SUKABUMIUPDATE.com - Anggota Panitia Khusus (Pansus) VIII DPRD Provinsi Jawa Barat, H.A Sopyan BHM mengatakan Jawa Barat memiliki empat komoditas unggulan hasil perkebunan yang harus dilindungi dalam peraturan daerah (Perda) pedoman penyelenggaran perkebunan yang sedang digodok revisinya. Komoditas tersebut ialah kopi, teh, gula dan kelapa.
BACA JUGA: Cegah Krisis Pangan di Masa Pandemi, Ini Saran H A Sopyan Buat Pemprov Jabar
Perlindungan dimaksudkan agar luas areal lahan dan hasil produksinya bisa dipertahankan atau bahkan ditingkatkan. Karena saat ini, menurut H.A Sopyan terjadi penurunan luas areal lahan atau hasil produksi dari komoditas unggulan tersebut.
"Salah satu komoditas unggulan perkebunan yang menurun ialah Kelapa, baik luas areal lahan maupun hasil produksinya," kata H.A Sopyan kepada sukabumiupdate.com, Jumat (19/6/2020).
Anggota Komisi II ini menjelaskan, dengan mengacu kepada data Provinsi Jawa Barat Dalam Angka Tahun 2019 dan 2020, telah terjadi penurunan jumlah luas areal lahan dan produksi Kelapa selama kuruna waktu tahun 2017 sampai 2018. Pada tahun 2017 luas areal perkebunan Kelapa di Jawa Barat mencapai 150.360 Ha, sedangkan tahun 2018 berkurang menjadi 149.413 Ha.
"Memang tidak signifikan penurunan luas arealnya, tapi hasil produksinya menurun sangat signifikan. Tahun 2017 produksi Kelapa mencapai 90.567 ton, sedangkan tahun 2018 hanya 54.947 ton," jelas H.A Sopyan.
Legislator asal Partai Gerindra ini menilai perlu dicari akar permasalahan sesungguhnya dari menurunnya produksi Kelapa di Jawa Barat. Oleh karena itu, sambung dia, Pansus VIII akan melakukan formulasi permasalahan-permasalahan yang disampaikan pemerintah daerah dengan temuan-temuan di lapangan selama penyusunan dan pembahasan revisi perbup pedoman penyelenggaran perkebunan ini.
"Sejauh ini menurut pemerintah daerah, penurunan produksi lebih banyak disebabkan karena kondisi pohon kelapa yang sudah tua. Tapi kami ingin dari setiap kunjungan lapangan yang dilakukan Pansus ada masukan dari para petani dan pelaku usaha perkebunan. Ini penting, semacam second opinion agar komfrehensif," ujar Anggota Legislatif asal Daerah Pemilihan Sukabumi lima, Kota dan Kabupaten Sukabumi ini.
BACA JUGA: Reses H A Sopyan di Nagrak Sukabumi, Warga Curhat Sulitnya Izin Usaha Obat Tradisional
Lebih lanjut penurunan luas areal lahan dan produksi dari produk unggulan perkebunan ini, menurut H.A Sopyan harus segera disikapi secara serius. Karena itu, untuk kepentingan jangka panjang Ia mengusulkan perlu dibuat Peta Jalan (Road map) perlindungan produk-produk unggulan perkebunan Jawa Barat, agar kebijakan-kebijakan seterusnya bisa berkelanjutan jika pemerintahan berganti.
"Meski lahan perkebunan kelapa cukup luas, namun Jabar belum mampu menjadi penghasil Kelapa terbesar di Indonesia, yang ada malah penurunan jumlah produksi, ini perlu menjadi kekhawatiran bersama," pungkasnya.