Upah Tak Dibayar, Buruh Garmen di Cicurug Sukabumi Ancam Mogok Kerja

Senin 21 Januari 2019, 13:28 WIB

SUKABUMIUPDATE.com - Ratusan buruh garmen PT Sentosa Utama Garmindo ancam mogok kerja dan duduki pabrik. Aksi tersebut buntut dari telatnya gajih yang semestinya mendapatkan pembayaran upah pada Selasa, 15 Januari 2019 lalu, namun hingga kini tak kunjung dibayar. 

Ketua DPC Gabungan Sarikat Buruh Indonesi (GSBI) Sukabumi, Dadeng Nazaruddin mengatakan hampir setiap bulan upah para karyawan PT Santosa Utama Garmindo yang berada di Kampung Caringinkaret RT 04/03, Desa Nyangkowek, Kecamatan Cicurug, Kabupaten Sukabumi tersebut selalu telat.   

"Ya, hampir setiap bulan gaji karyawan selalu telat, keterlambatan pembayaran gaji akibat dari beberapa persoalan internal pabrik," ujarnya kepada sukabumiupdate.com, Senin (21/1/2019).

Dalam aksinya tersebut, kata Dadeng buruh menyampaikan tujuh tuntutan diantaranya, penerimaan gaji (upah) karyawan ditetapkan setiap tanggal 15, bulan berjalan. Apabila tanggal itu jatuh pada hari libur mingguan atau hari libur resmi nasional, maka pembayaran upah sebelum jatuh tempo tanggal tersebut.

"Setiap hari keterlambatan pembayaran upah dikenakan denda 5 persen setiap hari keterlambatan," katanya.

Selain itu, adanya konflik atau perselisihan antara pemilik gedung pihak PT Sentosa Utama Garmindo dengan  PT Yuksris tidak mengorbankan karyawan PT Sentosa Utama Garmindo menjadi jaminan karyawan. 

"Tidak boleh mengeluarkan aset-aset perusahaan tanpa ada kesepakatan dengan seluruh karyawan. Apabila ada peralihan kepemilikan perusahaan, maka sebelumya harus menyelesaikan terlebih dahulu hak-hak karyawan dan seluruh aset perusahaan menjadi jaminannya," katanya.

BACA JUGA: Buruh Pabrik Garmen di Cicurug Sukabumi Unjuk Rasa Tuntut Pesangon

Selanjutnya, membangun hubungan yang harmonis antara pihak perusahaan dengan karyawan PT Sentosa Utama Garmindo dan menolak dengan tegas cara premanisme.

"Tidak melibatkan pihak-pihak lain yang tidak memiliki kepentingan dalam urusan ketenagakerjaan di PT Sentosa Utama Garmindo. Terakhir apabila perusahaan meliburkan karyawannya bukan akibat kesalahan karyawan, maka perusahaan wajib membayar upah selama diliburkan tanpa ada penggantian hari kerja," tegasnya.

Apabila tuntutan seluruh karyawan PT Sentosa Utama Garmindo ini tidak dikabulkan atau tidak ada kesepakatan, maka kami seluruh karyawan akan melakukan mogok kerja. "Kalau perlu kita duduki perusahaan sampai tuntutan kami di kabulkan," pungkasnya.

Follow Berita Sukabumi Update di Google News
Simak breaking news Sukabumi dan sekitarnya langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita SukabumiUpdate.com WhatsApp Channel : https://whatsapp.com/channel/0029VaXv5ii0LKZ6hTzB9V2W. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.
Editor :
Berita Terkini
Sehat22 Februari 2025, 20:30 WIB

Panduan Aman Puasa Intermiten untuk Ibu Menyusui: 8 Tips dan Hal yang Perlu Diperhatikan

Puasa intermiten dapat memberikan manfaat bagi ibu menyusui jika dilakukan dengan benar dan hati-hati. Namun, keamanan dan efektivitasnya bergantung pada kebutuhan tubuh masing-masing ibu dan respons bayi.
Ilustrasi panduan aman puasa intermiten untuk ibu menyusui (Sumber: Freepik/@freepik)
Life22 Februari 2025, 20:00 WIB

