Malaikat Demokrasi Itu Kyal Sin, Tewas Tertembak saat Aksi Kudeta Myanmar

Jumat 05 Maret 2021, 07:01 WIB

SUKABUMIUPDATE.com - Dunia dibuat terdiam oleh tewasnya seorang gadis berusia 19 tahun bernama Ma Kyal Sin dalam aksi unjuk rasa menolak kudeta militer di Myanmar. Ia tertembak di kepala oleh polisi pada Rabu, 3 Maret 2021. Insiden ini memperburuk wajah demokrasi di negara tersebut.

Eskalasi demonstrasi di Myanmar pasca kudeta junta militer memang semakin memanas. Pejabat tinggi hak asasi manusia Perserikatan Bangsa-Bangsa, Kamis, 4 Maret 2021 mengungkapkan setidaknya 54 orang telah tewas sejak kudeta dimulai pada 1 Februari 2021. Pernyataan tersebut diunggah di website resmi mereka.

Malaikat Demokrasi Itu Bernama Kyal Sin

Kabar tewasnya Kyal Sin yang juga dikenal sebagai Angel dengan cepat menyebar di media sosial dan mendapat simpati internasional, termasuk Indonesia.

Ia tertembak di kepala saat ikut berunjuk rasa bersama ribuan demonstran lainnya di jalanan kota Mandalay menolak pemerintahan junta militer dan mendukung pemerintahan sipil yang dipilihnya pada 8 November 2020, sekaligus pemilu pertama bagi Angel.

Mengenakan kaos hitam bertuliskan "Everything Will be OK", Kyal Sin bergabung dengan para demonstran meski gelombang protes terus berkembang dan makin membahayakan.

Dalam beberapa foto yang tersebar di media sosial, Kyal Sin tampak menggenggam sebuah botol dan membantu pengunjuk rasa lain untuk membersihkan wajahnya yang baru saja terkena tembakan gas air mata.

Dalam laporan Reuters, Myat Thu, seseorang yang saat itu berunjuk rasa bersama Kyal Sin menyebut bahwa kawannya merupakan sosok yang pemberani.

Kyal Sin kerap membantu demonstran lain untuk membasuh wajahnya yang terkena gas air mata. Bahkan ia menendang pipa air hingga terbuka sehingga para pengunjuk rasa dapat mencuci gas air mata dari mata mereka. Ia pun melemparkan kembali tabung gas air mata tersebut ke arah polisi.

photoKyal Sin saat berlindung di balik spanduk dalam aksi menolak kudeta militer Myanmar. Kini ia disebut sebagai pahlawan demokrasi di negara itu. - (Reuters)

"Ketika polisi melepaskan tembakan, dia mengatakan kepada saya 'Duduk! Duduk! Peluru akan menghantammu. Anda terlihat seperti berada di atas panggung'," kenang Myat Thu. "Dia merawat dan melindungi orang lain sebagai seorang kawan," tambahnya.

Myat Thu mengungkapkan bahwa ia dan Kyal Sin termasuk di antara ribuan orang yang berkumpul dengan damai di kota kedua Myanmar tersebut untuk mengecam kudeta dan menyerukan pembebasan pemimpin yang ditahan, Aung San Suu Kyi.

Sebelum serangan polisi mulai dilancarkan, suara Kyal Sin masih bisa didengar dalam video yang beredar. Ia berteriak "Kami tidak akan lari" dan "darah tidak boleh ditumpahkan," tegasnya.

Sebelum peluru polisi menembus kepala Kyal Sin, gas air mata terlebih dulu ditembakkan untuk memukul mundur pada demonstran. Dalam sebuah foto yang tersebar, sebelum terbunuh Kyal Sin terlihat berbaring berlindung di balik spanduk protes dengan kepala sedikit terangkat.

Namun usai momen menegangkan itu terjadi, Myat Thu mengatakan bahwa semua pengunjuk rasa terpencar. Baru kemudian ia mendapat pesan: Seorang gadis telah meninggal. "Saya tidak tahu bahwa itu dia (Kyal Sin)," kata Myat Thu, tetapi beberapa foto muncul di Facebook yang menunjukkan Angel berbaring di samping korban lain.

