SUKABUMIUPDATE.com – Anggota Komisi II DPRD Jawa Barat Lina Ruslinawati meminta pemerintah provinsi terus menggenjot keberadaan koperasi untuk menghidupkan sektor ekonomi masyarakarat. Wilayah selatan Jawa Barat saat ini lebih tertinggal dibandingkan tengah dan utara, untuk itu perlu akses ekonomi khususnya permodalan untuk menggenjot pertumbuhan UMKM (Usaha Mikro Kecil Menangah).
Hal ini diungkapkan Lina Ruslinawati anggota Komisi II DPRD Jabar dalam rapat kerja dengan Dinas Koperasi Usaha Kecil (DISKUK) Provinsi Jawa Barat Jumat pekan kemarin. Rapat kerja ini membahas mengenai evaluasi program kegiatan Tahun Anggaran 2020 DISKUK Provinsi Jawa Barat.
“Dalam forum tersebut saya mengapreasi sejumlah program yang akan digulirkan pada tahun 2020. Tapi masih perlu penekanan khusus untuk mengatasi ketimpangan ekonomi, kesejahteraan atau kemiskinan antara selatan dan utara Jawa Barat melalui koperasi atau program-program bantuan bagi umkm,” jelas Lina.
Selama ini menurut Lina, pelaku-pelaku UMKM di wilayah tersebut (Jawa Barat Selatan) sulit berkembang akibat sulit permodalan. Program bantuan permodalan dari perbankan masih sulit diakses oleh warga kalangan bawah untuk memulai usaha.
“Diperlukan upaya ekstra untuk mengefektifkan bantuan permodalan usaha rakyat, Karena di wilayah salatan ini mata pencaharian utamanya pertanian dan perikanan (nelayan). Perlu juga dipikirkan bagiana menghidupkan usaha rakyat berbasih pertanian dan perikanan diluar komunitas, seperti pesantren yang saat ini sudah berjalan,” sambung Lina.
BACA JUGA: Polemik Bang Emok Memanas di Sukabumi, Lina Ruslinawati: Koperasi Kok Kapitalis?
One Pesantren One Produk (OPOP) yang sudah digulirkan Pemprov Jabar harus diluaskan jangkauannya. Menurut Lina, komunitas ibu rumah tangga, kelompok petani, kelompok nelayan atau komunitas pemuda produktif juga harus disentuh.
“Tentu tidak hanya bantuan permodalan, pelatihan terkait manajemen usaha kecil juga harus diberikan. Peningkatan kapasitas pelaku usaha kecil untuk mengikuti perkembangan pasar dan teknologi, harus terus digencarkan hingga ke desa desa terpencil,” pungkasnya.