SUKABUMIUPDATE.com - Alumni SMP Negeri 1 Bojonggenteng, Kecamatan Bojonggenteng, Kabupaten Sukabumi, Dewex Sapta Anugerah, meminta pihak kepolisian untuk segera melakukan pengungkapan terhadap pembacokan salah satu siswa SMP Negeri 1 Bojonggenteng yang menjadi korban kekerasan pelajar.
"Hal ini perlu menjadi perhatian khususnya para aparat kepolisian agar kejadian seperti ini tidak terus berulang. Karena akan membahayakan keselamatan para peserta didik,” tegasnya saat dihubungi sukabumiupdate.com, Senin (7/1/2019) melalui sambungan telepon selulernya.
Di sisi lain, lanjut Dewex, pemerintah perlu memperhatikan kasus kekerasan antar pelajar seperti ini agar kejadian sama tidak terus berulang dan tidak menjadi penghambat terhadap kemajuan peradaban melalui tindak kekerasan seperti ini. Ia menambahkan, kejadian seperti ini sering terjadi di wilayah hukum Sukabumi baik kabupaten maupun kota Sukabumi, sehingga darurat tawuran atau kekerasan antar pelajar ini perlu mendapatkan perhatian.
BACA JUGA: Diserang Pakai Besi Panjang, Betis Siswa SMPN 1 Bojonggenteng Sukabumi Patah
“Bila hal ini tidak menjadi perhatian aparat serta pemerintah, maka tidak menutup kemungkinan hal serupa kedepannya tidak akan menjadi perhatian khusus lagi,” ujarnya.
Alumni SMP Negeri 1 Bojonggenteng angkatan 2009 itu menyebut, Dinas Pendidikan perlu membuat modul khusus untuk mencegah kenakalan remaja. Terlebih pembangunan sumber daya manusia menjadi konsentrasi pemerintah daerah kabupaten Sukabumi pada tahun 2019, dan oleh karenanya pola pendidikan seperti ini akan mampu menunjang pencapaian target maksimal pemerintah daerah.
“Fenomena kekerasan antar pelajar ini tiap tahun selalu terjadi dan kerap meresahkan orang tua murid. Dinas Pendidikan perlu bekerja sama dengan pihak sekolah secara intensif dan menyusun kurikulum yang berbasis pada pembangunan karakter dan pengembangan rasa kebangsaan sehingga hal seperti ini mampu dicegah dengan adanya program khusus yang dilakukan pemerintah melalui dinas terkait,” ujarnya.
BACA JUGA: Nongkrong di Sawah, Pelajar SMP di Kalapanunggal Sukabumi Dibacok
Ia berpesan kepada para peserta didik, baik tingkatan menengah pertama hingga atas, perlu mempersiapkan diri dalam arus globalisasi saat ini, sehingga konsentrasi belajar perlu ditingkatkan dengan maksimal.
“Agar hal-hal seperti ini dalam kekerasan antar pelajar mampu terurai dengan pencegahan preventif sejak dini,” pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya, Dafid Almuis (16 tahun), siswa kelas IX SMP Negeri 1 Bojonggenteng, Kecamatan Bojonggenteng, Kabupaten Sukabumi kini dirawat di RSUD R Syamsudin Kota Sukabumi. Ia dianiaya oleh pengendara sepeda motor sepulang sekolah. Penganiayaan terjadi di depan toko di Kampung Bojonggenteng, Rabu lalu (02/01/2019). Peristiwa itu terjadi sekitar pukul 13.00 WIB, saat Dafid dalam perjalanan menuju rumah di Kampung Bojonggenteng RT 8 RW 13.