Kyal Sin terlihat menyadari risiko terburuk yang akan ia alami dalam aksi unjuk rasa tersebut. Sebelum bergabung turun ke jalanan Mandalay, gadis yang menjadi simbol perlawanan ini telah menyiapkan nomor kontak yang dapat dihubungi saat darurat, golongan darah dan sebuah pesan yang meminta jika ia ditemukan sekarat atau tewas, tidak perlu berusaha untuk diselamatkan. Ia berharap bagian tubuhnya dapat menjadi donor bagi yang membutuhkan jika ia terbunuh.

Kini Sang Malaikat Demokrasi itu telah berpulang. Upacara pemakaman Kyal Sin pun dihadiri massa yang tidak sedikit. Gelombang dukacita untuknya membanjiri media sosial dan banyak yang menyebutnya sebagai pahlawan.

Ketika upacara pemakaman digelar pada Kamis kemarin di Mandalay, orang-orang berbaris di rute prosesi pemakaman. Para pelayat menyanyikan lagu-lagu revolusioner dan meneriakkan slogan-slogan anti-kudeta.

Baca Juga :

Pemimpin Myanmar Aung San Suu Kyi Ditahan Militer, Sikap Indonesia dan Sisi Gelap Rohingya

Mendukung Demokrasi

Kyal Sin adalah gadis remaja yang peduli dengan politik negerinya. Ketika pemilu berlangsung pada 8 November 2020, ia mengunggah foto ke akun media sosialnya dengan jari bertinta ungu. "Suara pertama saya, dari lubuk hati saya. Saya melakukan tugas saya untuk negara," tulis Kyal Sin.

Kendati demikian, ia sempat melempar guyon bahwa ia tidak tahu apa pun saat kudeta militer pertama kali terjadi pada 1 Februari 2021 lantaran internet yang diputus pada pagi harinya. Namun ia langsung menyatakan sikap beberapa hari setelah itu dan turun ke jalan mendukung pemerintahan sipil partai Aung San Suu Kyi, Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD).

Dalam beberapa foto, Kyal Sin tampak berpose bersama ayahnya yang mengikatkan pita merah di pergelangan tangannya. Gadis ini juga dikenal sebagai ahli seni bela diri taekwondo dan penari di DA-Star Dance Club Mandalay.

Melihat Wajah Demokrasi Myanmar

Militer Myanmar merebut kekuasaan dan memberlakukan kondisi darurat pada Senin, 1 Februari 2021. Hal itu dilakukannya setelah menahan sejumlah pemimpin politik, termasuk Aung San Suu Kyi dan Presiden Win Myint, serta beberapa pemimpin dari partai Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD).

Para jenderal mengambil langkah mereka beberapa jam sebelum parlemen dijadwalkan duduk untuk pertama kalinya sejak kemenangan telak NLD dalam pemilihan 8 November 2020.

Militer Myanmar mengatakan, penahanan itu dilakukan sebagai tanggapan atas dugaan kecurangan pemilu. Penahanan ini terjadi setelah beberapa hari ketegangan yang meningkat antara pemerintah sipil dan militer yang menimbulkan kekhawatiran akan kudeta setelah pemilihan.

Partai Aung San Suu Kyi (NLD) memenangkan 83 persen suara dalam pemilihan 8 November 2020. Pemilihan itu menjadi pemilu kedua sejak berakhirnya kekuasaan militer pada 2011.

Tetapi, militer menolak hasil pemilu tersebut dan mengajukan gugatan ke Mahkamah Agung terhadap presiden dan ketua komisi pemilihan. KPU Myanmar sendiri telah membantah tuduhan itu. Namun kekuasaan kemudian tetap diambil alih panglima militer Jenderal Min Aung Hlaing dan mereka pun memberlakukan kondisi darurat selama satu tahun.

Kudeta militer ini mendapat penolakan keras dari masyarakat Myanmar. Mereka melakukan aksi unjuk rasa di jalanan untuk menentang Min Aung Hlaing dan mendukung demokrasi yang dimenangkan NLD. Penolakan serupa juga datang dari dunia internasional.

photoPoster Kyal Sin yang dibawa massa saat aksi menolak kudeta militer di Myanmar. - (Reuters)

Pejabat tinggi hak asasi manusia Perserikatan Bangsa-Bangsa Michelle Bachelet belakangan ini mengecam tindakan aparat yang menembakkan peluru terhadap para pengunjuk rasa di Myanmar.

"Saya juga terkejut dengan serangan yang didokumentasikan terhadap staf medis darurat dan ambulans yang berusaha memberikan perawatan kepada mereka yang terluka," katanya.

