SUKABUMIUPDATE.com - Namanya Asyifa Sakinah, gadis asal Sukabumi Jawa Barat yang sempat terpuruk karena pandemi covid-19. Sempat dirumah dari pekerjaannya sebagai pramugari, Asyifa bangkit mencoba bisnis dari rumah hingga akhirnya bisa kembali memiliki penghasilan yang cukup lumayan.
Lulusan salah satu SMK Negeri di Sukabumi ini melanjutkan kuliah di Jakarta dan setelah lulus ia menjadi pramugari salah satu maskapai penerbangan nasional. Dengan pengalaman yang mumpuni, Asyifa kini direkrut maskapai internasional dan tinggal di Jeddah, Arab Saudi.
Buat penyuka makanan kampung khas Sunda, cilok atau aci dicolok (sagu berbentuk bulat seperti bakso, lalu dikukus dan ditusuk seperti sate dan disiram saus cabe) ini, menjadi pramugari pada awalnya cuma sebatas angan saja.
Semua bermula ketika salah seorang teman sekolahnya lolos menjadi flight attendant (FA) di salah satu maskapai penerbangan. Dari sana Asyifa mulai tertarik untuk menjadi pramugari.
Sempat merasa tidak percaya diri saat mau mengirim CV ke beberapa maskapai karena tinggi badannya hanya 164 cm, namun nasib menuliskan lain. Tahun 2012 menjadi awal baru bagi penyuka musik latin (kawasan Amerika Selatan) dan tari salsa itu, untuk memulai kariernya sebagai pramugari di salah satu maskapai penerbangan swasta nasional.
“Aku orang yang selalu ingin mencoba apapun, terlebih hal baik pikirku. Aku ingin membuktikan bahwa di dunia ini gak ada yang gak mungkin, asalkan ada niat dan usaha,” ucap Asyifa kepada media.
Baca Juga :
Kini sembilan tahun sudah ia berkarier di banyak maskapai penerbangan. Sempat menjadi FA di private jet, sampai akhirnya menjadi pramugari di maskapai Internasional Kerajaan Arab Saudi, Saudia Airlines, sejak tahun 2019 hingga kini.
“Sukanya karena bisa traveling gratis, bertemu banyak orang baru, menambah wawasan, juga bisa belajar banyak tentang karakter manusia. Dukanya, ya jauh dari orang-orang tercinta, dan sering melewatkan momen penting juga,” akunya.
Gelombang pandemi Covid-19 akhirnya membuat Asyifa harus dirumahkan selama 11 bulan. Namun, hal itu tak menjadi alasan baginya untuk tidak produktif sama sekali.
Dengan banyaknya waktu luang yang ia miliki, ia mengambil kesempatan tersebut untuk memulai bisnis online. “Yakin aja bahwa aku tidak sendirian terdampak pandemi ini. Banyak berkahnya, salah satunya aku bisa memulai bisnis yang tidak disangka jadi bisa seramai ini. Aku bersyukur karena cobaan dari Tuhan membuat kita lebih kreatif dan dapat menyalurkan bakat yang terpendam,” akunya.
Meski awalnya ia merasa berat, namun karena keinginan kuatlah bisnisnya terus dijalani. “Aku sampai gak tidur dua hari karena harus mengurus packaging dan pengiriman. Sempat sakit juga. Bahkan, pernah juga mengalami rugi dan dicurangi rekan bisnis. Tapi dari situ aku semakin paham berbisnis.”
Untuk mengintip bisnis Asyifa ini, bisa cek di akun instagram @toasfragrance, @parfum_identiec, dan @toasthelabel.