Demi Masa Depan Kopi di Jawa Barat, Lina Bicara Perlu Badan Khusus

Rabu 17 Juni 2020, 10:33 WIB

SUKABUMIUPDATE.com – Untuk memecut kopi menjadi unggulan komoditas perkebunan di tanah pasundan, diperlukan badan khusus yang mengurus dari hilir hingga hulu. Badan khusus ini diperlukan karena kopi sejak jaman belanda ada di Jawa Barat dan saat ini menjadi komoditas perkebunan dengan potensi pasar besar, baik nasional maupun luar negeri.

Hal ini diungkapkan anggota Lina Ruslinawati, anggota panitia khusus (pansus) VIII DPRD Jawa Barat kepada sukabumiupdate.com, melalui sambungan telpon Rabu (17/6/2020). Lina baru saja usai melakukan tugas kepansusan mengunjungi sejumlah perkebunan kopi dan teh di Jawa Barat.

“Jadi isu pansus revisi perda nomor 8 tahun 2013 ini selain melindungi komunitas perkebunan juga harus menjadi pijakan hukum untuk mengembangkan komoditas unggulan di Jawa Barat yang saat ini memiliki potensi besar untuk terus berkembang, seperti Kopi,” jelas politisi Partai Gerindra ini memulai pembicaraan tentang kopi di Jawa Barat.

Ia menilai Kopi Jawa Barat sudah punya nilai jual sejak Jaman Belanda. Bahkan sejarah kopi nusantara (Indonesia) yang berkembang saat ini terutama jenis arabika tidak bisa dilepaskan dari perkebunan-perkebunan Kopi di Jawa Barat.

“Yang kita butuhkan saat ini adalah jalan dan fasilitas yang sama untuk seluruh petani kopi di Jawa Barat bisa menikmati hasil kebun mereka. Karena fakta saat ini tidak semua petani kopi menikmati hasil tanamnya secara maksimal karena keterbatasan akses pada pasar,” jelas wakil rakyat dari daerah pemilik Sukabumi ini lebih jauh.

Lina mengusukan dibentukan badan khusus untuk mengurus komoditas kopi di Jawa Barat. Badan ini harus bertanggung jawab mengurusi komoditas kopi petani di Jawa Barat dari hulu (kebun) hingga ke konsumen (pasar).

“Namanya bisa apa saja, mau dewan kopi atau apalah. Yang penting diperlukan fokus penanganan dan pembinaan, untuk semua lini. Intinya mengantur lalu lintas, badan khusus ini harus memastikan kopi hasil kebun petani harganya tetap stabil sehingga petani terus fokus mengembangkan kualitas hasil tanamnya tanpa terganggu masalah biaya produksi dan permodalan,” sambung Lina.

BACA JUGA: Pansus VIII DPRD Jabar Rancang Revisi Perda 8 Tahun 2013, Lina: Jaga Hasil Perkebunan

Perempuan ini sangat yakin jika dibandingkan komoditas perkebunan lainnya, kopi memiliki peluang ekonomi lebih besar untuk masa depan. Salah satu parameter yang digunakan Lina adalah pasar kopi nasional terus meningkat, dan belum bisa dipenuhi oleh petani kopi di Indonesia.

“Trend konsumsi kopi meningkat, lihat saja pertumbuhan warung kopi, coffeshop di kota. Ini merata tak hanya di kota besar. Dan tidak hanya di Indonesia, ini trend dunia. Kopi bahkan diprediksi akan menjadi emas hitam dimasa depan, atau memiliki nilai investasi luar biasa. Jadi kenapa pemerintah harus ragu, ini akan menguntungkan bagi rakyat,” tegasnya.

Badan khusus ini juga bisa mengontrol penuh pengembangan kualitas kopi petani di Jawa Barat. “Kita memang sudah punya brand kopi sejak jaman belanda. Tapi saat ini tidak sedikit kopi Jawa Barat yang diserab brand daerah lain di luar Jawa Barat. Intinya kita punya sumber daya alam yang sangat baik untuk kualitas kopi, jadi harus dimanfaatkan untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat,” pungkas anggota Komisi II DPRD Jawa Barat ini mengakhiri obrolan soal masa depan kopi di Jawa Barat dengan redaksi sukabumiupdate.com.

