SUKABUMIUPDATE.com - Di tengah meningkatnya jumlah pasien positif Virus Corona atau Covid-19 di Indonesia yang sudah mencapai 227 kasus pada Rabu (18/3/2020). Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat, H.A Sopyan BHM mengapresiasi langkah cepat yang telah dilakukan Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Pemprov Jabar) dalam pencegahan dan penanganan pandemi Covid-19.
BACA JUGA: Reses H A Sopyan di Nagrak Sukabumi, Warga Curhat Sulitnya Izin Usaha Obat Tradisional
Menurut H.A Sopyan, kebijakan Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil yang telah menetapkan siaga satu Covid-19 jauh sebelum pemerintah pusat mengumumkan temuan pertama warga Indonesia positif Covid-19, Senin (3/3/2020) lalu. Disusul kebijakan memindahkan belajar seluruh siswa sekolah ke rumah, patut mendapat apresiasi.
Selain itu, upaya Pemprov Jabar yang telah berhasil mendapatkan izin dari Kemenkes untuk melakukan tes mandiri (proaktif test) Covid-19, serta hadirnya website Pusat Informasi dan Koordinasi Covid-19 Jawa Barat (Pikobar), sebagai pusat informasi mengenai Virus Corona di Jawa Barat, merupakan langkah-langkah tepat yang perlu didukung semua pihak.
"Langkah Pemrov Jabar sudah Gercep (gerak cepat) istilahnya, sekarang tinggal bagaimana kita semua merespon dan mensikapinya. Karena untuk mencegah laju penyebaran virus ini, perlu kesadaran, perubahan perilaku dan komitmen kita semua," kata H. A Sopyan kepada sukabumiupdate.com, Rabu (18/3/2020). Setelah monitoring dan evaluasi kesiapsiagaan stakeholder di Cabang Dinas Pendidikan V Jawa Barat dan RSUD Sekarwangi, Kabupaten Sukabumi.
Namun, terkait prediksi Pemprov Jabar mengenai puncak penyebaran Covid-19 pada akhir Maret sekarang, sebagaimana disampaikan Ridwal Kamil dalam sebuah acara disalah satu stasiun televisi nasional, Selasa malam (17/3/2020). Menurutnya, Pemprov Jabar sebaiknya harus menambah Rumah Sakit (RS) yang khusus menangani Covid-19, sebagai antisifasi jika prediksi itu benar-benar terjadi.
BACA JUGA: Banyak Usulan di Reses, A Sopyan: Sudah Dipetakan Jadi Perlu Sinergitas
Apalagi jika menyangkut wilayah Sukabumi yang begitu luas, ia menilai Pemprov Jabar perlu menambahnya, selain RSUD Syamsudin SH, Kota Sukabumi yang saat ini dijadikan rumah sakit rujukan dan RSUD Sekarwangi, Cibadak, Kabupaten Sukabumi sebagai rumah sakit rujukan regional.
"Kita semua wajib berupaya mencegah penyebaran Covid-19, namun jiga prediksi Perprov benar-benar terjadi, maka harus banyak Faskes di Sukabumi yang sudah siap menanganinya," ujar Anggota Komisi II ini.
Menurut H.A Sopyan, untuk mengatasi kendala luas wilayah di Sukabumi, Pemprov Jabar bisa menambah rumah sakit rujukan dengan menetapkan RSUD Jampangkulon yang merupakan rumah sakit Pemprov Jabar sebagai rumah sakit rujukan regional.
Ia pun mengingatkan, selain menerapkan kebijakan-kebijakan preventif Covid-19, dalam kondisi seperti ini, Pemprov Jabar harus terus mengirim pesan optimis kepada masyarakat, agar tercipta partisipasi yang masif.
"Seandainya prediksi Pemprov Jabar itu benar-benar terjadi, maka masyarakat sudah tahu segala bentuk fasilitas kesehatan sudah siap untuk menanggulanginya. Hal ini tentu akan saya sampaikan ke pemprov melalui mekanisme di legislatif," tandasnya.