Berdasarkan catatan Office of the United Nations High Commissioner for Human Rights (OHCHR) atau Kantor Komisaris Tinggi Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Hak Asasi Manusia, dari 54 kasus yang tercatat, setidaknya 30 orang tewas di Yangon, Mandalay, Sagaing, Magway, dan Sen oleh pasukan keamanan pada Rabu, 3 Maret 2021. Sementara yang lainnya terbunuh pada Selasa, kemudian 18 orang pada Minggu, dan lima orang pada hari sebelumnya.

OHCHR menyatakan bahwa korban tewas bisa jauh lebih tinggi karena data di atas merupakan hanya angka yang dapat diverifikasi. Juga sulit untuk menentukan jumlah korban luka, tetapi informasi yang dapat dipercaya menunjukkan, setidaknya, ratusan orang terluka selama protes berlangsung.

Selain itu, lebih dari 1.700 orang telah ditangkap dan ditahan secara sewenang-wenang sehubungan dengan partisipasi mereka dalam protes atau keterlibatan dalam aktivitas politik, sejak pengambilalihan militer pada 1 Februari. Mereka termasuk anggota parlemen, aktivis politik dan petugas pemilihan, penulis, pembela hak, guru, petugas kesehatan, pegawai negeri, jurnalis, biksu, dan selebriti.

Ada juga laporan yang menyebutkan setidaknya lima anak telah tewas, empat terluka parah, dan lebih dari 500 ditahan secara sewenang-wenang oleh pasukan keamanan sejak protes dimulai bulan lalu.

Selain mereka yang terbunuh atau terluka parah, banyak anak terkena bahaya dari gas air mata dan granat kejut dan menyaksikan adegan kekerasan yang mengerikan. Hal ini menimbulkan risiko tekanan psikososial yang parah.

Sebanyak 29 jurnalis juga dilaporkan telah ditangkap dalam beberapa hari terakhir, setidaknya delapan di antaranya telah dituduh melakukan kejahatan, termasuk menghasut untuk menentang, atau membenci pemerintah, atau menghadiri pertemuan yang melanggar hukum.

Gejolak ini semakin memperburuk wajah demokrasi Myanmar. Dalam laporan The Economist Intelligence Unit soal Indeks Demokrasi tahun 2020, Myanmar telah berada di peringkat 135 dengan skor 3.04.

Ada lima indikator yang digunakan Economist Intelligence Unit dalam menentukan indeks demokrasi suatu negara, antara lain proses pemilu dan pluralisme, fungsi dan kinerja pemerintah, partisipasi politik, budaya politik, dan kebebasan sipil.

Economist Intelligence Unit memberikan skor 1.75 untuk proses pemilu dan pluralisme di Myanmar. Kemudian fungsi dan kinerja pemerintah mendapatkan skor 3.93, partisipasi politik memperoleh skor 2.78, budaya politik 4.38, dan kebebasan sipil dengan skor 2.35.

Berdasarkan skor yang diraih, Economist Intelligence Unit mengklasifikasikan negara-negara ke dalam empat kategori rezim, yakni demokrasi penuh, demokrasi cacat, rezim hibrida, dan rezim otoriter. Laporan tahun 2020 tersebut telah membawa Myanmar masuk sebagai negara dengan rezim otoriter.

Sementara untuk di kawasan Asia Tenggara, indeks demokrasi Myanmar berada di peringkat delapan, di bawah Malaysia, Timor Leste, Filipina, Indonesia, Thailand, Singapura, dan Kamboja.

Dalam laporan terhadap 167 negara di dunia itu, Norwegia meraih skor tertinggi, yakni 9.81. Sedangkan Indonesia menduduki peringkat 64 dunia dengan skor 6.30.

