensi kekuatan global dalam perumusan kebijakan nasional," ujar H.A Sopyan kepada sukabumiupdate.com, Rabu (2/12/2020).
BACA JUGA: Sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan, H.A Sopyan Ajak Kembali Pada Jati Diri Bangsa
Legislator Partai Gerindra Dapil Jawa Barat V yang meliputi Kota dan Kabupaten Sukabumi ini mencontohkan dalam aspek pertahanan keamanan, saat ini Indonesia banyak menghadapi perang siber yang dapat mengancam persatuan dan kesatuan bangsa.
"Salah satu bentuknya adalah globaliasai informasi. Hari ini peristiwa di ujung Indonesia bahkan di ujung dunia sekalipun bisa cepat sampai ke tangan kita melalui Gadget dan media sosial. Jika informasi tersebut tidak dikelola dengan baik bisa-bisa makin menyuburkan informasi hoax," kata H.A Sopyan.
BACA JUGA: Pupuk Subsidi Langka, H.A Sopyan Minta Pendataan Tepat dan Perbaikan Sistem Distribusi
Globalisasi informasi yang tidak dikelola secara baik, lanjut H.A Sopyan bisa juga berimbas kepada ancaman terhadap menurunnya etika, sopan santun, tradisi dan seni budaya, serta lunturnya warisan kearifan lokal bangsa Indonesia dari para orang tua kita.
"Indikasinya saat ini orang lebih sibuk dengan Gadgetnya ketika kumpul atau berada di ruang publik," ucap anggota Komisi II asal Cidolog, Kabupaten Sukabumi ini.
BACA JUGA: Minim Sarpras, H.A Sopyan: Nelayan Bekontribusi Tinggi Pada PDRB Kabupaten Sukabumi
Menghadapi tantangan eksternal kebangsaan tersebut, mantan Ketua Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Jawa Barat ini menjelaskan, dibutuhkan peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) yang unggul dan berhati Indonesia serta berkepribadian Pancasila.
Karena itu, DPRD Provinsi Jawa Barat konsisten melaksanakan pemasyarakatan Empat Pilar Kebangsaan yang pada hakikatnya merupakan bagian dari pembangunan karakter dan jati diri bangsa Indonesia, seperti yang sudah dilaksanakan olehnya di Kampung Cigulusur RT 07/02 Desa Mekarjaya, Kecamatan Cidolog, Kabupaten Sukabumi pada Senin (30/11/2020) lalu.
"Empat Pilar Kebangsaan itu adalah Pancasila sebagai dasar dan ideologi negara; Undang-Undang Dasar Negara Republik tahun 1945 sebagai sebagai Konstitusi Negara serta Ketetapan MPR; Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) sebagai bentuk negara serta Bhinneka Tunggal Ika sebagai semboyan negara," pungkas H.A Sopyan.