Amankah Mencoba Puasa Intermiten Saat Menyusui? Simak Ulasan Berikut

Sebelum mencoba puasa intermiten ini, penting untuk berkonsultasi dengan dokter agar proses menyusui tetap optimal dan kesehatan bayi tetap terjaga.
Amankah mencoba puasa intermiten saat menyusui? (Sumber: Freepik/@freepic.diller)
Musik22 Februari 2025, 20:00 WIB

Sapa Penggemar Pertama Kali, Harga Tiket NCT Wish Asia Tour Log di Jakarta

boygroup NCT Wish akan menyapa penggemar Indonesia untuk pertama kali sejak debut melalui Asia Tour yang bakal digelar pada 31 Mei 2025 di Tennis Indoor Senayan, Jakarta.
Sapa Penggemar Pertama Kali, Harga Tiket NCT Wish Asia Tour Log di Jakarta (Sumber : Instagram/@nctwish_official)
Sehat22 Februari 2025, 19:30 WIB

Mengenal Maskne: Ketahui Penyebab dan 7 Masalah Kulit Akibat Penggunaan Masker

Maskne adalah masalah kulit yang umum terjadi akibat penggunaan masker secara terus-menerus.
Ilustrasi berbagai permasalahan kulit akibat penggunaan masker wajah (Sumber: Freepik/@freepik)
Sehat22 Februari 2025, 19:10 WIB

Mengenal Maskne: Siapa yang Lebih Berisiko dan 5 Cara Efektif Mengatasinya

Maskne adalah tantangan kulit yang bisa dialami siapa saja, tetapi dengan perawatan yang tepat, masalah ini dapat dikelola.
Ilustrasi cara efektif mengatasi maskne (Sumber: Freepik/@rawpixel.com)
Film22 Februari 2025, 19:00 WIB

Dipenuhi Genre Aksi, 8 Drama Korea Baru yang Tayang di Disney+ pada 2025

Platform Disney+ Hotstar telah resmi mengumumkan daftar drama korea terbaru yang bakal tayang selama tahun 2025. Bahkan, beberapa di antaranya akan segera tayang.
Dipenuhi Genre Aksi, 8 Drama Korea Baru yang Tayang di Disney+ pada 2025 (Sumber : Instagram/@disneypluskr)
Sukabumi22 Februari 2025, 18:52 WIB

Momen Langka Keakraban Dua Kepala Daerah Sukabumi Disorot Aktivis, Beri Catatan Soal Kolaborasi

Ayep Zaki mengaku ia bersama Asep Japar hanya melangsungkan obrolan ringan.
Bupati Sukabumi Asep Japar dan Wali Kota Sukabumi Ayep Zaki. | Foto: Istimewa
Sehat22 Februari 2025, 18:50 WIB

6 Tips Mudah Perawatan Kulit untuk Menghindari Maskne

Maskne mungkin menjadi tantangan baru dalam perawatan kulit, tetapi dengan kebiasaan yang benar, Anda bisa mencegahnya. Pilih masker yang nyaman, jaga kebersihan masker, dan berikan waktu bagi kulit untuk beristirahat.
Ilustrasi tips mudah merawat kulit untuk menghindari maskne (Sumber: Freepik/@diana.grytsky)
Sukabumi22 Februari 2025, 18:44 WIB

Motif Warisan Muncul di Balik Pembunuhan Tragis Kakak oleh Adik di Sukabumi

F menghabisi nyawa kakaknya menggunakan pedang jenis samurai katana.
Keranda jenazah Hendra (55 tahun) di RSUD R Syamsudin SH Kota Sukabumi. | Foto: SU/Asep Awaludin
Nasional22 Februari 2025, 18:29 WIB

Diperiksa Propam, 4 Polisi Diduga Menekan Band Sukatani untuk Tarik Lagu Kritik

Polda Jawa Tengah memeriksa empat polisi yang diduga menekan Band Sukatani hingga menarik lagu kritik mereka, Bayar, Bayar, Bayar. Polri membantah intervensi, sementara publik menyoroti kebebasan berekspresi.
Band Sukatani saat tampil di atas panggung, dikenal dengan gaya bermusik punk dan kritik sosial dalam lirik lagunya. (Sumber : Instagram/@sukatani.band)