SUKABUMIUPDATE.com - Beberapa hari terakhir, sejumlah media massa dan media sosial, sibuk membicarakan megaproyek Silicon Valley di wilayah Cikidang, Kabupaten Sukabumi. Dana yang digelontorkan pun luar biasa wah, yaitu sekira Rp 18 triliun.
Sejumlah perusahaan mancanegara dikabarkan siap terlibat dalam investasi mega proyek Bukit Algoritma (nama lain untuk Silicon Valley di Sukabumi) ini.
Namun, Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil mengingatkan, agar pembangunan Silicon Valley di Sukabumi ini tidak sekedar gimmick.
Baca Juga :
Pria yang akrab disapa Emil ini mengatakan, Silicon Valley di Amerika Serikat (AS) bisa sukses karena tiga hal, yaitu edukasi, sekumpulan industri dan institusi finansial yang kuat. Khusus yang terakhir, lembaga keuangan yang dimaksud bukan bank tetapi modal ventura.
Untuk melihat secara kritis mega proyek Bukit Algoritma atau Silicon Valley Sukabumi, berikut ulasan bagaimana Silicon Valley di AS bisa terbangun dan berhasil menjadi pusat dunia bagi pasar modal investasi teknologi dan inovasi.
Silicon Valley di AS tidak dibangun dalam semalam, tetapi butuh waktu selama 50 tahun untuk bisa menjadi konsentrasi keahlian teknologi dengan 6.600 perusahaan teknologi yang kini telah mempekerjakan sekira 254 ribu orang.
Peran Arthur Rock
Global Entrepreneurship Institute menulis, Arthur Rock tak ubahnya James Watt, seorang penemu mesin uap yang menggerakan Revolusi Industri di abad ke-17.
Di zaman dahulu, Watt pernah berkata di depan banyak orang bahwa dirinya ingin membangun sebuah perusahaan hebat dan menciptakan mesin uap yang bakal mengubah dunia.
"Saya mencari orang-orang yang menginginkan hal sama," ucap Watt.
Kisah Rock dimulai pada tahun 1956, ketika William Shockley, satu dari sejumlah penemu transistor yang bekerja untuk AT&T's Bell Laboratories, hengkang dari perusahaan tersebut lalu mendirikan Shockley Semiconductor Laboratory di wilayah Palo Alto, California dan Sand Hill Road.
Sebagai fisikawan, Shockley merupakan sosok yang cukup kontroversial seperti mendiang founder dan mantan CEO Apple Inc, Steve Jobs. Satu sisi ia merupakan seorang businessman yang super hebat, namun disisi lain, ia juga banyak dibenci oleh orang lain dan bahkan orang-orang di perusahaannya.
Banyak yang menyebut Shockley adalah pembawa bencana, akibatnya, orang-orang di sekeliling Shockley tidak tahan dan ramai-ramai hengkang dari perusahaannya.
Eksodus para insinyur pemberontak dari perusahaan Shockley dijuluki 'Traitorous Eight' atau 'Delapan Raksasa Pengkhianat'.
Mereka adalah Julius Blank, Victor Grinch, Jean Hoerni, Eugene Kleiner, Jay Last, Gordon Moore, Robert Noyce dan Sheldon Roberts, memutuskan mendirikan perusahaan baru.
Namun, siapa yang mau mendanai usaha mereka? Mereka lalu menghubungi bank investasi Hayden & Company di New York, karena ayah Eugene Kleiner mempunyai rekening di perusahaan itu. Mereka meminta bank untuk membantu menemukan perusahaan yang tertarik mempekerjakan kelompok mereka dan mendirikan perusahaan semikonduktor di Semenanjung San Fransisco.
Rock, yang saat itu masih menjadi seorang analis di bank investasi, tertarik dengan gagasan delapan insinyur ini. Ia lalu memperkenalkan mereka ke Sherman Fairchild, seorang pemegang saham terbesar di perusahaan IBM.
Entah bagaimana cerita detailnya, Fairchild lalu tertarik mengarahkan perusahaannya ke bidang elektronik dan pemrosesan data.
Bersama delapan insinyur itu, Rock mendirikan Fairchild Semiconductor di Palo Alto pada tahun 1957. Bagi Fairchild, ini merupakan usaha pertamanya di Silicon Valley (julukan bagi daerah selatan dari San Francisco Bay Area, California Amerika Serikat, red).
Selama bertahun tahun, 'Fairchildren', begitu orang-orang di Fairchild Semiconductor dipanggil, menciptakan berbagai industri semikonduktor. Antara rentang waktu tahun 1966-1969, ada lebih 27 perusahaan chip baru yang dibentuk oleh Fairchild Emigres atau orang-orang yang bermigrasi ke Fairchild.
Gordon Moore dan Robert Noyce, dua dari delapan insinyur itu, mendirikan Intel Corporation pada tahun 1968. Rock terlibat dalam pendanaan usaha mereka dengan mengeluarkan 2,5 juta USD.
Perkins dan Kleiner mendirikan Kleiner Perkins Caufield & Byers, salah satu firma modal ventura paling berpengaruh dan terpenting di dunia saat ini.
Bersama-sama Fairchildren lainya, mereka menetapkan filosofi utama Silicon Valley, bahwa siapapun yang datang dengan ide yang cukup baik bisa mendapatkan modal, tenaga kerja dan pasar untuk mewujudkannya.
