SUKABUMIUPDATE.com - Anggota Komisi V DPRD Provinsi Jawa Barat, Abdul Muiz mengapresiasi rencana pembangunan Embarkasih Haji oleh pemerintah pusat tahun anggaran 2020, di Kabupaten Indramayu.
BACA JUGA: Kunjungi Politeknik Sukabumi, Abdul Muiz Dorong Pendidikan Vokasi Siap di Dunia Industri
Hal itu disampaikan Abdul Muiz beberapa waktu lalu usai rapat konsultasi ke Dirjen Haji dan Umrah Kemenag Pusat. Dalam rapat itu, membahas seputar persiapan haji 2020, rencana pembangunan Embarkasih Haji di Indramayu, serta pemberangkatan jamaah haji 2020 Jawa Barat melalui bandara BIJB Majalengka.
"Pemerintah Indramayu sudah menyediakan lahan seluas 10 hektare, 6 hektare rencana untuk bangunan Embarkasi Haji dan 4 hektare untuk rencana Musium Haji. Dana yang dikucurkan oleh pemerintah pusat sebesar Rp. 75 miliar, sementara dari Pemprov Jabar mengalokasikan dana sebesar Rp 10 miliar untuk pembangunan masjid, di lokasi Embarkasi Haji," ujar Muiz kepada sukabumiupdate.com, belum lama ini.
Menurut Muiz, mengingat jamaah haji dari Jabar terbesar seluruh kuota haji nasional, maka embarkasi haji di Indramayu disetting untuk menjadi embarkasi yang representatif, sehingga dari pusat melalui kemenag pusat sudah mengusulkan penambahan anggaran untuk 2021 sebesar Rp. 51,8 miliar.
"Usulan itu untuk pembangunan tahap kedua dan kami komisi 5 akan mendorong tambahan dukungan anggaran untuk pengembangan musium haji dilokasi Embarkasi Haji di Indramayu," paparnya.
BACA JUGA: 97 Titik Banjir di Jabar, Abdul Muiz Dorong Pemprov Gerak Cepat Penanganan
Selain itu, sambung Muiz komisi 5 DPRD Jabar akan terus mendorong percepatan pengembangan Bandara BIJB untuk kedepan, bukan hanya untuk pemberangkaan haji dan umrah melainkan juga untuk penerbangan komersial level internasional.
"Salah satu yang kita dorong percepatan penyelesaian Tol Cisumdawu, akses dari tol ke Bandara dan fasilitas pendukung yang lain, seperti perhotelan di sekitar Majalengka. Tentunya rencana pembangunan Embarkasi Haji di Indramayu akan sangat berdampak positif bagi ekonomi daerah sekitar Cirebon, Indramayu, Kuningan, Majalengka, dan Subang," jelasnya.
Embarkasi Haji ini menjadi strategis, tambah Muiz, karena akan dikelilingi mega proyek, diantaranya proyek pembangunan Pelabuhan Patimban yang menurut rencana investasi yang dibutuhkan mencapai Rp. 50 triliyun. Dan Bandara BIJB Kertajati Majalengka yang nantinya akan dijadikan Bandara Internasional dikelilingi rencana Mega Proyek Aero City.
"Dimana industri strategis akan dibangun di sana, kalau kedepan jalur pendaratan akan diperpanjang menjadi 4000 meter, maka pesawat air bus terbesar pun bisa melakukan pendaratan di Sanatorium. Cirebon, Indramayu, Subang menjadi nagnet investasi kedepan di Jabar," terangnya.
Bahkan dalam rencana RPJMD Jabar juga akan mengembangkan tiga Megapolitan di Jabar yakni Bandung Raya, Bodekarpur dan Cirebon Raya. "Di dekat ketiga wilayah tersebut Kabupaten Kuningan juga tentu terus berbenah di sisi pariwisata berbasis alam dan budaya," tuturnya.
BACA JUGA: Warga Surati DPRD Jabar Soal Kerusakan Jalan Kertaangsana Sukabumi, Muiz: Pemprov Lambat
Seperti yang disampaikan Dirjen Haji dan Umroh, kedepan BIJB bukan hanya dijadikan pemberangkatan jamaah haji dan umroh asal Jabar saja, melainkan akan diperluas untuk jamaah haji dari Tegal dan Brebes Jateng.
"Jadi disamping wilayah tersebut menjadi wilayah pengembangan bisnis juga bisa untuk pengembangan wisata religi, dengan adanya Wisata religi Sunan Gunung Jati, Keraton Cirebon plus Musium Haji. Semoga impian dan cita-cita membangun Jabar Maju Sejahtera lahir batin segera terwujud," haapnya seraya mengaminkan.
Ia juga menjelaskan, kuota Ibadah haji Indonesia telah disepakati antara Indonesia dan pemerintah Saudi untuk 2020 sebesar 221.000 degan rincian 204.000 untuk jamaah haji reguler dan 17.000 untuk program non reguler.
"Kami juga merespon positif pemberangkatan jamaah haji 2020 asal Jabar akan dilakukan dari bandara Kertajati," pungkasnya.