SUKABUMIUPDATE.com - Untuk mempercepat pencapaian target digitalisasi 30 juta UMKM. Penyedia aplikasi pencatatan keuangan digital CrediBook, mengadakan pelatihan untuk pelaku usaha kecil menengah di Sukabumi. Pelatihan ini berlangsung seharian di Gedung Islamic Centre Kota Sukabumi, Kamis (9/12/2021).
Sekitar 100 pelaku UMKM menerima pembekalan mengenai pengelolaan keuangan digital. Mulai dari pencatatan, mengelola utang dan piutang, hingga membaca laporan keuangan.
Pelatihan ini sejalan dengan komitmen CrediBook dalam meningkatkan literasi digital dan keuangan UMKM. Head of Marketing CrediBook Christian Dotulong mengatakan, Pelaku UMKM perlu memahami pentingnya pengelolaan keuangan usaha.
"Pengelolaan keuangan masih kerap diabaikan karena pelaku usaha belum memahami betul manfaatnya. Padahal pengelolaan keuangan sangat penting untuk memantau arus kas dan membuka peluang bisnis yang lebih luas seperti mendapatkan tambahan modal dari institusi keuangan," ujarnya kepada sukabumiupdate.com.
Lanjut kata Christian, CrediBook hadir dengan layanan yang komplit untuk pengelolaan keuangan UMKM. "Mulai pencatatan pemasukan dan pengeluaran, pembayaran, sampai memisahkan pembukuan pribadi dan usaha dalam satu aplikasi. Laporan keuangan yang bisa didownload di aplikasi CrediBook juga bisa dijadikan lampiran tambahan saat mengajukan pinjaman modal. Dengan begitu, kredibilitas UMKM pun juga ikut meningkat.”
Adapun pelatihan di Sukabumi ini merupakan kelanjutan dari upaya edukasi CrediBook untuk meningkatkan literasi digital dan keuangan UMKM. “Sebelumnya, CrediBook telah mengadakan edukasi kolaboratif bersama pemerintah daerah di beberapa kota, seperti Kediri, Banyuwangi, dan Surakarta. Kami akan meneruskan upaya edukasi ini melalui berbagai aktivitas seperti pelatihan bersama komunitas, webinar, serta live session di kanal media sosial resmi perusahaan,” jelasnya.
Sementara CEO CrediBook sekaligus Co-Founder CrediBook Gabriel Frans, menyebut selama pandemi UMKM mengalami penurunan omzet yang luar biasa. “Ada sekitar 30 juta UMKM yang gulung tikar. Rendahnya omzet yang masuk memaksa UMKM harus bijak mengelola keuangan. Pelaku usaha tidak boleh sembarangan mengeluarkan uang apabila ingin bertahan. Nah, pengambilan keputusan usaha yang bijak dapat dilakukan apabila memiliki laporan keuangan usaha yang jelas,” ujar Gabriel.
Gabriel menambahkan, pemanfaatan teknologi digital oleh pelaku UMKM sudah harus masuk pada pengelolaan operasional usaha sehari-hari, tidak hanya untuk keperluan penjualan saja.
"Saat ini sudah banyak teknologi digital seperti aplikasi smartphone yang bisa membantu pelaku usaha. Seperti CrediBook misalnya, membantu dalam pencatatan transaksi harian, utang piutang, hingga memudahkan proses pembayaran tagihan dan download laporan keuangan. Bahkan kami sediakan gratis untuk para pelaku UMKM. Yang terpenting saat ini adalah kemauan para pelaku UMKM untuk mau terbuka menggunakan teknologi-teknologi yang ada dan membiasakan mencatat keuangan secara konsisten,” tambahnya.