SUKABUMIUPDATE.com - Dua orang siswa SMA Doa Bangsa, Desa Karangtengah, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi, menjadi korban hipnotis. Akibat kejadian ini, siswa bernama Mardha Mardiya dan Nanda Eka Syaputra ini kehilangan sejumlah barang berharga yang terdiri dari dua buah laptop, dua buah handphone dan barang berharga lainnya.
Kejadian ini terekam CCTV sekolah dan peristiwa ini terjadi Kamis (20/12/2018) pukul 17.15 WIB.
Guru kelas SMA Doa Bangsa, Nurul Aisyarini (25 tahun) mengungkapkan, kejadian yang dialami kedua siswa kelas XII IPA ini terjadi saat mereka hendak pulang dari sekolah ke asrama. Menurut Nurul, sekolah memang libur tapi Mardha dan Nanda ini datang ke sekolah untuk mengikuti persiapan ujian nasional karena di sekolah ada jaringan wifi.
Setelah beres mereka pun pulang, saat keduanya berada di jalan Raya Karangtengah KM 14, Kecamatan Cibadak, tepatnya diseberang sekolah untuk menunggu angkot tiba-tiba saja dihampiri seorang pria yang memakai kemeja putih.
Mardha dan Nanda pun tak curiga dan berbincang dengan pria tersebut, tak lama setelah itu seorang pria memakai kaos putih datang menghampiri.
"Dari keterangan Mardha dan Nanda, orang berkemaja putih ini nanya arah terus bicara soal agama dan menghapus dosa. Kemudian datanglah pria yang memakai kaos putih ini. Si pria yang memakai kaos putih ini menghampiri dan seakan yakin dengan apa yang dikatakan pria yang memakai kemeja putih itu," ujar Nurul.
BACA JUGA: Remaja Jampang Surade Kena Tipu Belanja Online Bermodus Minta DP Dulu
Setelah itu, Pria yang memakai kemeja putih menyuruh Mardha dan Nanda berjalan 300 meter ke arah Sukabumi apabila ingin menghapus dosa. Pria yang memakai kaos putih juga ikut menuruti perintah si pria itu. Tanpa sadar, Marda dan Eka akhirnya menurutinya. Saat berjalan, tas milik Mardha dan Nanda ini diambil pelaku. Keduanya baru sadar ketika di depan Hotel Sakinah dan bergegas kembali ke tempat semula namun pria yang memakai kemeja putih itu sudah tidak ada. Demikian juga dengan pria yang pakai kaos putih.
Nurul mengungkapkan, kedua korban hipnotis ini merupakan siswa yang berasal dari Kalimantan dan Riau. Kasus ini sudah dilaporkan kepada pihak kepolisian termasuk menyerahkan bukti rekaman CCTV.
"Harapan saya siswa lebih waspada agar kejadian ini tak terulang kembali," ujar Nurul.