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Editor :
Berita Terkini
DPRD Kab. Sukabumi22 November 2024, 13:34 WIB

Apresiasi Kunjungan KPK, Ketua DPRD Sukabumi: Perkuat Komitmen Bersama Perangi Korupsi

Menurut Budi, kegiatan ini merupakan program rutin tahunan yang dilakukan oleh KPK untuk memberikan pendidikan antikorupsi kepada pemerintah daerah.
Ketua DPRD Kabupaten Sukabumi, Budi Azhar Mutawali. (Sumber : SU/Ilyas)
Sukabumi22 November 2024, 13:30 WIB

KPK Beri Penyuluhan Pencegahan Korupsi untuk Anggota DPRD Kabupaten Sukabumi

Adapun penyuluhan yang diberikan yang pertama terkait pendidikan anti korupsi, kedua pencegahan dan ketiga penindakan.
Kepala Satuan Tugas Wilayah II Koordinasi dan Supervisi KPK RI, Arif Nurcahyo saat memberikan penyuluhan kepada 60 anggota DPRD Kabupaten Sukabumi. (Sumber : SU/Ilyas)
Sukabumi Memilih22 November 2024, 13:11 WIB

Dipandu Yasmin dan Agung, Daftar Panelis Debat ke II Pilkada Kabupaten Sukabumi 2024

Debat antara paslon 01, Iyos - Zainul dan paslon 02 Asep Japar - Andreas akan berlangsung Jumat (22/11/2024) di Hotel Sutan Raja Bandung, mulai pukul 14.00 WIB.
Presenter INews TV Yasmin Athania akan memandu (hots) debat publik II Pilkada Kabupaten Sukabumi, Jumat (22/11/2024) (Sumber: akun medsos Yasmin Athania)
Food & Travel22 November 2024, 13:00 WIB

Kebun Teh Cipasung, HTMnya Rp10.000 Spot Menarik untuk Healing di Majalengka

Biaya masuk ke Kebun Teh Cipasung cukup terjangkau, sehingga Anda tidak perlu mengeluarkan biaya yang besar untuk menikmati keindahan alam ini.
Dengan semua kelebihan yang dimiliki, Kebun Teh Cipasung memang layak untuk dijadikan tujuan wisata Anda. (Sumber : Screenshot YouTube/@Apri Subroto).
Bola22 November 2024, 12:00 WIB

Prediksi Persebaya Surabaya vs Persija Jakarta di Liga 1: H2H, Susunan Pemain dan Skor

Persebeya vs Persija akan tersaji sore ini dalam lanjutan liga 1 pekan ke-11.
Persebeya vs Persija akan tersaji sore ini dalam lanjutan liga 1 pekan ke-11. (Sumber : X/@persebayaupdate/@Persija_Jkt).
Sukabumi22 November 2024, 11:58 WIB

Diduga Pecah Ban, Truk Muatan Pasir Masuk Jurang di Parungkuda Sukabumi

Berikut kronologi sementara kecelakaan tunggal truk muatan pasir masuk jurang di Parungkuda Sukabumi.
Kondisi truk muatan pasir yang masuk jurang di pinggir jalan raya di Parungkuda Sukabumi. (Sumber : SU/Ibnu)
Sukabumi22 November 2024, 11:51 WIB

Babi Hutan Masuk Sumur di Cidolog Sukabumi, Upaya Evakuasi Sampai Dua Jam

Warga Cidolog Sukabumi geger babi hutan masuk sumur 7 meter. Bahu membahu evakuasi hingga membutuhkan waktu dua jam.
Warga saat mengevakuasi babi hutan yang tercebur masuk ke dalam sumur di Cidolog Sukabumi. (Sumber : Tangkapan layar video/Istimewa)
Science22 November 2024, 11:13 WIB

14 Kecamatan di Sukabumi Waspada! BMKG Keluarkan Peringatan Potensi Banjir

BMKG memprakirakan intensitas curah hujan di sebagian besar wilayah Jawa Barat pada dasarian atau sepuluh hari ketiga November 2024 berkategori menengah hingga tinggi.
Ilustrasi. Motor terseret banjir di Gang Peda Pasar kawasan Ahmad Yani Kota Sukabumi, 5 November 2024. (Sumber: istimewa)
Sukabumi22 November 2024, 11:02 WIB

Warga Jampangtengah Sukabumi Dibacok OTK hingga Luka Parah di Kepala dan Dagu

Seorang pria di Jampangtengah Sukabumi mengalami luka parah di kepala dan dagu usai dibacok sajam oleh orang tak dikenal (OTK).
Ilustrasi. Seorang pria warga Jampangtengah Sukabumi dibacok OTK hingga luka parah. (Sumber Foto: Istockphoto/ Zoka74)
Inspirasi22 November 2024, 11:00 WIB

Sarjana dengan IPK 3,00 Cari Kerja? Cek Info Loker Jawa Barat Berikut!

Lulusan S1 masih nganggur? Berikut Info Loker Jawa Barat untuk Anda!
Ilustrasi. Karyawan Tetap. Info Loker Jawa Barat Lulusan Sarjana dengan IPK 3,00 (Sumber : Freepik/@katemangostar)