SUKABUMIUPDATE.com - Tes kejiwaan yang dijalani tiga pelaku pembunuhan Nadia Putri, bocah lima tahun warga Kampung Bojongloa Wetan Keluarahan Situ Mekar, Kecamatan Lembursitu Kota Sukabumi membongkar motif lain dari aksi sadis tersebut. Sebelumnya motif perkosaan dan pembunuhan ini dilatari rasa cemburu Sri Alias Yuyu (40 tahun) ibu angkat korban.
Sri yang mengidap perilaku seksual inses atau suka berhubungan intim sedarah dengan kedua anak laki-lakinya ini marah, saat memergoki RG (16 tahun) anak tertuanya tengah memperkosa korban. Dibantu RG, Sri membunuh korban dengan cara mencekik di dalam kamar rumahnya, lalu bersama Ru (14 tahun) anak keduanya, mereka membuang jasad korban ke Sungai Cimandiri yang tak jauh dari rumanya di Lembursitu, Minggu tanggal 22 September 2019 silam.
BACA JUGA: Sri Sempat Banderol Nadia Rp 3 Juta ke Tetangganya di Lembursitu
Dari tes kejiwaan yang dilakukan tim ahli RSUD R Syamsudin hari Rabu kemarin (25/9/2019) terungkap ada motif lain yang lebih kuat. Sri memutuskan untuk mengakhiri hidup Nadia yang diadopsinya sejak umur dua tahun karena khawatir hobi berhubungan intim dengan kedua anak lakinya terbongkar dan ketahuan suaminya, Hidayat alias Dayat (60 tahun).
“Jadi saat kita wawacara mendalam dengan pendekatan khusus (psikologis) Sri memutuskan untuk membunuh Nadia karena takut inses nya ini ketahuan suaminya. Sri ternyata sudah sering melakukan hubungan intim dengan RG dab Rud, saat suaminya tidak berada di rumah,” jelas Dokter spesialis kejiwaan RSUD R Syamsudin, Tommy Hermansyah kepada wartawan, Kamis (26/9/2019).
Menurut Tommy, pada hari kejadian pembunuhan Sri dan RG kembali melakukan hubungan suami istri disamping korban yang awalnya dikira sudah tidak bernyawa oleh kedua pelaku. Ternyata Nadia tiba-tiba sadar dari pingsannya dan melihat aksi tidak senonoh ibu anak tersebut.
“Ini pengakuan Sri dan RG, dimana saat ketahuan itu Sri langsung mencekik Nadia hingga benar benar tak bernafas lagi dibantu oleh RG. Ibu anak ini khawatir hubungan mereka dilaporkan oleh korban ke Dayat ayah angkatnya,” sambung Tommy.
BACA JUGA: Ibu Anak Pelaku Inses dan Pembunuh Bocah di Lembursitu Jalani Tes Kejiwaan
Perilaku seks inses ini menurut Sri terpaksa dilakukan dengan kedua anak laki-lakinya karena ia sulit memendam hasrat seksual yang terus menggebu, sementara Dayat suaminya sudah tidak mampu secara seksual. “Jadi motifnya para pelaku ini, terutama Sri khawatir korban Nadia membongkar perilaku seks mereka ke suaminya,” jelas Tommy yang juga menegaskan secara kejiwaan ketiga pelaku ini dinyatakan sehat.
“Ketiga pelaku ini sehat secara kejiwaan, dan perilaku seks inses tersebut lebih didorong oleh faktor moral dari Sri yang kemudian memaksa kedua anak laki-lakinya untuk menjadi pemuas nafsu. Ada juga faktor lingkungan dimana ketiga pelaku ini memang suka mengkonsumsi video porno dari ponsel pintar,” pungkasnya.