SUKABUMIUPDATE.com - Jumat (10/05/2019) pekan lalu, warga Kampung Cikombo RT 07/04, Desa Tenjolaya, Kecamatan Cicurug, Kabupaten Sukabumi dikejutkan dengan kedatangan puluhan petugas bersenjata lengkap dari tim densus 88 anti teror. Tim ini juga dilengkapi regu penjinak bom (jibom) yang melakukan penyisiran di areal kebun singkong milik keluarga WY (30 tahun).
BACA JUGA: Densus 88 Anti Teror, Temukan Bom Rakitan di Kebun Singkong Desa Tenjolaya Sukabumi
Informasi menyebutkan WY ditangkap densus 88 antiteror karena terkait jaringan teroris jaringan JAD (Jamaag Ansarut Daulah) yang digulung di Bekasi dan beberapa wilayah di Jawa dan Lampung dalam sepekan terakhir. WY adalah warga Cikombo yang menikah dengan perempuan asal Jawa tidak diketahui lagi informasinya.
Tim jibon menurut sejumlah warga melakukan penyisiran di kebun singkong, yang tak jauh dari rumah orang tua WY. Sekitar pukul 18.30 WIB warga dikejutkan dengan suara ledakan, dan saat dicek ternyata densus berhasil menemukan tiga bom rakitan berbentuk botol yang dikubur di lahan singkong tersebut menggunakan plastic warna hitam.
Ketua RT 07, Dudun (48 tahun) mengungkapkan bahwa tidak banyak informasi tentang WY, karena setahun terakhir dia dikabarkan diajak oleh rekannya ke Bekasi.
"WY menikah dengan wanita asal jawa dan pulang kampung kira-kira setahun yang lalu. Orangnya juga pendiam dan tertutup, tidak pernah bergaul dengan teman seusianya dan tidak pernah bertetangga," ujarnya kepada sukabumiupdate.com, Senin (13/5/2019).
BACA JUGA: Ledakan Diduga Bom Terjadi di Kos-kosan di Cikembar Sukabumi
Meskipun sudah sekitar setahun tinggal di Kampung Cikombo, kata Dudun, WY belum memiliki kartu tanda penduduk disini. "Dulu sempat minta surat pengantar buat bikin KTP dan KK dan saya kasih. Bukan yang bersangkutan yang meminta tapi kakaknya," katanya.
WY ini anak ke tiga dari empat bersaudara, tambah Dudun, sehari-hari saat tinggal di Cikombo bantu-bantu orang tuanya berkebun dan mencari rumput buat pakan ternak kambing. "Sempat kaget dan hampir tak percaya ketika kedatangan dari kepolisian menyampaikan WY adalah teroris," pungkasnya.