SUKABUMIUPDATE.com - Anggota Komisi II DPRD Provinsi Jawa Barat, H.A Sopyan BHM berpendapat belum ada perbedaan signifikan yang terjadi di Kota dan Kabupaten Sukabumi sebelum dan sesudah pemberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).
BACA JUGA: Belajar dari Masa Pandemi, H.A Sopyan: LPM Bisa Jadi Solusi Hadapi Krisis
Menurut H.A Sopyan, antara anjuran social distancing, physical distancing dan sekarang penerapan PSBB belum menunjukan perubahan pola interaksi sosial masyarakat yang signifikan. Padahal pelaksanaan PSBB sudah memasuki hari ke-10 sejak ditetapkan pada 6 Mei 2020 lalu.
"Saya lihat masih banyak kerumuman orang-orang ditempat yang tidak seharusnya menurut aturan PSBB. Akivitas di jalan-jalan utama masih padat seperti hari-hari sebelumnya" kata H.A Sopyan kepada sukabumiupdate.com, Jumat (15/5/2020).
Politisi Partai Gerindra ini pun meminta penerapan status PSBB dievaluasi secara komprehensif oleh Pemda Sukabumi sebelum berakhir. Hal itu diperlukan sebagai bahan pengambilan kebijakan selanjutnya.
"Apakah PSBB ini akan diperpanjang atau tidak? Nah, apapun kebijakannya nanti perlu masukan dari hasil evaluasi komprehensif selama PSBB," terang Anggota Dewan dari Daerah Pemilihan (Dapil) Jawa Barat 5, Kota dan Kabupaten Sukabumi ini.
Dalam melakukan evaluasi PSBB pun, lanjut H.A Sopyan pemda perlu melibatkan masyarakat, karena menurutnya kesadaran masyarakat jadi salah satu faktor penting selama pelaksanaan PSBB. Terutama antara anjuran tinggal di rumah dengan pemenuhan kebutuhan pokok masyarakat yang terdampak Covid-19.
BACA JUGA: Cegah Krisis Pangan di Masa Pandemi, Ini Saran H A Sopyan Buat Pemprov Jabar
"Yang paling berat itu membatasi masyarakat keluar rumah untuk keperluan yang menurut pemerintah tidak urgent, hal itu karena pemenuhan kebutuhan masyarakat belum terjamin, kondisi ini harus jadi masukan pada kebijakan selanjutnya," ungkapnya.
Namun meski belum signifikan, anggota Komisi II ini mengapresiasi kerja keras semua pihak selama pelaksanaan PSBB. "Terima kasih kepada semua pihak dan petugas lapangan yang sudah bekerja keras, sudah rela meninggalkan rumah dan keluarga melebihi waktu seharusnya. Saya sendiri selain mendorong dari sisi kebijakan, juga terus berpartisipasi melalui jaringan tim, mudah-mudahan pandemi ini segera selesai," tandasnya.
Dikutip dari Tempo.co, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan pekan depan akan mengevaluasi pelaksanaan PSBB di Jawa Barat. Alasannya per hari Kamis, 14 Mei 2020 kemarin, sekitar 63 persen wilayah di Jawa Barat tidak ditemukan kasus baru Covid-19.