Sumber: Reuters | United Nations | The Economist Intelligence

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Berita Terkini
Food & Travel22 November 2024, 09:00 WIB

Resep Scrambled Egg Toast, Roti Panggang Telur Creamy yang Simpel Dibuat

Scrambled Egg Toast sangat populer sebagai menu sarapan karena praktis, lezat, dan kaya protein.
Ilustrasi. Scramble Egg Toast. (Sumber : Freepik/Timolina)
Sukabumi22 November 2024, 08:36 WIB

Pohon Duku 12 Meter Tumbang Rusak Rumah Warga Nagrak Sukabumi

Dampak hujan deras, pohon duku setinggi 12 meter tumbang rusak rumah warga di Nagrak Sukabumi.
Kondisi rumah yang tertimpa pohon duku tumbang di Desa Pawenang, Nagrak Sukabumi, Kamis, 21 November 2024 | Foto : P2BK Nagrak
Sehat22 November 2024, 08:00 WIB

13 Manfaat Petai untuk Kesehatan: Kunci Jantung Sehat dan Tubuh Bugar

Meski sering dikeluhkan karena baunya yang menyengat, petai ternyata memiliki banyak manfaat bagi kesehatan. Apa saja manfaatnya? Yuk, simak penjelasannya!
Ilustrasi manfaat petai untuk kesehatan (Sumber : pexels.com/@STUDIO LIMA)
Sukabumi22 November 2024, 07:56 WIB

Sekda Ade Suryaman Hadiri Rapat Banggar DPRD Sukabumi

Sekretaris Daerah Kabupaten Sukabumi, Ade Suryaman, menghadiri Rapat Kerja Gabungan Badan Anggaran (Banggar) DPRD dan Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) Kabupaten Sukabumi
Sekretaris Daerah Kabupaten Sukabumi Ade Suryaman dan Ketua DPRD Kabupaten Sukabumi Budi Azhar Mutawali | Foto : Dokpim
Sukabumi Memilih22 November 2024, 06:55 WIB

Adu Kekayaan Pasangan Cabup Cawabup Sukabumi, Siapa Paling Kaya?

Pilkada 2024 di Kabupaten Sukabumi akan diikuti oleh dua pasangan calon, mereka adalah Iyos Somantri - Zainul yang diusulkan oleh koalisi 11 partai politik dan Asep Japar - Andreas yang diusulkan oleh koalisi 5 partai politik.
Pasangan calon Pilkada Kabupaten Sukabumi: Iyos Somantri-Zainul dan Asep Japar-Andreas | Foto : sukabumiupdate
Science22 November 2024, 06:00 WIB

Prakiraan Cuaca Jawa Barat 22 November 2024, Siang Hari Turun Hujan

Sebagian besar wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya diperkirakan mengalami cuaca hujan ringan dan berawan pada 22 November 2024.
Ilustrasi Hujan. Sebagian besar wilayah Jawa Barat termasuk Sukabumi dan sekitarnya diperkirakan mengalami cuaca hujan ringan dan berawan pada 22 November 2024. (Sumber : Pixabay)
Sukabumi Memilih21 November 2024, 22:29 WIB

Dukungan Istri, Dibalik Optimisme Asep Japar Menjemput Kemenangan Pilkada Sukabumi

Asep Japar, calon bupati Sukabumi nomor urut 2, melangkah dengan penuh semangat dalam menghadapi pemilihan kepala daerah (Pilkada) Kabupaten Sukabumi
Asep Japar dan istri | Foto : Sukabumiupdate
Sehat21 November 2024, 21:00 WIB

7 Penyebab Gagal Jantung Sisi Kiri : Simak Diagnosis dan Cara Penanganannya

Gagal jantung sisi kiri terjadi ketika ventrikel kiri jantung tidak bisa memompa darah secara efektif ke seluruh tubuh.
Ilustrasi gagal jantung sebelah kiri (Sumber : Freepik/@wayhomestudio)
Jawa Barat21 November 2024, 20:40 WIB

Gempa Beruntun Guncang Cianjur, Sejumlah Gedung Sekolah Dilaporkan Rusak

Gempa tektonik terjadi secara beruntun, Kamis 21 November 2024. Warga yang merasakan getaran gempa itu pun terbatas wilayahnya yaitu Kecamatan Cibeber, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.
Gempabumi Cianjur, Kamis (21/11/2024) | Foto : Pixabay
Sukabumi21 November 2024, 20:18 WIB

Sempat Tertutup Longsor, Akses Ke Pondok Halimun dan Goalpara Sukabumi Kembali Normal

Dua bencana longsor terjadi dampak hujan deras di Kabupaten Sukabumi. Longsor dan pohon bambu tumbang di jalan menuju wisata Pondok Halimun di Kecamatan Sukabumi, dan longsor di jalan Cisarua - Goalpara, Kecamatan Sukaraja.
Longsor di Jalan Pondok Halimun, Kecamatan Sukabumi | Foto : Istimewa