SUKABUMIUPDATE.com - Bencana banjir kembali menerjang Malaysia, Minggu (2/1/2022), dipicu tingginya curah hujan. Tujuh negara bagian negeri jiran itu terendam air, memaksa ribuan warga mengungsi.
Badan Penanggulangan Bencana Nasional Malaysia, seperti dikutip dari Reuters, menyatakan total 125.000 orang lebih terkena dampak banjir, dihitung sejak gelombang pertama bencana 2 pekan lalu.
Badan tersebut mengatakan Negara Bagian Kelantan, Terengganu, Pahang, Johor, Malaka, Negeri Sembilan dan Sabah masih terkena dampak banjir, dan 8.727 orang berlindung di 128 pusat bantuan.
Tercatat sebanyak 125.490 orang telah terkena dampak banjir secara nasional, di mana 117.700 pengungsi telah kembali ke rumah.
Dilaporkan Lima puluh orang tewas akibat banjir, dan dua masih hilang, menurut tweet polisi mengutip Inspektur Jenderal Acryl Sani Abdullah Sani.
Kantor berita Bernama melaporkan, 13 rute di antara lima distrik di Negara Bagian Negeri Sembilan ditutup setelah tertutup banjir disertai longsor.
Mengikuti peringatan departemen meteorologi tentang hujan lebat yang terus-menerus, Pusat Pengendalian Bencana Nasional telah mengeluarkan pemberitahuan kesiapsiagaan operasi bencana.
Departemen Irigasi dan Drainase juga mengeluarkan peringatan air pasang antara 2-5 Januari, dan memperingatkan penduduk di pantai barat di Semenanjung Malaysia.
Malaysia mengatakan akan memberikan RM1,4 miliar (Rp4,8 triliun) dalam bentuk bantuan tunai dan bentuk bantuan lainnya bagi mereka yang terkena banjir parah bulan ini.
Malaysia juga mencari 3 juta US Dollar (Rp42,8 miliar) Dana Iklim Hijau PBB untuk mengembangkan rencana nasional untuk beradaptasi dengan perubahan iklim, menurut Reuters.
Banjir biasa terjadi di pantai timur Malaysia selama musim hujan tahunan antara Oktober dan Maret, tetapi curah hujan yang luar biasa deras yang dimulai pada 17 Desember membuat ribuan orang mengungsi dan mengganggu layanan darurat.
SUMBER: TEMPO