SUKABUMIUPDATE.com - MS Hidayat (65 tahun) saat ini tidak bisa kembali ke rumah kontrakannya di Kampung Bolongloa Wetan Kelurahan Situ Mekar, Kecamatan Lembursitu Kota Sukabumi. Selain masih dikeliling garis polisi, rumah berkelir biru muda itu juga menyimpan cerita yang tidak ingin dikenang oleh pria yang sehari-hari disapa Dayat ini.
BACA JUGA: Tes Kejiwaan Bongkar Motif Lain Pembunuhan Bocah Oleh Ibu dan Anak di Lembursitu
Di rumah itu hari Minggu pekan silam 22 September 2019, Nadia Putri (5 tahun) anak angkatnya dibunuh dan diperkosa secara sadis oleh istri dan kedua anak kandungnya. Rumah yang baru dihuninya selama dua tahun itu juga menjadi saksi skandal seks inses Sri dengan kedua putra kandungnya RG (16 tahun) dan Rud (14 tahun) yang baru terbongkar setelah kasus pembunuhan Nadia Putri diungkap pihak kepolisian.
“Tidak mungkin saya pulang ke rumah itu. Saya sakit hati kalau mengingat perilaku istri dan anak anak kandung saya,” ucap Dayat kepada wartawan usai menjalani pemeriksaan sebagai saksi kasus pembunuhan Nadia Putri, beberapa hari lalu.
BACA JUGA: Polisi Tunggu Hasil Tes Kejiwaan, Siapkan UU PA untuk Pelaku Pembunuhan Bocah Lembursitu
Pria yang seharian harus banting tulang demi menghidup istri dan ketiga anaknya itu sama sekali tak menyangka jika Sri, perempuan yang dinikahinya belasan tahun lalu itu tega berbuat keji dan kejam. Dayat bekerja serabutan, setiap hari harus keluar rumah untuk bekerja apapun yang bisa menghasilkan uang dari tenaga tuanya.
“Saya sangat terpukul saat tahu Nadia tewas ditangan mereka. Saya lebih terpukul saat tahu ternyata istri dan kedua anak saya sering melakukan hubungan intim. Saya memang sudah tua sudah kurang kalau soal “gituan” tapi saya sangat marah pas tahu istri saya ini malah melampiaskannya ke kedua anak laki-laki kami. Perasaan saya rusak, hancur,” beber Dayat lebih jauh.
BACA JUGA: Psikolog Ungkap Skandal Seksual Sri? Pembunuh Bocah Lembursitu
Dayat sama sekali tak menaruh curiga kepada istri dan kedua anak laki-lakinya. Mereka menurut Dayat sama sekali tidak menunjukkan perilaku aneh, saat ia ada dirumah. “Saya memang sering keluar jarang dirumah, mungkin saat itulah mereka berbuat. Saya jadi merasa ikut berdosa,” sambunya.
Soal Nadia, Dayat memang khawatir jika anak angkatnya itu ditinggal sendirian atau bersama kedua kakak laki-lakinya di rumah. Ia selalu berpesan pada istrinya (Sri) untuk membawa Nadia jika meninggalkan rumah, baik berjualan atau untuk urusan lain.
BACA JUGA: Komnas PA Minta Ibu Angkat Pembunuh Nadia Dijerat Hukuman Seumur Hidup
“Saya marah besar saat dikabari Nadia meninggal di Sungai oleh istri saya pas hari itu, karena memang saya sudah berpesan jangan pernah tinggalkan Nadia sendirian di rumah,” kenang Dayat.
Pria ini sudah menyerahkan sepenuhnya kasus pembunuhan dan perkosaan terhadap Nadia oleh istri dan kedua anak laki-lakinya. “Silahkan dihukum sesuai aturan, untuk Sri saya pastikan akan meninggalkannya (cerai) dan kedua anak saya saya masih berharap mereka bisa bertobat dan sembuh,” pungkas Dayat.