Modal Ventura adalah Kunci
Modal ventura lahir di New York dan berkembang di Boston. Namun, modal ini tidak pernah benar-benar berkembang sampai akhirnya dibawa ke California.
Di California, para manajer yang menggunakan modal ventura bergabung dengan para ahli teknologi muda yang inovatif, terkadang kurang ajar sebagai cara untuk menciptakan revolusi teknologi informasi. Gaya ini sama seperti yang dilakukan James Watt ketika ingin mengembangkan revolusi industri di abad ke-17.
Santa Clara bukanlah wilayah yang besar, luasnya hanya sekitar 6.000 hektar atau seukuran Rhodes Island saja. Mungkin sulit bagi sebagian orang untuk percaya, bagaimana Santa Clara kini menjadi ladang bisnis yang menjanjikan bagi dunia.
Jutaan orang telah mengunjungi Santa Clara. Sejumlah jurnalis, teknolog dan orang-orang revolusioner, pernah mengadakan ziarah wajib ke sini, sama seperti ketika orang-orang Eropa wajib mengunjungi Manchester, Inggris, untuk menghormati revolusi industri yang dimulai dengan penemuan mesin uap oleh James Watt.
Di sini, komunitas perbankan investasi Silicon Valley berdiri antara tahun 1960-an dan awal 1970-an. Mereka mengubah impian wirausahawan menjadi segunung uang diatas tanah subur yang kali pertama digarap inovator Bill Draper, pendiri Draper, Gaither & Anderson pada tahun 1958.
Keterlibatan Presiden LBJ
Pada tahun 1958, Presiden Amerika Serikat ke-36, Lyndon Baines Johnson (LBJ), mencari dukungan bisnis kecil untuk pencalonannya sebagai nominasi presiden dari Partai Demokrat. Ia mendorong UU Perusahaan Investasi Bisnis Kecil (SIBC) melalui senat AS.
Program SIBC memberi keringanan pajak kepada perusahaan investasi swasta yang menargetkan bisnis kecil, serta membiarkan mereka memanfaatkan sumber daya dengan pinjaman berbunga rendah dari Lembaga Bisnis Kecil (SBA).
Selama akhir 1960-an, program itu membantu mendorong terciptanya industri modal ventura formal yang pada saat itu berhasil menciptakan ratusan pemodal ventura hanya dalam semalam.
Perusahaan awal ini dibentuk dengan kemitraan terbatas, dengan perusahaan modal ventura raksasa sebagai mitra umum.
Pola yang sama dilakukan pada tahun 1978-1979 ketika dana pensiun mulai berinvestasi dalam dana modal ventura dan setelah Departemen Tenaga Kerja AS meliberalisasi (membebaskan, red) aturan di bawah UU Jaminan Pendapatan Pensiunan Karyawan (ERISA).
Kebijakan ini tidak hanya mengubah komposisi investor dalam dana modal risiko, tetapi juga meningkatkan total aliran dana ke industri modal ventura.
Sebelum tahun 1978, komitmen baru untuk dana modal ventura tidak pernah melebihi 500 juta dolar. Pada tahun 1979, komitmen baru berhasil menciptakan satu miliar dolar dan terus naik sampai empat miliar dolar sepanjang tahun 1980-an.
Penyempurnaan di Era Reagan
Pada 15 Agustus 1981, Presiden Amerika Serikat ke-40, Ronald Reagan, mengesahkan RUU Kemp-Roth menjadi undang-undang. UU ini menjadi landasan dari apa yang menjadi kebijakan ekonomi paling sukses untuk bisnis baru para petualang dalam sejarah AS.
UU ini mengatur penurunan tarif pajak capital gain dari 28 menjadi 20 persen, yang membuat investasi berisiko tinggi lebih menarik. Ini pula yang membuat komitmen modal ventura meningkat dua kali lipat pada tahun 1981.
Sejumlah pengusaha meluncurkan gebrakan, kecuali selama delapan bulan ketika Perang Teluk terjadi di tahun 1991 hingga akhir abad ke- 20, itulah periode ekspansi ekonomi terpanjang dalam sejarah AS.
Data Ketenagakerjaan non-Pertanian Departemen Tenaga kerja AS memperlihatkan, ekonomi AS telah menghasilkan 27 juta lapangan kerja baru antara tahun 1980 hingga 1995. Lebih dari 24 pekerjaan baru diciptakan pengusaha kecil dan menengah yang menjalankan usaha dengan pertumbuhan cepat dan tinggi.
Bagaimana Silicon Valley Bisa Berhasil?
Silicon Valley didirikan sejumlah inovator teknologi dan para pengusaha modal ventura yang memiliki visi. Silicon Valley tidak dibangun pebisnis properti, digagas pemerintah pusat atau cara-cara seperti mengundang pengusaha untuk datang dan berinvestasi.
Modal pembangunan ekosistem bisnis berbasis teknologi ini telah diterapkan di banyak negara maju dan berkembang di luar AS. Namun, selalu menjadi sesuatu yang sulit terwujud.
Silicon Valley hanya bisa dibangun di sebuah negara dengan sumber daya teknologi yang mumpuni, serta adanya investor yang berani mengambil risiko.
Satu hal yang harus diingat adalah, Silicon Valley dibangun dengan filosofi, "Siapa pun yang datang dengan ide, inovasi baru, akan mendapatkan modal dan tenaga kerja untuk membangun usaha".