SUKABUMIUPDATE.com – Bantuan paket sembako pemerintah provinsi Jawa Barat selama pandemi dianggap tidak memberikan dorongan kuat pada ekonomi kerakyatan. Kepala Desa Warnajati Kecamatan Cibadak Kabupaten Sukabumi berharap model bantuan lebih baik diubah menjadi uang, karena akan menggeraksan usaha rakyat, minimal disekitar tempat tinggal penerima.
Usulan ini disampaikan Hilmi Nurhikmat, Kades Warnajati saat menerima kunjungan dan reses anggota DPRD Jawa Barat, Lina Ruslinawati. Bantuan sembako yang selama ini diterima warganya dari provinsi memang bermanfaat dimasa pandemi, untuk mencukupi kebutuhan rumah tangga.
BACA JUGA: Warga Caringin Wetan Sukabumi Suarakan Evaluasi Sekolah Jarak Jauh Kepada DPRD Jabar
“Kades berharap bantuan tersebut kedepannya lebih baik diberikan dalam bentuk uang. Sehingga bisa menjangkau lebih banyak warga. Dan berdampak pada sektor ekonomi rakyat, karena uang tersebut pasti dibelanjakan ke warung tetangga dan usaha terdekat,” jelas Lina kepada sukabumiupdate.com, Jumat (13/11/2020).
Bantuan provinsi berupa paket dan uang tunai selama ini menjadi kecemburuan sosial warga, terutama di desa-desa yang memiliki jumlah rakyat berpenghasilan rendahnya cukup tinggi. Di desa Warnajati, bantuan tersebut hanya mencover 775 kepala keluarga.
Lina Ruslinawati menyerahkan bantuan masker kepada Pemdes Warnajati Cibadak Kabupaten Sukabumi
“Hitungan mereka sederhana, paket sembako (bansos non tunai) yang dikirim pemrov itukan nilainya Rp 250 ribu. Ditambah bansos tunainya Rp 100 ribu. Jika semuanya dalam bentuk uang, para penerima bisa membagikannya ke sanak keluarga atau tetangga yang juga membutuhkan tapi tidak tercover bantuan. Dan uang itu pasti dibelanjakan barang kebutuhan, usaha mikro merasakan efek positifnya,” sambung anggota Komisi II DPRD Jabar ini lebih jauh.
Usualan ini menurut Lina akan ia sampaikan langsung dalam kesempatan pertama bertemu dengan pemrov jabar usai masa reses tahun sidang 2020 – 2021 ini berakhir. “Bagaimanapun ini aspirasi erkait bagaimana mengerakan roda ekonomo khususnya usaha mikro dimasyarakat, jadi harus menjadi pertimbangan pemerintah,” pungkasnya.
BACA JUGA: Petani Butuh Traktor, Reses Lina Ruslinawati di Gunungguruh Sukabumi
Dalam kesempatan reses ini, Lina memantau proses penyerahan bansos jawab ini kepada warga desa WarnajatiCibadak. Dalam termin kali ini, pemprov memang sudah tidak lagi menggunakan kardus untuk tempat sembakonyo, melalui kantong kain.
Lina juga menyempatkan diri memberikan bantuan masker kepada pemdes Warnajati agar tetap berjuang menjaga kesehatan warganya dari ancaman covid-19.
Ingat pesan ibu: Wajib 3M (memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan dengan sabun). Redaksi sukabumiupdate.com mengajak seluruh pembaca untuk menerapkan protokol kesehatan Covid-19 di setiap kegiatan.