SUKABUMIUPDATE.com - Korban penembakan di Jalan Suryakencana, Cibadak, Kabupaten Sukabumi, Ryan Rasyidi (21 tahun) kebingungan soal biaya untuk pengangkatan proyektil peluru di RSHS Bandung.
Ryan warga Kampung Pamatutan RT 18/07, Desa Bojonggenteng, Kecamatan Bojonggenteng, tertembak di bagian punggung saat berada di toko pakaian Key Shop pada Sabtu (25/5/2019) petang lalu. Selain Ryan, Sarip Hidayatullah seorang pegawai toko pakaian Queen juga tertembak dibagian leher.
BACA JUGA: Korban Penembakan di Toko Pakaian Cibadak Sukabumi Dirujuk ke RSHS Bandung
Kepala Desa (Kades) Bojonggenteng Dedi Sudirman mengatakan, sebelum dirujuk ke RSHS Bandung, pihak RSUD Sekarwangi menjelaskan kepada pihak keluarga korban bahwa pengangkatan proyektil bisa diklaim BPJS Ketenagakerjaan. Namun saat di RSHS, BPJS ketenagakerjaan milik Ryan tak dapat digunakan karena berbagai hal.
"Dari pihak RSHS menyatakan tidak mungkin di area kerja ada yang bawa senapan angin dan kejadian diluar kerja," ujar Dedi kepada sukabumiupdate.com, Selasa (28/5/2019).
BACA JUGA: Pasca Penembakan, Aktivitas Pertokoan di Jalan Suryakencana Cibadak Normal Seperti Biasa
Dedi mengungkapkan, karena tidak bisa diklaim maka pihak keluarga mengambil layanan umum. Sehingga biaya seluruhnya ditanggung secara mandiri oleh pihak korban. Biaya pengangkatan proyektil pun tak dapat ditanggung oleh KIS sebab bukan penyakit.
"Untuk meringankan pembiayaan, Pemdes Bojonggenteng akan berupaya menggalang dana dari masyarakat lalu meminta tolong kepada pihak Baznas, Dinkes, Dinsos dan Pemerintah Kabupaten Sukabumi," ujar Dedi.
Menurut Dedi, kabar terbaru yang dia dapat, Ryan sudah masuk poli dan di rontgen. "Hari Senin itu sudah masuk poli dan dirontgen. Untuk sekarang saya belum mendapatkan informasi lagi terkait perkembangan warga saya di RSHS Bandung," kata Dedi.