SUKABUMIUPDATE.com - Warga korban penipuan beragam arisan mendatangi rumah terduga pelaku di Kampung Tipar Kaler, Desa Limbangansari, Kecamatan Cianjur, Kabupaten Cianjur, Jumat (31/7/2020).
Para korban yang berasal dari berbagai daerah itu mendatangi rumah terduga pelaku penipuan, HA alias Ani untuk meminta pertanggungjawaban dari pelaku.
BACA JUGA: Buruh Pabrik di Cikembar Sukabumi Tertipu Admin Arisan Menurun
Dalam menjalankan aksinya terduga pelaku itu menawarkan beragam arisan, mulai dari arisan umroh, sepeda motor, barang elektronik, logam mulia, hingga hewan kurban.
Setiawan (35 tahun), seorang korban penipuan asal Sukabumi, menyebutkan, penanggung jawab pengelola arisan tersebut membentuk 80 orang ketua.
BACA JUGA: Elly Sugigi Didatangi Polisi, Terseret Kasus Arisan Bodong
Bahkan, lanjut Setiawan, dari satu ketua bisa memegang sampai puluhan reseller. Kemudian dari satu reseller bisa menghimpun anggota hingga ratusan anggota yang mengikutinya.
“Saya ikut arisan kambing delapan dan arisan televisi, termasuk arisan handphone serta arisan dispenser,” kata Setiawan kepada wartawan, Jumat.
BACA JUGA: Hati-hati Penipuan Arisan! Warga Cikembar Sukabumi Lapor Polisi
Setiawan mengaku tergiur mengikuti paket arisan tersebut sebab diiming-imingi pembayaran sebesar Rp 15 ribu per bulan, hingga bisa dapat satu ekor domba dalam setahun. Termasuk membayar Rp 500 ribu per bulan hingga dapat motor N Max dalam setahun.
“Saya yakin nominalnya kalau dihimpun semua ini akan menjadi angka yang fantastis. Karena selain menyasar warga biasa, banyak juga pekerja pabrik yang ikut. Itu kebayang berapa jumlahnya,” ujarnya.
BACA JUGA: Heboh, Emak-emak Tangkap Terduga Penipu Arisan Bodong Miliaran Rupiah
Sementara itu, Kabag Ops Polres Cianjur, Kompol Warsito, mengatakan, secara hukum belum ada pelaporan. Tentunya siapa yang ditipu harus jelas dulu. Makanya kami menyarankan agen atau reseller melapor ke pihak kepolisian.
“Jadi intinya kami juga belum tahu persis seperti apa kronologis kejadian dan yang dilakukan oleh terduga pelaku. Kebanyakan info dari para korban atau warga yang ada di lokasi itu semacam paket kurban dan barang lain,” katanya.
Menurut Warsito, pihaknya tetap berharap kepada para korban yang diduga tertipu ini supaya bisa melapor agar kepolisian segera menindaklanjuti kejadian ini.